Majas Anafora

√ Majas Anafora : Pengertian Menurut Para Ahli dan Contoh dalam Puisi serta Kalimat Terlengkap

SeputarIlmu.Com Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Majas Anafora.

Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Majas Anafora? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini.

√ Majas Anafora : Pengertian Menurut Para Ahli dan Contoh dalam Puisi serta Kalimat Terlengkap


Pengertian Majas Anafora

Kata anafora berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu anaphore yang berarti “pengulangan tempat”.

Majas anafora yang termasuk dalam majas repetisi yakni majas yang berisi pengulangan kata atau frasa dalam satu kalimat, di mana kata yang diulang tersebut bisa terdapat di awal kalimat yang diulang atau ditulis kembali di tengah kalimat dan di akhir kalimat.

Pengulangan kata pada anafora dapat memberi makna penegasan. Umumnya, majas metafora ditemukan dalam puisi.

Majas Anafora merupakan salah satu jenis majas atau gaya bahasa yang dicirikan oleh pengulangan kata-kata pertama dari sebuah baris kalimat.


Pengertian Majas Anafora Menurut Para Ahli

1. Ratna

Majas anafora merupakan salah satu kata atau kelompok kata yang diulang pada baris berikutnya.


2. Keraf

Majas anafora yaitu sebuah repetisi yang berbentuk pengulangan kata pertama pada tiap baris atau kalimat berikutnya.


Contoh Majas Anafora Dalam Kalimat

  1. Ada ubi, ada talas.
  2. Semangat pagi, semangat hidup.
  3. Semakin menentang, semakin tahan.
  4. Rumah kami, rumah yang penuh cinta.
  5. Ada kemauan, ada jalan.
  6. Hiduplah berkat, hiduplah dengan bahagia.
  7. Tidak ada harapan, tidak ada kepastian.
  8. Hari demi hari, hari demi hari.
  9. Sekarang semuanya telah berlalu, sekarang semuanya telah berubah, sekarang semuanya telah berakhir.
  10. Ternyata aku telah dibodohi olehmu, ternyata aku telah dibohongi,
  11. ternyata aku telah dikhianati olehmu
  12. Wajah Anda sangat elegan, wajah Anda sangat tenang, wajah Anda sangat menawan.
  13. Ada uang, ada barang.
  14. Gaji saya naik, gaji saya naik.
  15. Saya datang, saya mengerti, saya menang.
  16. Orang-orang diam, orang-orang bergerak, orang-orang berkelahi, orang-orang memberontak.
  17. Cinta datang, cinta mengkhianati, cinta pergi.
  18. Indonesia bersatu, Indonesia dibangun, Indonesia maju.
  19. Bergerak bersama, bergerak bersama, bergerak untuk kemajuan.
  20. Rumah Tuhan, Rumah Kehidupan.
  21. Mawar biang, mawar sakit.
  22. Sekali bertarung, sekali bertarung, sekali menang.
  23. Jumat Suci, Jumat antusias.
  24. Rajin membaca, rajin belajar, rajin beramal.
  25. Pekerjaan muda, pekerjaan muda, kaya muda.
  26. Lupakan dirimu, lupakan saudara, lupakan semuanya.
  27. Cita-cita membuat kita bersemangat, cita-cita membuat kita bekerja keras, cita-cita itulah tujuan kita.
  28. Kemana kau akan pergi, kemana kau akan membawanya, kemana akan kucarikan dirimu.
  29. Meski lelah tetap mencari, meski sulit tetap memberi, meski tak diberi terus mencari dimana hati nurani.
  30. Dibalik kata tersimpan makna, dibalik makna tersimoan maksud, dibalik maksud tersimpan hasrat.
  31. Tahukan kau betapa aku mengenalmu, tahukan kau betapa kau menyayangimu, tahukan kau betapa aku amat mencintaimu.
  32. Cinta ialah anugerah, cinta ialah petaka, cinta ialah dua mata sisi koin, cintailah cinta yang membesarkan bukan yang menghancurkan.
  33. Memberi tak harus kaya memberi tak harus ada, memberi dengan hati bukan karena paksaan.
  34. Kini semua sudah berubah, kini semua semakin mudah, namun kini rasa kemanusiaan mulai sirna.
  35. BBM naik harga pangan ikut naik, BBM naik rakyat menjerit, BBM naik dikala minyak dunia turun, sungguh aneh, BBM naik pantaskah.
  36. Pesonamu tak seindah dulu duhai kekasih, pesonamu kian memudar bersama hingar binar dunai malam, pesonamu bagai kelam ditelam badai, pesonamu kau berikan pada sebutir ekstasi menelan paras cantikmu yang ayu.
  37. Indah dunia membuat aku terlena, indah dunia membuat aku lupa, indah dunia hanya sementara.

Contoh Majas Anafora Dalam Puisi

Jakarta Ibukota Indonesia, terlihat mewah namun terjarah,
Jakarta Ibukota Indonesia, teriakan dari lantai tanah mengemis mencari nafkah,
Jakarta Ibukota Indonesia, daerah istimewa makhluk serakah,
Jakarta Ibukota Indonesia, rakyat jelata mengemban asa.


Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Majas Anafora : Pengertian Menurut Para Ahli dan Contoh dalam Puisi serta Kalimat Terlengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.


Baca Juga Artikel Lainnya :

/* */