Kalimat Majemuk

Diposting pada

SeputarIlmu.com – Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Kalimat Majemuk.

Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Kalimat Majemuk? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini.

√ Kalimat Majemuk : Pengertian, Ciri, Jenis & Contoh Terlengkap


Pengertian Kalimat Majemuk

Kalimat Majemuk merupakan salah satu kalimat yang terdiri dari dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata pengubung atau kata sambung.

Karena terdiri dari lebih dari satu kalimat, maka kalimat ini biasanya mempunyai induk kalimat (yang mengandung inti informasi) dan anak kalimat (berfungsi sebagai penunjang).

Tetapi adapula yang kalimat penyusunnya berkedudukan sama atau sederajat sehingga tidak bisa dikatakan mana yang merupakan induk kalimat dan mana yang merupakan anak kalimat.


Ciri – Ciri Kalimat Majemuk

  • Memiliki lebih dari satu subjek dan satu predikat.
  • Terdapat penggabungan atau perluasan pada kalimat intinya.
  • Dari penggabungan atau perluasan kalimat inti ini, maka akan didapatkan sebuah pola kalimat yang baru.

Jenis-Jenis Kalimat Majemuk

1. Kalimat Majemuk Setara

Kalimat Majemuk Setara adalah sebuah kalimat yang mempunyai dua kalimat dan bersifat sederajat atau sama serta dihubungkan dengan konjungsi. Kata hubung yang digunakan dalam kalimat ini yaitu dan, sementara, lalu.


Ciri – Ciri Kalimat Majemuk Setara

  • Antar kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya mempunyai kedudukan yang sederajat.
  • Antar unsur yang menyusunnya mempunyai hubungan koordinatif sehingga masing-masing kalimat dapat berdiri sendiri apabila dipisahkan.
  • Kata hubung yang umumnya digunakan adalah “dan”, “lalu”, “sedangkan”, “sebelum”, “ketika”, “setelah”, dan lain sebagainya.

Jenis – Jenis Kalimat Majemuk Setara

  • Majemuk Setara Sejalan

Majemuk Setara Sejalan ialah salah satu jenis kalimat majemuk setara yang unsurnya sejalan dan makna yang satu dan lainnya tidak berlawanan.

Contoh :

  1. Klausa 1 : “Tania sedang belajar membaca.”
  2. Klausa 2 : “Karina sedang mengerjakan PR.”
  3. Kalimat Setara Sejalan : “Tania sedang belajar membaca dan Karina sedang mengerjakan PR.”
  1. Klausa 1 : “Ayah sedang membetulkan mobil.”
  2. Klausa 2 : “Ibu ingin pergi kepasar.”
  3. Kalimat Setara Sejalan : “Ayah sedang membetulkan mobil ketika Ibu ingin pergi kepasar.”

  • Kalimat Majemuk Setara Berlawanan

Majemuk Setara Berlawanan merupakan suatu jenis kalimat majemuk setara yang unsur penyusunnya menyatakan situasi yang berlawanan satu sama lain.

Contoh :

  1. Klausa 1 : “Tania selalu mendapatkan peringkat dikelasnya.”
  2. Klausa 2 : “Daniel tidak pernah mendapt peringkat dikelasnya.”
  3. Kalimat Setara Berlawanan : “Tania selalu mendapatkan peringkat dikelasnya, sedangkan Daniel tidak pernah mendapatkan peringkat dikelasnya.”
  1. Klausa 1 : “Luna adalah gadis yang rajin belajar.”
  2. Klausa 2 : “Aluna adalah gadis yang pemalas.”
  3. Kalimat Setara Berlawanan : “Luna adalah gadis yang rajin belajar, sedangkan Aluna adalah gadis yang pemalas.”

  • Kalimat Majemuk Setara Sebab-Akibat

Majemuk Setara Sebab-Akibat yaitu sebuah jenis kalimat majemuk setara yang unsur penyusunnya menyatakan sebab akibat.

Contoh :

  1. Klausa 1 : “Sumatra terendam banjir.”
  2. Klausa 2 : “diguyur hujan selama seminggu.”
  3. Kalimat Setara Sebab-Akibat : “Sumatra terendam banjir, setelah diguyur hujan selama seminggu.”
  1. Klausa 1 : “Banyak gedung yang runtuh”
  2. Klausa 2 : “diterjang gempa berkekuatan 6,8 SR.”
  3. Kalimat Setara Sebab-Akibat : “Banyak gedung yang runtuh akibat diterjang gempa berkekuatan 6,8 SR.”

2. Kalimat Majemuk Rapatan

Kalimat majemuk rapatan yaitu sebuah kalimat majemuk yang terdiri dari beberapa kalimat tunggal yang digabungkan menjadi satu.

Kalimat-kalimat tunggal tersebut digabungkan dengan hanya menyebutkan bagian yang tidak sama.


Ciri – Ciri Kalimat Majemuk Rapatan

  • Bisa dipisahkan menjadi dua kalimat tunggal atau lebih.
  • Penggabungan kalimat dilakukan dengan hanya menyebutkan bagian kalimat yang tidak sama.
  • Dipisahkan dengan tanda koma (,)
  • Dihubungkan dengan kata sambung (konjungsi) “dan”, “juga”, “serta”, dsb.

Contoh Kalimat Majemuk Rapatan

  • Kalimat penyusun 1 : Ibu membeli sayur.
  • Kalimat penyusun 2 : Ibu membeli telur.
  • Kalimat penyusun 3 : Ibu membeli beras.
  • Kalimat penyusun 4 : Ibu membeli ikan.
  • Kalimat Majemuk : Ibu membeli sayur, telur, beras, dan ikan.
  • Kalimat Penyusun 1 : Aku mengunjungi Museum Fatahillah.
  • Kalimat Penyusun 2 : Aku mengunjungi Monumen Jakarta.
  • Kalimat Majemuk : Aku mengunjungi Museum Fatahillah dan
  • Monumen Jakarta.

3. Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat Majemuk bertingkat yakni berbagai jenis kalimat majemuk yang unsur-unsur atau kalimat penyusunnya berkedudukan tidak setara/sederajat.

Artinya salah satu kalimat tunggal penyusun kalimat majemuk bertingkat merupakan induk kalimat (yang mengandung inti informasi) sedangkan kalimat tunggal lainnya berkedudukan sebagai anak kalimat (berfungsi sebagai penunjang).


Ciri – Ciri Kalimat Majemuk Bertingkat

  • Unsur-unsurnya berkedudukan tidak sederajat atau tidak sama, artinya ada yang berkedudukan sebagai induk kalimat, adapula yang berkedudukan sebagai anak kalimat.
  • Salah satu unsur penyusunnya atau anak kalimat tidak dapat berdiri sendiri karena tidak memiliki arti jika dipisahkan dari kalimat majemuk tersebut.

Jenis – Jenis Kalimat Majemuk Bertingkat

  • Kalimat Majemuk Hubungan Waktu

Kata Sambung (Konjungsi) yang dipakai ialah ketika, saat, waktu itu, sebelum, setelah, dll.

Contoh :

  1. Andi sedang maka ketika ibu pergi.
  2. Kami akan pergi ke rumah dita setelah shalat magrib.

  • Kalimat Majemuk Hubungan Syarat

Kata Sambung (Konjungsi) yang dipakai yaitu jika, seandainya, asalkan, apabila, andaikan, dsb.

Contoh :

  1. Saya akan pergi ke pengajian asalkan kamu juga ikut.
  2. Saya akan membantumu jika kamu juga berusaha.

  • Kalimat Majemuk Hubungan Tujuan

Kata Sambung (Konjungsi) yang dipakai : agar, supaya, biar, dsb.

Contoh :

  1. Saya rajin belajar supaya bisa sukses.
  2. Ibu membelikannya mainan agar ia tidak menangis.

  • Kalimat Majemuk Hubungan Sebab Akibat

Kata Sambung (Konjungsi) yang dipakai yakni akibat, karena, sebab, oleh karena, sehingga, makanya, dsb.

Contoh :

  1. Dia sangat kurus karena jarang makan.
  2. Ia jatuh sakit akibat tidak diimunisasi.

  • Kalimat Majemuk Hubungan Perbandingan

Kata Sambung (Konjungsi) yang dipakai ialah ibarat, seperti, daripada, dengan, sebagaimana, lebih baik, dst.

Contoh :

  1. Aku lebih baik belajar daripada menonton televisi.
  2. Ia sangat mirip dengan ibunya ketika muda.

  • Kalimat Majemuk Hubungan Cara

Kata Sambung (Konjungsi) yang dipakai : dengan

Contoh :

  1. Ia menghidupi keluarganya dengan bekerja sebagai tutor.
  2. Andi pergi ke sekolah dengan sepeda itu.

  • Kalimat Mejemuk Bertentangan dengan Kenyataan

Kata Sambung (Konjungsi) yang dipakai adalah padahal, kenyataannya, dst.

Contoh :

  1. Dia sangat gemuk, padahal jarang makan.

  • Kalimat Majemuk Penjelasan

Kata Sambung (Konjungsi) yang dipakai yaitu bahwa.

Contoh :

  1. Ibu mengatakan bahwa kemarin ayah menyuruh kami untuk membereskan kamar.
  2. Nilai yang bagus menunjukkan bahwa siswa itu adalah anak yang pintar.

  • Kalimat Majemuk Konsensip

Kata Sambung (Konjungsi) yang dipakai yakni walaupun, meskipun, biarpun, dst.

Contoh :

  1. Walaupun ia sedang sakit, abdi selalu semangat.
  2. Ia tetap pergi meskipun sedang hujan.

  • Kalimat Majemuk Pengandaian

Kata Sambung (Konjungsi) yang dipakai yaitu seolah-olah, seakan-akan, dst.

Contoh :

  1. Dia diam saja seakan-akan tidak terjadi apa-apa.
  2. Ia bersikap seakan-akan orang yang paling benar.

4. Kalimat Majemuk Campuran

Kalimat Majemuk campuran merupakan salah satu gabungan dari kalimat majemuk setara atau kalimat majemuk rapatan dengan kalimat majemuk bertingkat.


Ciri – Ciri Kalimat Majemuk Campuran

  • Terdiri dari beberapa kalimat tunggal.
  • Dihubungkan dengan lebih dari satu kata sambung (konjungsi).

Contoh Kalimat Majemuk Campuran

  1. Kalimat Majemuk Setara Penyusun : Ayah sudah pergi ketika aku sampai di rumah.
  2. Kalimat Majemuk Bertingkat Penyusun : Ayah sudah pergi padahal aku tidak terlambat.
  3. Kalimat Majemuk Campuran : Ayah sudah pergi ketika aku sampai di rumah, padahal aku tidak terlambat.
  1. Kalimat Majemuk Rapatan Penyusun : Ibu membeli sayur, telur, dan nasi.
  2. Kalimat Majemuk Bertingkat Penyusun : Ibu segera memasak setelah sampai di rumah.
  3. Kalimat Majemuk Campuran : Ibu membeli sayur, telur, dan nasi kemudian segera memasak setelah sampai di rumah.

Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Kalimat Majemuk : Pengertian, Ciri, Jenis & Contoh Terlengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.


Baca Juga Artikel Lainnya :