Ciri-Ciri Dongeng

√ Dongeng : Pengertian, Fungsi, Jenis, Unsur dan Ciri Terlengkap

SeputarIlmu.ComHallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Dongeng.

Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Dongeng? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini.

√ Dongeng : Pengertian, Fungsi, Jenis, Unsur dan Ciri Terlengkap


Pengertian Dongeng

Dongeng merupakan salah satu karya sastra yang bersifat untuk dapat menghibur dan mengandung nilai pendidikan serta moral sehingga sangat cocok untuk bisa diceritakan kepada anak-anak.

Cerita dongeng merupakan sebuah bentuk cerita tradisional yang dapat diceritakan secara turun-temurun. Walaupun penuh khayalan atau juga bersifat fiktif, tetapi terkadang dongeng terinspirasi dari suatu kejadian di dunia nyata (yang bena-benar terjadi).

Dongeng juga merupakan salah satu cerita rakyat pendek yang tidak benar-benar terjadi yang berisi tentang petualangan yang penuh dengan imajinasi dengan tidak terikat oleh waktu, tempat dan terkadang juga tidak masuk akal dengan menampilkan situasi dan para tokoh yang luar biasa dan ghaib.


Ciri – Ciri Dongeng

  • Penyebaran dan pewarisannya dilakukan secara lisan.
  • Disebarkan diantara kolektif tertentu dalam waktu yang lama.
  • Versi yang berbeda-beda. Karena cara penyebaran yang dari mulut ke mulut (lisan).
  • Bersifat anonim, artinya nama penciptanya tidak diketahui lagi.
  • Biasanya mempunyai bentuk berumus atau berpola seperti kata klise, kata-kata pembukaan dan penutup baku.
  • Mempunyai kegunaan dalam kehidupan bersama suatu kolektif, sebagai alat pendidik, protes sosial, pelipur lara, dan proyeksi keinginan yang terpendam.
  • Bersifat pralogis, yakni memiliki logika tersendiri yang tidak sesuai dengan logika umum.
  • Bersifat polos dan lugu, sehingga seringkali tampak kasar, terlalu spontan.
  • Menjadi milik bersama dari kolektif tertentu, disebabkan karena pencipta pertamanya sudah tidak diketahui lagi, sehingga setiap anggota kolektif merasa memilikinya.

Struktur Dongeng

  • Pendahuluan ini berisi kalimat pengantar untuk memulai dongeng.
  • Isi (kejadian atau peristiwa) merupakan bagian penting dari dongeng yang menceritakan mengenai urutan kejadian dari suatu peristiwa.
  • Penutup yakni suatu bagian akhir cerita yang dibuat untuk mengakhiri cerita.

Tema Dongeng

  • Moral tentang kebaikan yang selalu menang melawan kejahatan.
  • Kejadian yang terjadi di masa lampau, di suatu tempat yang jauh sekali
  • Tugas yang tak mungkin dilaksanakan.
  • Mantra ajaib, misalnya mantra untuk dapat mengubah orang menjadi binatang.
  • Daya tarik yang timbul melalui kebaikan dan cinta.
  • Pertolongan yang dapat diberikan kepada orang baik oleh makhluk dengan sebuah kekuatan ajaib.
  • Keberhasilan anak ketiga atau anak bungsu ketika sang kakak gagal.
  • Kecantikan dan keluhuran anak ketiga atau anak bungsu
  • Kecemburuan saudara kandung yang lebih tua.
  • Kejahatan ibu tiri.

Fungsi Dongeng

  • Sebagai hiburan atau pelipur lara
  • Pendidik
  • Sarana mewariskan nilai-nilai moral yang baik.
  • Protes sosial
  • Sebagai proyeksi keinginan terpendam.
  • Menghilangkan stress (Hiburan).
  • Mendekatkan anak dengan orangtuanya.

Manfaat Dongeng

  • Merangsang kekuatan berpikir.
  • Sebagai media yang efektif untuk menanamkan berbagai nilai etika kepada anak, bahkan untuk memenuhi rasa empati
  • Mengasah kepekaan anak terhadap bunyi-bunyian.
  • Menumbuhkan minat baca anak.
  • Menumbuh rasa empati.

Unsur – Unsur Dongeng

1. Unsur Intrinsik Dongeng

  • Tema
    Merupakan gagasan pokok yang menjadi dasar terbentuknya sebuah dongeng. Tema dongeng terbagi menjadi dua jenis yang ada dalam sebuah cerita. yaitu: tema yang tersurat dan tema yang tersirat.
  • Latar atau Setting
    Merupakan waktu, suasana, ruang, dan alat pada peristiwa yang terjadi dalam sebuah karya sastra.
  • Alur atau Plot
    Yaitu jalan cerita dalam sebuah karya sastra. Secara umum terdapat tiga jenis alur, yaitu alur maju, alur mundur, alur campuran.
  • Tokoh
    Merupakan pelaku atau orang dalam sebuah cerita dongeng.
  • Penokohan
    Ialah sifat, watak, sikap, kondisi fisik dan karakter yang dimiliki oleh tokoh dalam sebuah cerita dongeng.
  • Sudut Pandang
    Yakni bagaimana cara penulis menempatkan dirinya dalam cerita atau posisi pengarang dalam memandang suatu peristiwa dalam sebuah cerita.
  • Majas (Gaya Bahasa)
    Ialah suatu cara penyampaian oleh penulis dalam dongeng.
  • Amanat atau Pesan
    Merupakan yang ingin disampaikan penulis kepada para pembacanya.

2. Unsur Ekstrinsik Dongeng

  • Latar Belakang Masyarakat

Yakni berbagai faktor-faktor dalam lingkungan masyarakat yang dapat mempengaruhi penulisan dongeng oleh pengarang tersebut.

Beberapa contoh latar belakang masyarakat, yaitu ideologi negara, kondisi sosial, politik, ekonomi, nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.

  • Latar Belakang Pengarang

Suatu faktor-faktor dalam diri pengarang yang mempengaruhi penulisan dongeng tersebut. Contoh latar belakang pengarang, yaitu riwayat hidup penulis, kondisi psikologis, dan aliran sastra penulis.


Jenis – Jenis Dongeng

1. Mite (Mitos)

Mite (Mitos) yakni suatu dongeng yang isi cerita atau tokohnya berkaitan dengan makhluk halus, setan, jin, atau dewa dewi.

Walaupun terdengar sangat tidak masuk akal oleh masyarakat modern, nyatanya masih ada beberapa kalangan yang percaya terhadap mitos tersebut. Contohnya Dongeng Mitos Nyi Roro Kidul.


2. Sage

Sage ialah salah satu jenis dongeng yang berhubungan dengan sejarah dari tokoh tertentu. Isinya menceritakan tentang keberanian, kepahlawanan, kebaikan, kesaktian atau keajaiban dari seseorang atau kaum tertentu.

Biasanya sage dipercaya dengan kuat benar terjadi oleh beberapa kalangan atau anggota masyarakat. Contohnya Dongeng Sage Sangkuriang.


3. Fabel

Fabel merupakan sebuah jenis dongeng dimana binatang menjadi tokohnya dan mereka berperilaku seperti manusia (dapat berbicara, berpikir, memiliki perasaan, dll).

Fabel sangat jauh dari kenyataan sehingga biasanya memang dianggap tidak pernah terjadi. Contohnya Dongeng Fabel si kancil.


4. Legenda

Legenda yakni sebuah dongeng yang dikenal luas oleh masyarakat (cerita rakyat) serta dianggap benar-benar terjadi.

Biasanya legenda ini berhubungan dengan tokoh sejarah, kejadian aneh, asal mula suatu daerah, atau juga hal lainnya yang sudah dibumbui dengan suatu kejadian, kesaktian, atau keistimewaan tokohnya. Contoh yaitu Legenda Malin Kundang.


5. Cerita Jenaka

Cerita Jenaka ialah suatu jenis dongeng dengan cerita yang bersifat menghibur (memiliki unsur komedi).


6. Cerita Pelipur Lara

Cerita pelipur lara juga merupakan salah satu jenis dongeng yang bersifat menghibur (memiliki unsur komedi). Perbedaaanya dengan cerita jenaka adalah biasanya Cerita Pelipur Lara ini dibawan oleh dalang dengan menggunakan media wayang.

Sebagian besar dari cerita pelipur lara yang menceritakan dengan petualangan dan perjuangan seorang tokoh yang akan berakhir dengan bahagia.


7. Cerita Perumpamaan (Parabel)

Cerita perumpamaan atau parabel ialah salah satu bentuk dongeng yang tujuan utamanya adalah untuk mendidik sehingga mengandung banyak nilai moral dan pendidikan.

Ciri khasnya yaitu dalam penyampaian nilai-nilai tersebut dengan menggunakan sebuah perbandingan atau perumpamaan.


8. Dongeng Biasa

Dongeng biasa yakni sebuah dongeng yang kisahnya ditokohi oleh manusia, isinya merupakan suka, duka dan impian seseorang. Contohnya dongeng bawang, merah dan bawang putih.


9. Hikayat

Hikayat merupakan sebuah dongeng yang berkisah tentang kehebatan ataupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan kesaktian, keanehan serta mukjizat tokoh utama. Contohnya, Hikayat Si Miskin, Hikayat Sri Rama.


Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Dongeng : Pengertian, Ciri, Struktur, Fungsi, Manfaat, Unsur, Jenis & Contohnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.


Baca Juga Artikel Lainnya

/* */