Stratifikasi Sosial

Diposting pada

SeputarIlmu.Com – Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Stratifikasi Sosial.

Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Stratifikasi Sosial? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini.

√ Stratifikasi Sosial : Pengertian, Fungsi, Jenis dan Unsur Terlengkap


Pengertian Stratifikasi Sosial

Stratifikasi merupakan bahasa serapan yang diambil dari bahasa latin yaitu statum. Yang memliki arti lapisan atau pelapisan. Sedangkan Sosial berasal dari kata Socius yang maknanya teman atau masyarakat.

Stratifikasi sosial merupakan pemisihan masyarakat ke dalam kelompok tertentu berdasarkan suatu kriteria atau sifat yang dibutuhkan.

Stratifikasi sosial menempatkan suatu kelompok atau individu yang memiliki tingkatan yang berbeda-beda secara hierarki, artinya suatu kelompok mempunyai kekuasan yang lebih tinggi atau dianggap lebih baik dari kelompok lainnya.

Stratifikasi Sosial sering juga disebut dengan Pelapisan sosial. Kebalikan dari stratifikasi sosial adalah Diferensiasi Sosial.

Diferensiasi Sosial mengelompokkan masyarakat tanpa membedakan mereka. Artinya kelompok kelompok dalam masyarakat tersebut dianggap sama, tidak ada yang lebih baik atau memiliki kekuasaan yang lebih tinggi.


Fungsi Stratifikasi Sosial

  • Sebagai sebuah alat agar pendistribusian hak dan juga kewajiban misalkan seperti, menentukan kedudukan, jabatan, penghasilan seseorang dan yang lainnya.
  • Supaya mempersatukan dengan pola mengkoordinasikan kepada bagian-bagian yang terdapat pada sebuah struktur sosial yang gunanya untuk mencapai tujuan yang sudah di tentukan sebelumnya.
  • Sebagai penempatan individu atau juga seseorang pada strata (lapisan) tertentu di dalam struktur sosial.
  • Sebagai penentu tingkatan mudah ataupun tidak dengan bertukar status serta kedudukan di dalam struktur sosial.
  • Supaya memecahkan berbagai macam permasalahan yang ada di dalam masyarakat.
  • Serta untuk mendorong masyarakat agar bergerak sesuai fungsinya.

Unsur-Unsur Stratifikasi Sosial

1. Status Sosial

  • Ascribed status yaitu status sosial yang diperoleh melalui kelahiran atau keturunan, bukan melalui serangkaian usaha.
  • Achieved status yaitu suatu kedudukan dalam masyarakat yang dapat diperolah dengan usaha-usaha nyata dan disengaja. Usaha ini akan mendapatkan kedudukan yang sifatnya adalah terbuka bagi semua manusai dalam masyarakat, yang dianggap sesuai kemampuan.
  • Assigned status yaitu kedudukan seseorang tentang apa yang diberikan. Artinya, suatu kelompok atau golongan masyarakat akan memberikan kedudukan yang Iebih tinggi secara sukarela kepada seseorang yang berjasa atau memperjuangkan sesuatu demi kepentingan masyarakat yang ada di lingkuangnya tersebut.

2. Peran Sosial

Peranan (Role) merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajibannya yang sesuai dengan kedudukannya, maka dia akan menjalankan suatu peranan.

Setiap orang mempunyai macam-macam peranan yang berasal dari pola pergaulan hidupnya dan hal itu sekaligus berarti bahwa peranan tersebut menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta kesempatan apa yang diberikan oleh masyarakat kepadanya.

Berdasarkan pelaksanaannya, peranan sosial dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu seperti berikut ini :

  • Peranan yang diharapkan (expected roles) yaitu cara ideal dalam pelaksanaan peranan menurut penilaian masyarakat. Masyarakat menghendaki peranan yang diharapkan dilaksanakan secermat-cermatnya dan peranan ini tidak dapat di tawar dan harus di laksanakan seperti yang di tentukan peranan jenis ini antara lain peranan hakim, peranan protokoler, diplomatik, dan sebagainya.
  • Peranan yang di sesuaikan (actual roles) yaitu cara bagaimana sebenarnya itu dijalankan. Peranan ini pelaksanaannya lebih luwes, dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi tertentu, peranan yang disesuaikan mungkin tidak cocok dengan situasi setempat, tetapi kekurangannya yang muncul dapat dianggap wajar oleh masyarakat.

Jenis-Jenis Stratifikasi Sosial

1. Jenis Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Ekonomi

Stratifikasi sosial menurut keadaan ekonomi akan membentuk suatu lapisan-lapisan masyarakat berdasarkan  dari kekuasaan dan pemilikan materi (kekayaan) yang dimiliki.

Stratifikasi sosial dalam bidang ekonomi ini juga dapat bersifat terbuka, jadi perpindahan kelas dapat terjadi secara bebas sesuai dengan usaha dan kemampuan seseorang.

Ada beberapa pendapat ahli tentang pembagian Masyarakat berdasarkan kriteria ekonominya yaitu sebagai berikut :

a. Menurut Aristoteles

  • Golongan Sangat Kaya, kelompok terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari pengusaha besar dan bangsawan.
  • Golongan Kaya, merupakan golongan yang cukup banyak yang anggotanya adalah pedagang, pengacara, dokter, dll.
  • Golongan Miskin, merupakan golongan yang jumlah paling banyak secara internasional, hal ini cukup masuk akal karena kemiskinan masih merupakan masalah utama di banyak negara.

b. Menurut Karl Marx

  • Golongan Kapitalis atau borjuis, kelompok yang menguasai tanah dan alat produksi.
  • Golongan Menengah, kelompok yang biasanya dapat menggunakan suatu tanah atau alat produksi tetapi bukan merupakan pemiliknya, contohya adalah pegawai pemerintah. Pada dasarnya kelompok menengah ini merupakan pembela golongan kapitalis sehingga mereka sering dimasukkan ke golongan tersebut.
  • Golongan Protelar, kelompok yang tidak memiliki tanah dan alat produksi.

2. Jenis Stratifikasi Sosial Berdasrkan Kriteria Sosial

Stratifikasi sosial disini akan lebih mudah untuk dipahami dengan mengelompokkannya lagi dalam bidang – bidang yang lebih khusus.

Berikut ini jenis pengelompokkannya yaitu sebagai berikut :

a. Jenis Stratifikasi Sosial Berdasarkan Tingkat Pendidikannya

  • Pendidikan Sangat Tinggi, Contohnya Doktor dan Profesor
  • Pendidikan Tinggi, Contohnya sarjana dan mahasiswa
  • Pendidikan Menengah, contohnya adalah tamtan SMA
  • Pendidikan Rendah, mereka yang mengenyam pendidikan sampai tingkat SD dan SMP
  • Tidak berpendidikan (Buta Huruf)

b. Jenis Stratifikasi Sosial Berdasarkan Keahlian atau Pekerjaannya

  • Elit, kelompok yang sangat berhasil dalam bidangnya, dikenal secara luas dan sangat dihargai dalam suatu kelompok masyarakat.
  • Profesional, kelompok yang memiliki gelar di dunia pendidikan dan berhasil dalam bidang yang digeluti.
  • Semi Profesional, Seperti pegawai kantor, teknisi berpendidikan menengah, dan mereka yang memiliki kemampuan tetapi tidak berhasil mencapai gelar.
  • Tenaga Terampil, Orang orang yang memiliki kemampuan mekanik yang baik, contohnya adalah penjahit, buruh pabrik dan tukang pangkas rambut.
  • Tenaga Semi Terampil, kelompok dengan pekerjaan pabrik atau perusahaan yang tidak memerlukan keahlian khusus, contohnya pelayan restoran.
  • Tenaga Tidak Terlatih atau tidak terdidik, misalnya seperti pembantu rumah tangga, penyapu jalan, tukang kebun.

c. Pelapisan Sosial di Pedesaan

  • Elit Desa, contohnya seperti lurah, pegawai, guru, tokoh politik, tokoh agama, dll.
  • Massa, contohnya seperti petani menengah, buruh tani, pedagang kecil, dll.

3. Jenis Stratifikasi Sosial Berdasrkan Kriteria Politik

Stratifikasi sosial dalam bidang politik sangat berhubungan erat dengan kekuasaan yang dimiliki oleh setiap  anggota masyarakat. Ada juga pihak yang menjadi penguasa dan ada pihak lain yang dikuasi.

Bentuk kekuasan pada suatu masyarakat dapat berbeda-beda dengan polanya masing masing. Bentuk dan sistem kekuasaan biasanya akan seseuai dengan adat istiadat, perilaku dan kebiasaaan yang berlaku dalam lingkuangan tersebut.

Menurut Mac Iver terdapat tiga pola umum sistem lapisan kekuasaan dalam bidang politik yaitu sebagai berikut :

1. Tipe Kasta

Tipe kasta ialah pemisahan lapisan masyarakat dengan garis pemisah yang tegas dan kaku. Pada stratifikasi sosial tipe kasta biasanya mobilitas sosial yang berlangsung secara vertikal (naik atau turun tingkat) sangat sulit terjadi, hal ini mungkin dikarenakan status seseorang didapatkan sejak dia lahir sesuai dengan status orang tuanya.


2. Tipe Oligarkis

Stratifikasi sosial tipe oligarkis memiliki garis pemisah yang tegas tetapi dasar kelas sosial ditentukan oleh kebudayaan masyarakat sehingga mobilitas sosial tidak terlalu sulit terjadi.

Kesempatan seorang individu untuk naik atau turun tingkat lebih tinggi dibandingkan dengan tipe kasta. Perbedaan suatu lapisan dengan lapisan lain di bawah atau di atasnya tidak terlalu mencolok.


3. Tipe Demokratis

Tipe demokratis memiliki garis pemisah yang sangat terbuka sehingga perpindahan (mobilitas) sosial dalam bentuk kenaikan atau penurunan status sangat mudah terjadi.

Kelahiran tidak menentukan kedudukan seseorang. Sama dengan arti namanya, dalam tipe demokratis, setiap orang memliki kesempatan yang sama untuk bisa naik atau turun tingkat. Faktor yang menjadi penentu adalah kemampuan dan kadang-kadang faktor keberuntungan.


Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Stratifikasi Sosial : Pengertian, Fungsi, Unsur, Jenis & Contohnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.


Baca Juga Artikel Lainnya :