Kelenjar Timus – Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Kelenjar Timus.
Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Kelenjar Timus? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini.
Pengertian Kelenjar Timus
Kelenjar Timus merupakan salah satu organ dalam tubuh yang mengontrol proses kekebalan tubuh. Kelenjar Timus juga memproses sejenis sel darah putih yang dikenal dengan T-limfosit.
T-limfosit ini mengatur imunitas sel, yang berarti bahwa mereka membantu sel-sel mengenali dan menghancurkan bakteri, virus yang menyerang, serta menghambat pertumbuhan sel yang tidak normal seperti kanker, dan jaringan asing.
Kelenjar timus merupakan salah satu kelenjar yang terletak di dalam rongga dada atas dan yang memiliki fungsi utama untuk dapat memproduksi Sel limfosit T.
Organ ini termasuk ke dalam organ endokrin yang sangat penting dalam sistem kekebalan tubuh. Kelenjar timus juga akan tumbuh dan mencapai berat maksimalnya ketika manusia akan memasuki masa pubertas kemudian hilang ketika beranjak dewasa.
Oleh karena itu kelenjar timus sering hanya dijumpai pada anak usia dibawah 18 tahum. Warna kelenjar ini kemerah-merahan dan terdiri dari dua lobus.
Fungsi Kelenjar Timus
1. Memproduksi Sel Limfosit T
Kelenjar timus akan memproduksi hormon tymosin, yaitu hormon berfungsi sebagai pemicu pembentukan sel limfosit T dalam tubuh.
Sel limfosit T merupakan sebuah kelompok sel darah putih yang berperan sangat penting dalam sistem kekebalan tubuh, terutama pada sistem kekebalan tubuh Seluler. Sel Limfosit T juga bisa membedakan jenis patogen berdasarkan suatu kemampuannya berevolusi sepanjang waktu.
2. Berperan Sedikit Dalam Pertumbuhan Hingga Masa Pubertas
Kelenjar timus sedikit berperan dalam pertumbuhan seseorang karena kelenjar timus memiliki tumpukan hormon somatotrof yang merupakan hormon pertumbuhan.
Bagian dan Struktur Kelenjar Timus
Kelenjar timus ialah organ lembut yang terletak diatas jantung tepat setelah leher pada rongga dada bagian atas. Kelenjar timus juga dapat dibagi menjadi dua lobus yang dikelilingi oleh kapsul fibrosa.
Ketika manusia dilahirkan kelenjar ini memiliki panjang sekitar 5 mm, lebar 4 mm dan tebal 6 mm. Masing-masing lobul ini dapat disusun oleh lobulus-lobulus yang dipisahkan oleh sebuah jaringan areolar.
Kelenjar timus terdiri dari 2 bagian utama yaitu sebagai berikut ini :
1. Korteks
Korteks kelenjar timus merupakan bagian luar yang disusun oleh limfosit dan sel epitel retikular yang akan berhubungan dengan bagian medulla. Korteks merupakan tempat awal terbentuknya sel T.
2. Medulla
Pada bagian medulla sel epitel retikularnya lebih kasar, sedangkan sel limfositnya lebih sedikit. Pada bagian medulla juga dapat ditemukan Hassall’s corpus yaitu sebuah struktur seperti sarang yang merupakan salah satu tempat berkumpulnya sel epitel retikular, medulla ini juga ialah suatu tempat pembentukan sel T lanjutan.
Letak Kelenjar Timus
Kelenjar timus ini terletak di bagian anterior rongga dada. Membentang dari suatu bagian inferior leher ke mediastinum superior.
Itu terletak di salah satu bagian depan manubrium sternum (tulang dada) dan juga memiliki ukuran yang bervariasi, mungkin akan bisa meluas ke bagian atas dari mediastinum bawah (di bawah sudut sternum).
Dan hal ini dapat menempatkan kelenjar timus kira-kira pada tingkat T4 untuk T6 vertebra. Hal ini melekat pada dinding dada anterior dan di baliknya terdapat aorta, saluran pernapasan dan kerongkongan.
Kelainan Pada Kelenjar Timus
Myasthenia gravis ialah kondisi yang mempengaruhi otot dan menyebabkan otot melemah dalam jangka panjang, terutama otot-otot yang mengontrol mata, kelompak mata, ekspresi wajah mengunyah, menelan, berbicara dan lain-lain.
Penyakit ini biasanya menyerang laki-laki berusia 60 tahun keatas dan wanita usia kurang dari 40 tahun. Di samping itu Myasthenia gravis juga dapat menghancurkan sinyal atau komunikasi antar saraf dan otot sehingga otot-otot menjadi lemah dan mudah lelah.
Salah satu penyebab mengapa pada kelenjar timus ini dapat menyerang sel yang sehat yaitu karena ukuran kelenjar timus yang tidak dapat mengecil setelah masa puberts “menurut para ahli, meskipun penyebabnya belum diketahui secara pasti”.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Kelenjar Timus : Pengertian, Fungsi, Struktur, Bagian & Kelainannya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.
Baca Juga Artikel Lainnya :