Kingdom Animalia

Diposting pada

SeputarIlmu.Com – Apakah anda memelihara hewan peliharaan di rumah? Sebenarnya banyak sekali hewan yang ada di sekitar kita. Cicak, kecoa, nyamuk, lalat, ikan dan burung merupakan hewan-hewan yang sudah terbiasa di sekitar kita. Berbagai jenis hewan tersebut, dalam biologi dikelompokkan ke dalam satu kelompok besar, yaitu kingdom animalia. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai kingdom animalia, simak ulasan berikut ini.

Kingdom Animalia : Pengertian, Ciri, Klasifikasi & Contohnya [ TERLENGKAP ]


Pengertian Kingdom Animalia

Hewan atau disebut juga dengan binatang adalah kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam Kingdom Animalia atau metazoa adalah salah satu dari berbagai makhluk hidup di bumi. Sebutan lainnya adalah fauna dan margasatwa (satwa).


Ciri – Ciri Kingdom Animalia

  • Organisme eukariotik yang multiselular (terdiri dari banyak sel)
  • Heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri)
  • Memerlukan oksigen
  • Memiliki banyak sel otot untuk pergerakannya dan sel saraf untuk merespon rangsang
  • Reproduksi umumnya seksual (pada beberapa filum secara aseksual)
  • Bentuk dewasanya selalu diploid (2n)
  • Memiliki bentuk, struktur dan ukuran yang beraneka ragam
  • Kingdom animalia terdiri dari kelompok invertebrata (hewan tidak bertulang belakang) dan vertebrata (hewan bertulang belakang).
  • Pembagian kelompok tersebut berdasarkan adanya penyokong tubuh (notocord), tulang belakang (vertebrae), jenis rongga tubuh, sistem tubuh, otot dan pergerakan serta penutup tubuh
  • Memerlukan makanan untuk tumbuh dan bertahan hidup
  • Alat pernapasan pada hewan bermacam-macam tergantung pada tempat hidupnya
  • Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel yang menyokong tubuh dengan kuat, seperti pada tumbuhan atau jamur. Komponen terbesar sel-sel hewan terdiri atas protein struktural kolagen

Klasifikasi Kingdom Animalia

Invertebrata/Avertebrata (Hewan Tidak Bertulang Belakang)

Invertebrata/avertebrata (hewan tidak bertulang belakang)

1. Phylum Porifera (hewan spons/ berpori)

  • Termasuk dalam kelompok invertebrata/avertebrata (hewan tidak bertulang belakang)
  • Merupakan hewan multiselular yang paling sederhana
  • Hewan ini merupakan hewan sessile (hidup melekat pada substrat) yang habitatnya di perairan
  • Hewan spons memiliki ukuran bervariasi yaitu berkisar dari 1 cm hingga 2 m
  • Pori-pori yang terdapat pada porifera membentuk saluran air yang bermuara di rongga tubuh (spongocoel). Pada ujung rongga tubuh terdapat lubang besar yang disebut oskulum
  • Tubuh porifera tersusun oleh dua lapisan, lapisan luar dan lapisan dalam. Lapisan luar tersusun oleh sel-sel berbetuk pipih dan berdinding tebal yang disebut sel pinakosit. Pada lapisan dalam spongocoel, dilapisi oleh sel berbentuk seperti lampu dan berflagel yang disebut sel koanosit (berfungsi untuk pencernaan makanan)
  • Porifera bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi seksual terjadi melalui peleburan sperma dan sel telur. Reproduksi aseksual terjadi melalui pembentukan tunas (budding) dan adapun reproduksi lainnya dengan pembentukan gemmule (butir benih)
  • Belum memiliki organ pencernaan, sistem peredaran darah , sistem saraf, dan otot, tetapi sel-sel tubuhnya dapat mengindra dan bereaksi terhadap perubahan lingkungan
  • Mempunyai dua fase kehidupan, yaitu saat hidup berenang bebas (fase larva) dan saat berbentuk sesil yang hidup menetap di dasar perairan (fase dewasa)
  • Mempunyai sistem sirkulasi air yang terdiri dari tiga tipe yaitu ascon, sycon dan leucon. Ascon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran lurus yang langsung menuju ke spongosol (rongga dalam). Sycon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga-rangga yang berhubungan langsung dengan spongosol. Leucon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang sudah tidak berhubunga langsung dengan spongosol
  • Spikula/rangka luar dari duri-duri dapat tersusun atas zat kapur, zat kersik dan zat spongin

Baca Juga Secara Lengkap Tentang : Invertebrata/Avertebrata (Hewan Tidak Bertulang Belakang)

Filum ini terbagi menjadi 3 kelas yaitu :

  • Kelas calcarea (spikula dari zat kapur) biasa hidup dilaut. Anggota kelas ini memiliki spikula dari kalsium karbonat. Contoh kelas ini adalah leucosolenia, scypha, grantia, clathrina dan sycon
  • Kelas hexactinellida (spikula dari silikat) memiliki spikula yang terbuat dari silika yang dikenal sebagai kuarsa atau pasir dan biasanya tubuh berwarna pucat serta berbentuk vas bunga atau mangkuk. Contoh kelas ini adalah eplectella aspergillum, hyalonema, euplectella, pheronema dan regadrella
  • Kelas demospongia (spikula dari silikat dengan spongin atau spongin saja) memiliki baik spikula yang terbuat dari silika dan kerangka yang terbuat dari spikula dan spongia. Beberapa jenis dari kelas ini tidak memiliki rangka sama sekali. Contoh kelas ini adalah halisarca, cliona, microciona, spongia, hippospongia, niphates digitalis dan spongilla

2. Phylum Cnidaria (Coelenterata/Hewan berongga)

  • Termasuk dalam kelompok invertebrata/avertebrata (hewan tidak bertulang belakang)
  • Coelenterata dapat diartikan usus berongga atau hewan yang memiliki rongga tubuh
  • Pernapasan secara difusi, kecuali anthozoa dengan sifonoglia
  • Pencernaan sistem gastrovaskuler
  • Filum coelenterata memiliki ciri khas yaitu sebagai organisme yang selama hidupnya mengalami dua bentuk kehidupan (dimorfis) yaitu bersifat terikat pada tempat (polip) dan ada yang tidak terikat pada suatu tempat (medusa)
  • Hewan dari phylum ini digolongkan kedalam hewan diploblastik dan bersimetri tubuh radial
  • Cnidaria memiliki jumlah sekitar 10.000 spesies yang sebagian besar hidup di perairan laut
  • Spesies anggota phylum cnidaria tubuhnya dikelilingi oleh lengan-lengan halus yang disebut tentakel dan dalam tentakel ini terdapat nematokist. Nematokist mengandung racun yang berguna untuk melumpuhkan mangsanya
  • Reproduksi pada phylum cnidaria dapat dilakukan secara vegetatif dan generatif. Polip merupakan bentuk perkembangbiakan vegetatif dan medusa adalah bentuk perkembangbiakan generatif yang menghasilkan sperma dan sel telur
  • Umumnya habitat phylum ini di laut

Filum ini terbagi menjadi 3 kelas yaitu :

  • Kelas hydrozoa dalam bahasa yunani hydrozoa artinya hewan air. Contoh kelas ini adalah obelia, hydra dan pysalia
  • Kelas scyphozoa dalam bahasa yunani scyphozoa artinya hewan mangkuk. Memiliki bentuk dominan berupa medusa, yang dikenal dengan ubur-ubur. Contoh kelas ini adalah aurelia
  • Kelas anthozoa adalah hewan yang memiliki bentuk seperti bunga. Tubuh anthozoa permukaannya dilapisi oleh epidermis. Memiliki banyak tentakel yang berwarna-warni seperti bunga, tidak memiliki bentuk medusa tetapi berbentuk polip dan hidup di laut dangkal, soliter ataupun koloni. Contoh kelas ini adalah tubastrea (koral atau karang), urticina (anemon laut), stylophora dan acropora (hewan karang)

3. Phylum Ctenophora (Ubur-Ubur Sisir)

  • Termasuk dalam kelompok invertebrata/avertebrata (hewan tidak bertulang belakang)
  • Phylum ctenophora dikenal juga dengan nama ubur-ubur sisir (Combjellies)
  • Ciri khas mereka adalah sisir yang berjumlah delapan baris, sisir ini adalah kumpulan silia yang mereka gunakan untuk berenang dan mereka adalah hewan terbesar yang berenang dengan menggunakan silia
  • Memiliki jumlah spesies sekitar 100 yang semua anggotanya hidup di laut
  • Memiliki tubuh yang transparan dan diameternya rata-rata 10 cm
  • Umumnya tubuh dari phylum ini berbentuk bola dan memiliki struktur menyerupai pita yang dapat memanjang hingga 1 meter
  • Ctenophora memiliki tentakel yang berfungsi untuk menangkap makanan yang dapat ditarik ke dalam tubuhnya
  • Ctenophora menggunakan sel-sel pelekat koloblas yang banyak ditemukan di tentakelnya (kecuali ctenophora dari kelas nuda yang tidak punya tentakel dan haeckelia rubra yang memanfaatkan knidosit dari mangsanya yang berupa cnidaria)
  • Contoh spesies dari filum ini adalah beroe cucumis

4. Phylum Platyhelminthes ( Cacing pipih)

  • Termasuk dalam kelompok invertebrata/avertebrata (hewan tidak bertulang belakang)
  • Memiliki kurang lebih 20.000 spesies di dunia
  • Platyhelminthes disebut juga cacing pipih, karena bentuk tubuhnya pipih dorsoventral. Simetri tubuh phylum ini adalah bilateral
  • Termasuk golongan hewan aselomata karena tidak memiliki rongga tubuh
  • Sistem pernapasan dilakukan secara difusi oleh seluruh sel di permukaan tubuhnya
  • Alat ekskresi berupa flame cell/sel api
  • Sistem pencernaan sangat sederhana yaitu terdiri atas mulut, faring dan usus
  • Platyhelminthes ada yang hidup bebas dan ada juga yang hidup parasit
  • Sistem saraf tangga tali
  • Reproduksi platyhelminthes terjadi secara aseksual dan seksual. Umumnya bersifat hermafrodit (monoceus) artinya dalam satu tubuh terdapat alat kelamin jantan dan alat kelamin betina

Filum ini terbagi menjadi 3 kelas yaitu :

  • Kelas turbellaria (cacing berambut getar) yang hidup nonparasit serta sebagian besar hidupnya di laut. Memiliki struktur tubuh yang bersilia (berfungsi sebagai alat gerak) dan bergerak menggunakan otot tubuhnya yang menyerupai gelombang. Contoh kelas ini adalah dugesia (planaria) yaitu memiliki daya regenerasikemampuan makhluk hidup untuk menggantikan bagian tubuhnya yang rusak atau hilang yang sangat tinggi
  • Kelas trematoda (cacing isap) hidup sebagai parasit pada tubuh vertebrata. Memiliki alat pengisap (sucker) dan digolongkan sebagai hewan parasit. Contoh kelas ini adalah fasciola hepatica (cacing hati), clonorchis dan schistosoma mansoni (cacing darah)
  • Kelas cestoda (cacing pita) memiliki bentuk tubuh seperti pita dan bersifat parasit dalam saluran pencernaan vertebrata. Spesies yang tergolong kelas cestoda adalah taenia solium dan echinococcus

5. Phylum Nemathelminthes ( Cacing Benang )

  • Termasuk dalam kelompok invertebrata/avertebrata (hewan tidak bertulang belakang)
  • Disebut juga cacing benang
  • Bentuk tubuh gilig (bulat panjang tidak bersegmen)
  • Hewan tripoblastik pseudocelomata, tubuh simetri bilateral, berbentuk bulat panjang, dilapisi kutikula
  • Memiliki sistem pencernaan lengkap
  • Sistem sirkulsi oleh cairan pseudoselomata, tidak memiliki sistem respirsi dan eksresi
  • Hidup bebas atau parasit
  • Hidup di tanah becek, dasar perairan tawar atau laut bebas, parasit dalam tubuh manusia, hewan dan tumbuhan
  • Reproduksi secara seksual

Contoh filum ini adalah

  • Ascaris lumbricoides (cacing perut)
  • Ancylostoma duodenale (cacing tambang) biasanya hidup dipertambangan daerah tropis dan parasit dengan menyerap darah serta cairan di usus halus manusia. berukuran 9 mm (jantan) dan 12 mm (betina)
  • Necator (cacing tambang)
  • Wuchereria brancrofti (cacing filaria/rambut) hidup di dalam pembuluh limfa, dapat menyebabkan penyakit kaki gajah (elefantiasis) yaitu pembengkakan tubuh, yang terjadi akibat akumulasi cairan limpa di dalam pembuluh limfa yang tersumbat oleh cacing filaria. Cacing ini masuk ke tubuh ditularkan oleh gigitan nyamuk culex
  • Oxyuris vermicularis (cacing kremi) memiliki ukuran 10-15 mm, hidup di usus besar manusia. Infeksi cacing kremi terjadi secara autoinfeksi (menginfeksi dirinya sendiri tanpa inang perantara). Telur dapat tertelan, jika kita memakan makanan yang terkontaminasi telur cacing
  • Filaria (cacing filaria penyebab elephantiasis)
  • Trichinella spiralis (cacing otot) hidup pada otot manusia yang dapat menyebabkan penyakit trichinosis (kerusakan otot)

6. Phylum Annelida ( Cacing Gelang )

  • Termasuk dalam kelompok invertebrata/avertebrata (hewan tidak bertulang belakang)
  • Cacing yang berbentuk cincin
  • Disebut juga sebagai cacing gelang
  • Hewan tripoblastik selomata
  • Memiliki sistem pencernaan yang lengkap, mempunyai otot, sistem saraf tangga tali, sistem sirkulasi dan tidak memiliki sistem respirasi
  • Alat ekskresi nepridium
  • Bersifat metameri
  • Cacing ini hidup di air tawar, air laut dan daratan
  • Memiliki tubuh yang simetris bilateral
  • Tubuh beruas
  • Dinding tubuh terdiri dari tiga lapisan yaitu endoderm, mesoderm dan ektoderm
  • Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi kemudian beregenerasi dan seksual dimana testis dan ovarium ada yang terdapat pada satu individu (hermafrodit), ada juga yang terpisah (gonokoris)

Filum ini terbagi menjadi 3 kelas yaitu :

  • Kelas Polychaeta memiliki seluruh permukaan tubuh yang mengandung rambut-rambut kaku atau setae yang dilapisi kutikula sehingga licin dan kaku. Tubuhnya berwarna menarik, seperti ungu kemerah-merahan. Setiap segmen tubuh polychaeta dilengkapi dengan sepasang alat gerak atau alat berenang yang disebut parapodia, pada cacing yang bergerak aktif (Errantia), tetapi pada cacing yang relatif lamban bergerak (Sedentaria) tidak memiliki parapodia. Parapodia berperan sebagai alat pernapasan. Contoh kelas ini adalah calm worm, cacing sorong, cacing wawo, cacing palolo dan cacing nipah
  • Kelas Oligochaeta artinya sedikit rambut kaku. Segmen pada tubuh oligochaeta hanya terdapat sedikit setae. Segmen-segmen tertentu memiliki klitelum yang berfungsi untuk melindungi telur-telur. Reproduksinya dilakukan dengan cara hermafrodit namun tidak pernah terjadi pembuahan sendiri. Contoh kelas ini adalah lumbricus, pheretima
  • Kelas Hirudinae adalah cacing yang tidak mempunyai rambut, parapodia dan seta. Contoh kelas ini adalah lintah (Hirudinaria javanica) atau pacet (Haemadippza zeylania), hirudo medicinalis nia) merupakan contoh dari Hirudinae

7. Phylum Nemertea (Cacing Belalai)

  • Termasuk dalam kelompok invertebrata/avertebrata (hewan tidak bertulang belakang)
  • Disebut juga cacing belalai (proboscis worms)
  • Memiliki bentuk seperti belalai dan pipih
  • Memiliki panjang yang bervariasi
  • Sebagian besar hidup diperairan laut, hanya sedikit spesies yang hidup di air tawar dan tanah yang lembap
  • Tidak bersegmen dan berukuran panjang serta tipis
  • Sistem sirkulasi pada cacing ini telah memiliki pembuluh dan beberapa spesies memiliki sel darah merah yang mengandung hemoglobin untuk transportasi oksigen
  • Tidak mempunyai jantung, tetapi memiliki otot yang dapat memompa darah
  • Nemertea berkembang biak secara hermafrodit dan sebagian besar melakukan fertilisasi internal
  • Contoh hewan dari filum ini adalah Lineus longissimus.

8. Phylum Rotifera (Hewan Roda)

  • Disebut juga sebagai hewan roda
  • Memiliki jumlah sekitar 1.800 spesies
  • Rotifera merupakan hewan kecil yang sebagian besar hidup di air tawar meskipun beberapa spesies ada yang hidup di laut ataupun tanah yang lembap
  • Merupakan organisme multiselular dan memiliki alat pencernaan yang lengkap serta terdapat sistem-sistem organ lain yang terspesialisasi menjdi fungsi-fungsi tertentu
  • Rotifera termasuk hewan pseudoselomata
  • Bereproduksi secara partenogenesis yaitu perkembangan gamet tidak mengalami fertilisasi, biasanya sel telur berkembang menjadi individu baru
  • Beberapa rotifera berenang bebas dan benar-benar planktonik, yang lain bergerak dengan inchworming sepanjang substrat dan beberapa sessile hidup di dalam tabung atau holdfasts agar-agar yang melekat pada substrat
  • Rotifera adalah bagian penting dari zooplankton air tawar, menjadi sumber makanan besar dan dengan banyak spesies juga berkontribusi terhadap dekomposisi bahan organik tanah
  • Sebagian besar spesies rotifera adalah kosmopolitan, tetapi ada juga beberapa spesies endemik seperti Cphalodella vittata Danau Baikal dan beberapa spesies kosmopolitan, seperti Brachionus plicatilis, B. calyciflorus, Lecane bula, antara lain sebenarnya kompleks spesies

9. Phylum Nematoda

  • Dikenal juga sebagai cacing gilig karena tubuhnya berbentuk bulat panjang dan seperti benang
  • Nematoda termasuk hewan pseudoselomata
  • Hewan ini ditemukan di habitat air, tanah lembap, jaringan tumbuhan serta pada cairan dan jaringan hewan lainnya
  • Nematoda ada yang hidup bebas dan juga parasit pada hewan lainnya
  • Nematoda umumnya bereproduksi secara seksual
  • Filum hewan yang menghuni beragam rentang lingkungan yang sangat luas

10. Phylum Mollusca (Hewan Lunak)

  • Termasuk dalam kelompok invertebrata/avertebrata (hewan tidak bertulang belakang)
  • Mollusca berasal dari bahasa latin yang berarti lunak
  • Merupakan hewan triploblastik selomata
  • Tubuh mollusca diselubungi lapisan sel yang dinamakan mantel, tubuh mollusca terdiri dari kaki, massa viseral dan bercangkang
  • Kebanyakan hidup di laut dan ada beberapa yang hidup di air tawar
  • Hewan tripoblastik selomata dengan simetri bilateral, relatif bulat dan pendek
  • Sistem pencernaan lengkap, sistem sirkulasi terbuka atau tertutup, sistem saraf terdiri dari ganglion dan serabur saraf, respirasi dengan insang atau paru-paru
  • Reproduksi seksual secara internal atau eksternal dan bersifat dioseus atau monoseus

Filum ini terbagi menjadi 4 kelas yaitu :

  • Kelas polyplacophora adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum mollusca. Bentuk tubuhnya bulat telur, pipih dan simetris bilateral. Contoh kelas ini adalah chiton sp
  • Kelas gastropoda (kaki di perut) adalah kelompok mollusca yang bergerak menggunakan perut dan seluruh tubuhnya mengandung lendir yang berfungsi memudahkannya dalam pergerakan. Contoh kelas ini adalah siput air (lymnea sp), bekicot (achatina fulica)
  • Kelas bivalvia memiliki dua cangkang pipih dan berkaki pipih. Dua cangkang pada hewan ini dihubungkan oleh ligamen dan cangkangnya tersusun atas 3 lapisan. Hewan ini bernapas menggunakan lembaran insang. Contoh kelas ini adalah ketam (anadonta sp.), pinctada margaritifera, tiram (ostrea mytiloides) dan crassotra virginica
  • Kelas pelecypoda (kaki pipih seperti kampak) memiliki dua buah cangkang pipih setangkup sehingga disebut bivalvia. Cangkang tersusun dari lapisan perioatakum, prismatik dan nakreas. Contoh kelas ini adalah kerang, kupang, remis, kijing, lokan, simping, tiram
  • Kelas cephalopoda (kaki di kepala) memiliki kantong tinta yang berisi cairan seperti tinta berwarna hitam yang berguna untuk melindungi diri dari musuh, caranya jika terancam oleh musuh maka cairan tinta akan dikeluarkan melalui anus yang terletak di kepala. Contoh kelas ini adalah cumi-cumi (loligi sp), gurita (octopus sp), sotong (sepia officinalis)

11. Phylum Onychophora (Cacing Beludru)

  • Cacing beludru (Onychophora secara harfiah “pembawa cakar”) adalah filum ecdysozoa kecil dengan 180 spesies
  • Organisme samar-samar tersegmentasi yang memiliki mata kecil, antena, beberapa pasang kaki dan kelenjar lendir
  • Paling umum di daerah tropis dari belahan bumi selatan
  • Memangsa hewan kecil seperti serangga dengan menyemprotkan suatu mukus perekat

12. Phylum Arthropoda ( Hewan Kaki Ruas)

  • Termasuk dalam kelompok invertebrata/avertebrata (hewan tidak bertulang belakang)
  • Hewan yang kakinya beruas-ruas. Tubuh terbagi atas ruas kepala (sefalus), dada (toraks) dan perut (abdomen)
  • Memiliki bentuk tubuh yang simetris bilateral, triploblastik selomata dan tubuhnya bersegmen
  • Memiliki rangka luar dari zat kitin
  • Biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, termasuk berbagai bentuk simbiosis dan parasit
  • Memiliki organ sensoris yang sudah berkembang
  • Sistem saraf mereka seperti tangga tali
  • Bereproduksi secara seksual
  • Sistem pernapasan yaitu trakea, insang, paru-paru buku atau permukaan kulit
  • Alat ekskresi : badan malphigi, sistem peredaran darah terbuka dan telah mempunyai alat pencernaan yang lengkap
  • Penglihatan mereka bergantung pada berbagai variasi kombinasi mata majemuk dan ocelli (mata tunggal) yang berbentuk mangkuk pigmen

Filum ini terbagi menjadi 4 kelas yaitu :

  • Kelas Crustacea adalah hewan yang memiliki kulit (eksoskeleton) yang keras dan umumnya merupakan hewan air (kecuali kutu kayu) dan karakteristiknya adalah memiliki tambahan biramous. Tubuh crustacea terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dada yang menyatu (sefalotoraks) dan perut atau badan belakang (abdomen). Contoh kelas ini adalah penaeus, lobster, kepiting (scylla), teritip, udang, dan banyak lainnya. Biasanya dianggap sebagai suatu subfilum yang terbagi menjadi dua subkelas yaitu 1. Entromostraca (udang kecil) contohnya seperti daphnia, cyclops, pyrechpris dan 2. Malacostraca (udang besar) contohnya seperti penaeus sp, portunus sp. (rajungan)
  • Kelas Arachnoidea (laba-laba, kalajengking) terbagi menjadi tiga sub kelas yaitu 1. Arachnida contoh laba-laba serigala (Pardosa amenata), memiliki ciri-ciri tubuh terdiri dari sepalotoraks (kepala-dada menyatu) dan abdomen abdomen yang tidak bersegmen, memiliki sepasang kalisera (alat sengat), sepasang pedipalpus (capit), 2. Scorpionida memiliki alat penyengat beracun pada segmen terakhir contoh kalajengking (Uroctonus mondax), ketunggeng dan 3. Acarina contoh caplak (tungau) memiliki tubuh yang sangat kecil
  • Kelas Myriapoda (berkaki banyak) contohnya scutigera (lipan) dan julus (senggulung). Kelas ini terbagi menjadi dua subkelas yaitu 1. Chilopoda (kaki 1 pasang setiap ruas) contohnya kelabang, scolopendara sp. dan 2. Diplopoda (kaki 2 pasang setiap ruas) contohnya julus terestris dan kaki seribu (luing) bersifat herbivora dan pemakan sisa organisme, tiap segmen tubuh memiliki dua pasang kaki dan dua pasang spirakel dan bila dia merasa terganggu tubuhnya akan menggulung
  • Kelas Insecta (serangga) atau biasa disebut Hexapoda (kaki berjumlah enam buah) mempunyai tubuh yang terdiri dari bagian kaput (kepala), toraks (dada), perut (abdomen). Pada caput terdapat sepasang antena, mata majemuk (mata faset/mata majemuk) yaitu mata yang terdiri dari banyak inti fokus) dan mata tunggal (oseli) dan serangga mengalami metamorfosis (sempurna/holometabola dan tidak sempurna/hemimetabola) yaitu perubahan bentuk dan ukuran tubuh saat berkembang dari muda menjadi dewasa. Metamorfosis sempurna adalah perkembangan insecta dimana setiap tahap menunjukan perubahan bentuk yang sangat berbeda (4 tahap pertumbuhan) yaitu telur-larva-pupa dan dewasa. Terjadi pada kupu-kupu dan nyamuk. Metamorfosis tidak sempiurna adalah tahap perkembangan insecta dimana insecta muda yang menetas mirip dengan induknya, hanya ada organ yang belum muncul seperti sayap (3 tahap pertumbuhan) yaitu telur-nimfa-dewasa. Terjadi pada belalang, kecoak, jangkrik, capung. Kelas ini terbagi menjadi dua subkelas yaitu 1. Apterygota dan 2. Pterygota

13. Phylum Phoronida ( Cacing Tapal Kuda )

  • Phoronida kadang-kadang disebut cacing tapal kuda
  • Memiliki sekitar 15 spesies
  • Mirip seperti cacing
  • Hidup di dalam tabung yang berbetuk dari hasil sekresi hewan tersebut
  • Di temukan terkubur didalam pasir, dekat bebatuan, karang atau objek lainnya dilaut yang dangkal
  • Phoronida memiliki ciri khas yaitu terdapat lofofor (lipatan cincin berongga yang mengelilingi mulut phoronida)
  • Contohnya adalah phoronis hippocrepia

14. Phylum Bryozoa

  • Disebut juga Polyzoa atau Ectoprocta atau secara umum disebut sebagai hewan lumut adalah filum hewan invertebrata air
  • Kebanyakan spesies laut hidup di perairan tropis, tetapi beberapa hidup di palung samudera dan lain-lain yang ditemukan di perairan kutub.
  • Satu kelas hanya hidup di berbagai lingkungan air tawar dan beberapa anggota dari kelas sebagian besar laut lebih suka air payau

15. Phylum Brachiopoda

  • Hewan laut yang memiliki “katup” keras (cangkang) pada permukaan atas dan bawah, tidak seperti pengaturan kiri dan kanan di moluska bivalvia
  • Katup brachiopoda berengsel di bagian belakang, sedangkan bagian depan dapat dibuka untuk makan atau tertutup untuk perlindungan. Dua kelompok utama diakui, artikulata dan inartikulata
  • Brachiopoda modern panjangnya berkisar dari 1 sampai 100 mm dan sebagian besar spesies sekitar 10 sampai 30 mm
  • Brakiopoda seperti moluska, memiliki mantel epitel yang mensekresikan dan melapisi cangkang dan juga membungkus organ-organ internal
  • Tubuh brakiopoda hanya menempati sekitar sepertiga dari ruang internal di dalam cangkang, terdekat dengan engsel. Sisa ruang dilapisi dengan lobus mantel, ekstensi yang menutup ruang berisi air di mana lofofor berada

16. Phylum Echinodermata (Hewan berkulit duri)

  • Termasuk dalam kelompok invertebrata/avertebrata (hewan tidak bertulang belakang)
  • Disebut juga hewan berkulit duri
  • Hewan tripoblastik selomata dan permukaan tubuh berduri
  • Habitat hidup bebas di dasar laut
  • Fertilisasi eksternal (di air)
  • Sistem respirasi dan ekskresi melalui papula
  • Tidak memiliki sistem peredaran darah
  • Sistem gerak menggunakan kaki ambulakral
  • Memiliki sistem ambulakral, sistem saraf berupa cincin yg bercabang
  • Sistem pencernaan lengkap/sempurna
  • Tubuh hewan dewasa radial simetris, larva bilateral simetris
  • Resfirai dengan insang pada rongga tubuh, sistem sirkulasi dengan cairan rongga tubuh dan bersifat dioseus
  • Mempunyai rangka berupa keping-keping kapur
  • Reproduksi seksual secara eksternal, dapat beregenersi

Filum ini terbagi menjadi 5 kelas yaitu :

  • Kelas Asteroidea adalah bintang laut sekitar 1.500 spesies yang menangkap mangsa untuk makanan mereka sendiri. Contoh kelas ini adalah asterias (bintang laut)
  • Kelas Ophiuroidea secara fisik merupakan ekinodermata terbesar, sekitar 1.500 spesies. Contoh kelas ini adalah ophiura (bintang ular) dan bintang getas
  • Kelas Echinoidea dikenal karena duri mereka yang mampu digerakkan, sekitar 1.000 spesies. Contoh kelas ini adalah diadema (bulu babi) dan dolar pasir
  • Kelas Holothuroide adalah hewan panjang menyerupai siput, sekitar 1.000 spesies. Contoh kelas ini adalah holothuria (teripang atau ketimun laut)
  • Kelas Crinoidea (lili laut) sekitar 600 spesies merupakan predator yang menunggu mangsa. Contoh kelas ini adalah antedon (lili laut)

Vertebrata (hewan bertulang belakang)

Vertebrata (hewan bertulang belakang)

1. Phylum Chordata

Termasuk dalam kelompok vertebrata (hewan bertulang belakang)

Filum ini terbagi menjadi 7 kelas yaitu :
Kelas nomor 1-5 termasuk poikilotermis, hewan berdarah dingin atau suhu tubuh tidak tetap. Kelas nomor 6-7 termasuk homoiothermis, hewan berdarah panas atau suhu tubuh tetap.

  • Kelas Agnatha (tidak memiliki rahang) dengan ciri berbadan panjang dan ramping (seperti belut). Contoh kelas ini adalah Lamprey dan Hagfish
  • Kelas Chondrichthyes (ikan bertulang rawan). Contoh kelas ini adalah Hiu dan Pari
  • Kelas Osteichthyes (ikan bertulang sejati/keras) memiliki ciri sisik sikloid dan stenoid, operculum, gelembung renang, poikiloterm, respirasi dengan insang, peredaran darah tertutup, jantung 2 ruang. Contoh kelas ini adalah kuda laut, ikan nila, ikan gabus, ikan mas dan sebagainya
  • Kelas Amphibia (hidup di dua tempat di darat dan di air) memiliki ciri fase larva di air (insang), fase dewasa di darat (paru dan kulit), permukaan kulit basah oleh lendir, poikiloterm, fertilisasi eksternal, jantung 3 ruang. Kelas ini terbagi menjadi 3 ordo yaitu 1. Anura (katak, kodok), 2. Urodella (salamander) dan 3. Apoda (Caicilia) Baca Juga Secara Lengkap Tentang : Amphibia
  • Kelas Reptilia (hewan melata) memiliki ciri tubuh terbuat dari sisik yang terbuat dari zat tanduk, respirasi dengan paru-paru, poikiloterm, mengalami pergantian kulit (kornifikasi), jantung terdiri dari 4 ruang dengan sekat yang belum sempurna, fertilisasi internal, telur dilapisi oleh cangkang. Kelas ini terbagi menjadi 3 ordo yaitu 1.Crocodilia (buaya dan aligator), 2. squamata (kadal dan ular) dan 3. Testudinata (kura-kura dan penyu). Baca Juga Secara Lengkap Tentang : Reptilia
  • Kelas Aves (burung) memiliki ciri tubuh dilindungi oleh bulu, punya sepasang sayap, paruh, homoioterm, ovivar, respirasi paru-paru dan kantung udara, jantung terdiri 4 ruang sempurna. Contoh kelas ini adalah elang, penguin, bebek, unggas dan sebagainya. Baca Juga Secara Lengkap Tentang : Aves (burung)
  • Kelas Mamalia (hewan menyusui) memiliki ciri permukaan tubuh ditutupi oleh rambut, memiliki glandula mamae (kelenjar susu), vivivar, jantung 4 ruang (sekat sempurna), homoiterm, 4 anggota gerak, respirasi paru-paru, memiliki gigi. Baca Juga Secara Lengkap Tentang : Mamalia

Kelas mamalia dibagi menjadi 3 kelompok besar yaitu

  • Prototheria yaitu mammalia yang bertelur dan menyusui anaknya. Contohnya hewan cocor bebek/platypus ornithoryncus, Echidna (Tachyglossus sp)
  • Metatheria yaitu mammalia yang melahirkan anaknya secara normal dan menyusuinya. Mammalia demikian disebut juga plasentalia. Contohnya manusia
  • Mesotheria yaitu mammalia yang melahirkan anaknya prematur dan dipelihara dalam kantung di abdomen. Mammalia demikian disebut Marsupialia (hewan berkantung), contohnya kangguru, opasum, tasmania

Baca Juga Secara Lengkap Tentang : Vertebrata (hewan bertulang belakang)


Sistem Organ Kingdom Animalia

1. Sistem Rangka

Sistem Rangka pada Kingdom Animalia terbagi atas 2 yaitu sebagai berikut :

  • Eksoskeleton adalah rangka yang berada di luar tubuh hewan dan fungsinya untuk membungkus dan melindungi organ dalam yang lunak. Contoh pada hewan Invertebrata yaitu dari filum Athropoda.
  • Sedangkan Endoskeleton merupakan rangka yang terdapat dalam tubuh hewan. Endoskeleton dibungkus oleh kulit dan daging. Contoh pada hewan Vertebrata.

2. Sistem Respirasi (Pernapasan)

Kelompok Vermes (Cacing) menggunakan permukaan tubuhnya untuk bernapas. Sistem Pernapasan Serangga disebut juga dengan system penapasan Trakea. Sedangkan Ikan dan Hewan Laut lainnya seperti udang, kepiting, cacing laut dan bintang laut bernapas menggunakan system Insang.

Katak dewasa memakai paru-paru dan kulit untuk bernapas. Adapun larva katak (berudu) menggunakan insang luar. Pada salamander, insang luar tetap ada hingga dewasa. Burung mempunyai paru-paru yang dibantu oleh Saccus pneumaticus (kantung hawa).


3. Sistem Sirkulasi (Sistem Peredaran Darah)

Sistem peredaran darah pada makhluk hidup multiseluler bisa dibedakan atas peredaran darah terbuka dan peredaran darah tertutup. Pada peredaran darah terbuka, darah yang mengalir tidak selalu berada dalam pembuluh darah. Adapun peredaran darah tertutup, darah mengalir dalam sistem pembuluh darah.

Jantung ikan mempunyai dua ruang yakni atrium dan ventikel. Pada Amphibia, jantungnya mempunyai tiga ruang, yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel. Jantung Reptilia mempunyai empat ruang, namun sekat antara ventrikel kanan dan kiri belum sempurna. Pada Aves dan Mammalia, jantungnya memiliki empat ruang sehingga tidak akan terjadi pencampuran antara darah kaya O2 dengan darah kaya CO2 .


4. Sistem Reproduksi.

Sistem Reproduksi pada Kingdom Animalia sangat bervariasi. Ada yang bereproduksi secara Aseksual, Seksual, maupun keduanya. Reproduksi secara aseksual yakni reproduksi yang terjadi secara pembelahan, pertunasan dan regenerasi. Contoh dari hewan yang mempunyai sistem reproduksi secara aseksual yakni amoeba, hydra dan lain sebagainnya.

Reproduksi secara seksual merupakan sebuah reproduksi yang terjadi dengan peleburan antara gamet jantan dan gamet betina sehingga terjadi fertilisasi dan menghasilkan individu baru. Fertilisasi terbagi menjadi dua yaitu sebagai berikut : Fertilisasi internal yakni pembuahan yang terjadi di dalam tubuh, contohnya yaitu kucing, anjing, tikus, kelinci dan lain sebagai nya. Sedangkan fertilisasi eksternal yaitu pembuahan yang terjadi di luar tubuh. Contohnya yaitu Katak, kodok, dan beberapa jenis ikan.

Selain itu ada organisme yang bereproduksi secara parthenogenesis (sel telur yang berkembang menjadi individu baru tanpa dibuahi oleh sel sperma), contohnya yaitu hewan lebah dan semut.


Itulah ulasan mengenai √ Kingdom Animalia : Pengertian, Ciri, Klasifikasi & Contohnya Lengkap. Semoga apa yang telah diulas dapat bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan terima kasih.


Baca Juga Artikel Lainnya :