Jenis-Jenis Pelapukan

Diposting pada

SeputarIlmu.Com – Pelapukan sering kita jumpai dilingkungan sekitar kita. Kayu yang terpapar panas dan hujan akan cepat lapuk. Batuan yang keras juga bisa mengalami pelapukan. Batuan kerak bumi rusak dan hancur karena pelapukan oleh suhu, ujan, kelelembaban, dan angin. Untuk lebih dalam lagi mari simak penjelasan dibawah ini.

√ Pelapukan : Pengertian, Jenis, Contoh & Faktor Terjadinya [LENGKAP]


Pengertian Pelapukan

Pelapukan merupakan sebagi proses penghancuran batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran lebih kecil. Pelapukan batuan melalui proses penglupasan batuan oleh tenaga eksogen. Di daerah tropis suhu dan air sangat dominan mempengaruhi pelapukan batuan. Pelapukan dibedakan menjadi pelapukan mekanis, pelapukan kimiawi, dan pelapukan biologis.


Faktor Terjadinya Pelapukan

Pelapukan yang terjadi pada batuan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Secara umum, ada 4 faktor yang memengaruhi terjadinya pelapukan batuan. yaitu sebagai berikut :

1. Keadaan Struktur Batuan

Struktur batuan adalah sifat fisik dan kimia yang sudah dipunyai oleh batuan. Sifat fisik batuan ini bisa seperti warna batuan, sedangkan sifat kimia batuan misalnya seperti unsur – unsur kimia yang terkandung di dalam batuan tersebut.

Kedua sifat inilah yang dapat mengakibatkan perbedaan daya tahan batuan terhadap sebuah proses pelapukan. Ada batuan yang lebih mudah lapuk daripada batuan lain karena memang mempunyai sifat fisik dan kimia yang berbeda.

Contoh batuan yang mudah lapuk misalnya, batu lempeng (batuan sedimen).


2. Keadaan Topografi

Topografi adalah sebuah kondisi permukaan bumi. Topografi ini juga turut memengaruhi terjadinya sebuah proses pelapukan batuan. Batu yang berada di area lereng yang curam cenderung mudah mengalami pelapukan, jika dibandingkan dengan batuan yang ada di daerah yang landai.

Di lereng yang curam, batuan bisa dengan mudah terkikis. Batu ini akan mudah terlapukkan karena secara langsung bersentuhan dengan cuaca sekitar. Tapi, di daerah lereng yang landai atau rata, batuan cenderung terselimuti oleh berbagai endapan. Oleh sebab itu batuan di wilayah landai lebih lambat mengalami sebuah proses pelapukan.


3. Cuaca dan Iklim

Ada juga unsur cuaca dan iklim yang sangat berpengaruh terhadap suatu proses pelapukan. Misalnya cuaca penyebab pelapukan ini meliptui : suhu udara, curah hujan, sinar matahari, atau angin. Di daerah dengan iklim lembap dan panas, maka batuannya akan lebih cepat mengalami suatu proses pelapukan dibandingkan dengan daerah dengan iklim dingin.

Selain itu, bila cuaca sering berganti, seperti terjadinya pergantian temperatur antara siang yang panas dan malam yang dingin begitu terasa, maka hal ini bisa semakin mempercepat proses pelapukan.


4. Keadaan Vegetasi

Vegetasi atau tumbuh-tumbuhan bisa menjadi faktor penyebab suatu proses pelapukan karena tumbuhan mempunyai akar – akar yang bisa menembus celah-celah batuan. Bila akar tersebut semakin membesar, maka kekuatannya pun juga akan semakin besar sehingga mampu menerobos bebatuan dan membuat batuan jadi lapuk.


Jenis – Jenis Pelapukan

1. Pelapukan Mekanisme

Pelapukan Mekanisme atau pelapukan fisis merupakan proses penghancuran batuan secara fisis tanpa mengalami perubahan komposisi batuan. Pelapukan mekanis dapat disebabkan oleh pemuaian, pembekuan air dalam pori-pori batuan, perubahan suhu secara tiba-tiba, dan perbedaan siang dan malam yang besar.

  • Akibat Pemuaian = Batuan tersusun atas berbagai mineral yang mempunyai kecepatan pemuaian berbeda-beda. Pada saat terpapar sinar matahari, batuan menjadi panas. Sebagaian mineral batuan memuai cepat dan sebagaian memuai lambat. Perbedaan kecepatan pemuaian menyebabkan batuan retak-retak, hancur, dan lapuk.
  • Akibat Pembekuan Air = Pembekuan air dalam pori-pori batuan dapat membuat batuan hancur dan pecah. Fenomena ini biasa terjadi di daerah beriklim sedang (bersalju). Pada musim dingin air dalam pori-pori batuan membeku menjadi es. Pembekuan air menyebabkan volume air dalam pori-pori batuan bertambah besar sehingga menyebabkan batuan pecah.
  • Akibat Perubahan Suhu = Udara panas pada siang hari membuat batuan mengembang dan udara dingin pada malam hari membuat batuan mengerut.  Perubahan suhu udara yang sangat cepat pada siang dan malam hari menyebabkan batuan retak-retak, pecah, dan hancur. Jenis pelapukan batuan ini biasa terjadi di daerah gurun. Pada siang hari udara di gurun sangat panas. ketika hujan turun digurun suhu batuan turn secara tiba-tiba. Perubahan suhu secara tiba-tiba menyebabkan batuan pecah dan hancur. Pengembangan dan pengerutan batuan secara berulang-ulang membuat batuan pecah dan lapuk.

Contoh Pelapukan Mekanisme

  • Pada siang hari sebuah batu akan mengalami pemuaian karena panas matahari dan malam harinya akan mengerut karena udara yang dingin.
  • Melapuknya batuan gurun disebabkan perubahan cuaca harian secara ekstrim.
  • Kristalisasi air garam pada batuan di ekosistem pantai.
  • Longsor batuan di daerah topografi curam.

2. Pelapukan Kimiawi

Pelapukan Kimiawi adalah pelapukan batuan yang menyebabkan komposisi batuan dan struktur batuan berubah. Perubahan komposisi batuan terjadi melalui reaksi kimia antara mineral batuan dan air atau kelembaban udara. Pelapukan kimiawi batuan sering disebabkan air hujan yang mengandung senyawa H2O dan CO2. Air Hujan memiliki daya larut besar, terutama apabila menimpa batuan kapur dan karst. Pelapukan batuan didaerah karst menghasilkan kenampkan seperti dolina, polje, karren, ponor, sungai bawah tanah, stalaktit, stalagmit, dan gua kapur.


Contoh Pelapukan Kimiawi

  • Terjadinya proses pelarutan batuan kapur gamping disebabkan bereaksi dengan air.
  • Hidrolisis air hujan mengakibatkan naiknya tingkat keasaman di sekitar batuan. Ion H+ memungkinkan terjadinya sebuah korosi batuan.
  • Oksidasi batuan yang kaya mineral besi memungkinkan ikatan mineral di permukaan batuan menjadi lemah dan terutai.

3. Pelapukan Biologis

Pelapukan biologis (Pelapukan organis) adalah pelapukan batuan oleh kegiatan makhluk hidup, seperti tumbuhan, hewan, dan manusia. Pelapukan biologis pada batuan dapat terjadi oleh pertumbuhan akar tanaman dan penggalian oleh hewan tertentu. Akar tanaman mampu menembus dan menghancurkan batuan. Cendawan atau lumut menempel dibatuan dan menghisap makanan dari batuan kemudian lama-kelamaan menghancurkan batuan.


Contoh Pelapukan Biologis

  • Lumut yang tumbuh di permukaan batuan memungkinkan batuan mengalami sebuah degradasi lembabnya permukaan batuan disebabkan proses penyerapan akar dan tingginya pH di sekitar permukaan batuan tersebut akibat dari ekskresi sisa metabolisme lumut membuat permukaan dari batuan mengalami korosi.
  • Penetrasi akar tumbuhan ke dalam sela-sela batuan menekan batuan sehingga batuan mengalami perpecahan.

Itulah Ulasan tentang √ Pelapukan : Pengertian, Jenis, Contoh & Faktor Terjadinya Lengkap. Semoga apa yang diulas diatas bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan terimakasih.


Baca Juga Artikel Lainnya :