Gunung Berapi

Diposting pada

SeputarIlmu.Com Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Gunung Berapi.

Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Gunung Berapi? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini.

√ Gunung Berapi : Pengertian, Jenis, Klasifikasi, Skema, Penyebab dan Contoh Terlengkap


Pengertian Gunung Berapi

Gunung Berapi merupakan istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.


Skema Peringatan Gunung Berapi

1. AWAS

Arti :

  • Merupakan tanda gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau terdapat keadaan kritis yang membuat bencana.
  • Sebuah letusan pembukaan diawali dengan abu dan asap.
  • Letusan sangat mungkin terjadi pada waktu 24 jam.

Tindakan :

  • Wilayah yang terancam bahaya sangat dianjurkan untuk dikosongkan atau melakukan evakuasi.
  • Melakukan koordinasi secara harian.
  • Piket penuh.

2. SIAGA

Arti :

  • Merupakan tanda gunung berapi sedang bergerak menuju arah letusan atau timbulnya bencana.
  • Meningkatnya intensif aktivitas seismik
  • Seluruh data menjelaskan bahwa kegiatan bisa segera berlanjut ke letusan atau mengarah pada keadaan yang bisa membuat terjadinya bencana.
  • Apabila tren peningkatan terus berlanjut, letusan bisa terjadi dalam waktu 2 minggu.

Tindakan :

  • Melakukan sosialisasi pada area atau wilayah yang terancam.
  • Menyipan sarana darurat.
  • Melakukan koordinasi harian.
  • Piket penuh.

3. WASPADA

Arti :

  • Terdapat aktivitas apapun bentuknya.
  • Adanya kenaikan aktivitas pada level diatas normal.
  • Meningkatnya aktivitas seismik dan terjadi vulkanis lainnya.
  • Sedikut perubahan aktivitas yang disebabkan oleh aktivitas magma, tektonik dan hidrotermal.

Tindakan :

  • Melaksanakan penyuluhan atau sosialisasi.
  • Menilai suatu bahaya.
  • Mengecek sarana.
  • Melaksanakan piket terbatas.

4. NORMAL

Arti :

  • Tidak adanya gejala aktivitas tekanan magma.
  • Level aktivitas dasar.

Tindakan :

  • Mengamati secara rutin.
  • Melakukan survei dan penyelidikan.

Jenis-Jenis Gunung Berapi

1. Jenis Gunung Berapi Berdasarkan Aktivitasnya

  • Gunung Berapi Aktif yaitu salah satu gunung api yang masih bekerja dan mengeluarkan asap, gempa, dan letusan.
  • Gunung Berapi Mati ialah suatu gunung api yang tidak memiliki kegiatan erupsi sejak tahun 1600.
  • Gunung Berapi Istirahat yakni sebuah gunung api yang meletus sewaktu-waktu, kemudian beristirahat. Contoh, Gunung Ceremai dan Gunung Kelud.

2. Jenis Gunung Berapi Berdasarkan Bentuk dan Proses Terjadinya

  • Gunung Berapi Maar yakni berbentuk seperti danau kawah. Terjadi karena letusan besar yang kemudian membentuk lubang besar di bagian puncak. Bahan-bahan yang dikeluarkan berupa benda padat/effiata. Contoh, Gunung Lamongan di Jawa Timur.
  • Gunung Berapi Kerucut atau Srato yaitu jenis gunung api yang paling banyak dijumpai. Berbentuk seperti kerucut dengan lapisan lava dan abu yang berlapis-lapis. Terjadi karena letusan dan lelehan batuan panas dan cair. Lelehan yang sering terjadi menyebabkan lereng gunung berlapis-lapis sehingga disebut strato. Sebagian besar gunung api di Indonesia masuk dalam kategori gunung api kerucut. Contoh, Gunung Merapi.
  • Gunung Berapi Perisai atau Temeng berbentuk seperti perisai, terjadi karena lelehan yang keluar dengan tekanan rendah, sehingga nyaris tidak ada letusan dan membentuk lereng yang sangat landai dengan kemiringan 1 sampai 10 derajat. Contoh gunung api perisai atau tameng antara lain Gunung Maona Loa Hawaii di Amerika Serikat.

3. Jenis Gunung Berapi Berdasarkan Tipe Letusannya

  • Hawaian yaitu memiliki tipe letusan dengan pancuran lava ke udara mencapai ketinggian 200 meter, mudah bergerak dan mengalir secara bebas.
  • Strombolian yakni memiliki ciri letusan mencapai 500 meter dengan pijaran seperti kembang api.
  • Merapi ialah memiliki tipe letusan dengan ciri guguran lava pijar saat kubah lava runtuh.
  • Volcanian merupakan memiliki ciri letusan yang membentuk volcano disertai awan panas yang padat.
  • Pelean adalah gunung api dengan tipe letusan yang paling merusak karena magma yang meletus dari bagian lereng gunung yang lemah.
  • St. Vincent yaitu gunung api dengan tipe letusan yang disertai longsoran besar dan awan panas yang bisa menutupi area yang luas.
  • Sursteyan yakni gunung api dengan tipe letusan dengan vulkanian tetapi kekuatan letusannya lebih besar.
  • Plinian merupakan gunung api dengan tipe letusan eksplosif yang sangat kuat dengan ketinggian letusan yang mencapai >500 km.

Contoh Gunung Berapi

  • Gunung Merapi di Yogjakarta
  • Gunung Kelud di Jawa Timur
  • Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat
  • Gunung Sinabung di Sumatera Utara
  • Gunung Agung di Bali
  • Gunung Vesuvius di Italia
  • Gunung Sakurajima di Jepang
  • Gunung Ulawun di Papua Nugini
  • Gunung Taal di Filipina
  • Gunung Santa María di Guatemala

Klasifikasi Gunung Berapi

1. Gunung Api Tipe A

Tercatat sudah pernah terjadi erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali setelah tahun 1600.


2. Gunung Api Tipe B

Setalah tahun 1600 belum tercatat lagi mengalami erupsi magmatik tetapi masih menunjukkan gejala aktivitas vulkanik seperti kegiatan solfatara.


3. Gunung Api Tipe C

Sejarah erupsinya belum diketahui atau tidak dikehatui dalam catatan manusia, tetapi masih ada tanda-tanda aktivitas masa lampau dalam bentuk lapangan solfatara atau fumarola di tingkah lemah.


Penyebab Terjadinya Gunung Berapi

Gunung berapi dapat dibingkai ketika dua piring pertembungan ditetapkan. Pertembungan Terjunam ini menyebebkan satu piring di bawah lempeng lainnya.

Zona Pengaturan ini akan berada di rekening suhu cairan sangat panas di dasar luar. Hal ini menambah sedikit cairan magma dalam mantel sehingga mengalir keluar ke permukaan bumi di gunung berapi.

Gunung berapi yang ditemukan tambahan di zona Permatang laut. Bahan Perebakan dasar laut di mana magma naik membantah litosfera bantalan terbalik. Magma akan membentuk dasar laut sebagai laut Permatang. Sumur lava di Islandia adalah semacam ini yayasan.

Sebagian baik dari lava berbentuk tengah piring, piring jauh dari pinggiran sebagai Kepulauan Hawaii. Para peneliti menjelaskan bahwa balik titik mantel batuan dipanaskan dan naik secara bertahap ke permukaan bumi. Munculnya magma ke permukaan bumi yang direncanakan 13 cm sampai 15 cm setiap tahun.

Pada titik ketika kepulan magma naik ke permukaan bumi, gunung berapi berbentuk. Metodologi penyusunan musim semi ini tercurah lava yang disebut area masalah (problem area). Rajah di bawah menunjukkan tiga pengaturan vulkanik.

Gunung berapi juga digunakan untuk nama keajaiban susunan es gunung berapi atau gunung berapi es dan lumpur gunung berapi atau lumpur vulkanik.

Es gunung berapi dasar di wilayah yang memiliki musim dingin dingin, sedangkan gunung berapi lumpur dapat dilihat di zona Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah yang terkenal sebagai Bledug Kuwu.

Gunung berapi ditemukan di seluruh dunia, namun area sumur yang paling jelas dari lava adalah sumber dari magma cair terletak di Cincin Api Pasifik di sepanjang tikungan (Pacific Ring of Fire). Cincin Api adalah garis bergeseknya tikungan antara dua lempeng tektonik.

Gunung berapi ditemukan dalam struktur yang berbeda selama hidup mereka. Gunung berapi dinamis mungkin berakhir menjadi setengah dari, beristirahat, sebelum mendapatkan menjadi inert atau mati.

Dalam kasus apapun, gunung berapi yang cocok istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum itu akan menjadi dinamis sekali lagi.

Oleh karena itu, sulit untuk fokus kondisi asli dari musim semi tercurah lava itu, jika air mancur magma cair dalam kondisi istirahat atau telah lulus pada.


Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Gunung Berapi : Pengertian, Skema, Klasifikasi, Jenis, Contoh & Penyebabnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.


Baca Juga Artikel Lainnya :