Penyebab Toksoplasmosis

Diposting pada

SeputarIlmu.Com – Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Toksoplasmosis.

Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Toksoplasmosis? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini.


√ Toksoplasmosis : Pengertian, Ciri, Penyebab dan Pencegahan Terlengkap


Pengertian Toksoplasmosis

Toksoplasmosis merupakan salah satu penyakit pada manusia dan hewan berdarah panas yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii, protozoa yang bertindak sebagai parasit. Toksoplasmosis ini juga dapat disebut sebagai zoonosis.

Toxoplasma berasal dari bahasa Yunani kuno tóxon yang berarti cekung dan plásma yang artinya bentuk, sehingga Toxoplasma merupakan organisme berbentuk cekung atau menyerupai bulan sabit.

Organisme ini pertama kali ditemukan di tahun 1908 pada limpa dan hati seekor hewan pengerat yang disebut gundi (Ctenodactylus gundi) di Afrika.

Orang sehat yang terpapar toxoplasma biasanya punya daya tahan tubuh kuat sehingga tidak mengalami gejala apa pun karena parasit hanya akan “tertidur” dalam tubuh.

Namun apabila daya tahan tubuh menurun, kondisi ini akan memicu untuk parasit penyebab toksoplasme “terbangun” dan memulai perkembangan gejala nyata.

Kehidupan T. gondii bergantung pada organisme lain yang disebut inang atau hospes. Terdapat dua jenis inang dalam parasitologi, yaitu inang definitif dan inang perantara.

Inang definitif merupakan organisme tempat suatu parasit hidup dan berkembang biak secara seksual, sedangkan inang perantara adalah organisme tempat parasit hidup dan berkembang biak secara aseksual.

Inang definitif T. gondii adalah hewan golongan Felidae seperti kucing domestik (Felis catus), sedangkan inang perantaranya adalah semua jenis hewan berdarah panas seperti burung dan mamalia, termasuk manusia.


Faktor Risiko Toksoplasmosis

  • Tengah hamil
    Sedang mengonsumsi obat kortikosteroid atau imunosupresif jangka panjang
  • Mengidap HIV/AIDS
  • Menjalani kemoterapi

Ciri-Ciri Toksoplasmosis

  • Sakit kepala
  • Kebingungan
  • Koordinasi motorik yang buruk
  • Gerakan tak terduga pada kaki atau tangan
  • Masalah kerja pada paru-paru dan infeksi umum pada pasien dengan AIDS
  • Penglihatan kabur karena infeksi retina yang berat

Gejala Toksoplasmosis

  • Infeksi pada tahap awal kehamilan juga akan menyebabkan keguguran atau kematian janin
  • Kejang
  • Pembesaran limpa pada hati
  • Mata dan kulit kuning
  • Infeksi mata yang parah
  • Berkurangnya kualitas pendengaran
  • Gangguan psikotik

Penyebab Toksoplasmosis

  • Terdapat kontak langsung dengan feses dari kucing yang mengandung parasit toksoplasma. Kucing liar yang menangkap tikus atau sering mengkonsumsi daging mentah beresiko tinggi mengandung parasit toksoplasma di dalam tubuhnya.
  • Makan dan minum dari makanan dan minuman yang terkontaminasi parasit. Daging domba, daging babi, dan daging rusa mudah terkontaminasi parasit. Oleh sebab itu harus dimasak dengan optimal untuk menghindarinya.
  • Perabot rumah tangga yang terkontaminasi, seperti pisau dapar, papan potong, dan alat-alat masak yang bersentuhan langsung dengan daging yang terkontaminasi.
  • Mencuci buah-buahan dan sayur-sayuran tidak bersih.
  • Melakukann transplantasi organ atau transfuse darah yang mengandung parasit toxoplasmosis.
  • Pada ibu hamil, menyebabkan gangguan kehamilan seperti keguguran, kelahiran mati, atau toksoplasmosis kongenital yang menimbulkan kerusakan otak, kehilangan pendengaran, dan gangguan penglihatan pada bayi pada saat atau beberapa bulan atau tahun setelah dilahirkan.

Stadium Hidup Toksoplasmosis

  • Takizoit (Tachy – Cepat) merupakan sebuah periode pertumbuhan cepat yang terjadi pada fase infeksi akut. Pada stadium ini, T. gondii berbentuk melengkung seperti sabit dan aktif bergerak, terdistribusi ke bagian-bagian tubuh inangnya.
  • Bradizoit (Brady – Lambat) yang juga dikenal sebagai sista jaringan yakni suatu fase perkembangbiakan lambat yang menjadi ciri khas infeksi kronis. Pada stadium ini, T. gondii menetap di jaringan tubuh inang dalam jangka waktu yang lama. Daging hewan yang mengandung bradizoit merupakan sumber infeksi apabila dimakan oleh makhluk hidup lain.
  • Oosista atau Ookista (Oocsyt) ialah salah satu hasil reproduksi seksual T. gondii yang terjadi di dalam tubuh inang definitif. Oosista keluar dari usus Felidae bersama dengan tinja dan mampu bertahan di lingkungan sebagai sumber infeksi bagi makhluk hidup lain.

Diagnosis Toksplasmosis

  • Amniocentesis – Dokter akan mengambil sampel air ketuban ibu hamil saat usia kehamilan di atas 15 minggu. Dengan tes ini, dapat diketahui apakah janin turut terinfeksi toksoplasmposis atau tidak.
  • USG – Pemeriksaan juga penting dilakukan untuk memeriksa apakah terdapat gejala yang tidak normal pada janin. Usai proses melahirkan pun, bayi akan menjalani serangkaian pemeriksaan untuk melihat apakah ada kerusakan akibat infeksi pada tubuhnya.

Komplikasi Toksoplasmosis

  • Toksoplasmosis Okular – Peradangan dan luka pada mata yang diakibatkan oleh parasit. Penyakit ini bisa menyebabkan gangguan penglihatan, muncul floater (seperti ada benda kecil yang melayang-layang menghalangi pandangan) pada mata, hingga kebutaan.
  • Toksoplasmosis Kongenital – Terjadi saat janin yang dikandung ikut terinfeksi toksoplasmosis. Hal ini bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan pada janin. Misalnya hidrosefalus, epilepsi, kehilangan pendengaran, kerusakan otak, gangguan kemampuan belajar, penyakit kuning, toksoplasmosis okular, dan cerebral palsy.
  • Toksoplasmosis Serebral – Jika pengidap gangguan sistem imun tubuh terinfeksi oleh toksoplasmosis, infeksi tersebut bisa menyebar ke otak dan bisa mengancam nyawa pengidapnya. Beberapa gejala yang bisa muncul, antara lain sakit kepala, kebingungan, gangguan koordinasi, kejang-kejang, demam tinggi, bicara tidak jelas, serta toksoplasmosis okuler.

Pencegahan Toksoplasmosis

  • Gunakan sarung tangan saat berkebun atau memegang tanah.
  • Hindari mengonsumsi daging mentah atau setengah matang.
  • Cucilah tangan sebelum dan sesudah memegang makanan.
  • Pastikan untuk mencuci semua peralatan dapur dengan bersih setelah memasak daging mentah.
  • Selalu cuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi.
  • Hindari konsumsi susu kambing non-pasteurisasi atau produk-produk yang terbuat darinya.
  • Hindari kotoran kucing pada wadah kotoran kucing atau tanah, terutama bagi yang memelihara kucing.
  • Berikan kucing makanan kering atau kalengan daripada daging mentah.
  • Tutuplah bak pasir tempat bermain anak-anak.
  • Jagalah kesehatan kucing peliharaan.
  • Hindari untuk memungut serta memelihara kucing liar.
  • Gunakan sarung tangan dan masker muka saat membersihkan wadah kotoran.

Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Toksoplasmosis : Pengertian, Ciri, Penyebab dan Pencegahan Terlengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.


Baca Juga Artikel Lainnya :