Lontar Martil

Lontar Martil : Pengertian, Sejarah, Teknik & Peraturannya Lengkap

SeputarIlmu.com – Hai teman – teman online, pada kesempatan kali ini SeputarIlmu.com akan membahas mengenai artikel yang berjudul Lontar Martil. Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Lontar Martil?
Mari kita simak penjelasan secara lengkap di bawah ini.

Lontar Martil : Pengertian, Sejarah, Teknik & Peraturannya Lengkap


Pengertian Lontar Martil

Lontar martil (hammer throw) merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang diperlombakan dengancara melontarkan atau melemparkan martil sejauh mungkin untuk meraih kemenangan. Lontar martil yakni salah satu dari 4 nomor lempar dalam perlombaan trek dan lapangan, sama halnya dengan lempar lembing, tolak peluru dan lempar cakram.


Sejarah Lontar Martil

Jejak dalam arti olahraga lontar martil bisa bisa ditelusuri kembali pada abad ke-18 di mana orang-orang Tailteann biasa memamerkan bakat mereka di depan raja-raja mereka dengan melemparkan batu berat atau bahan logam yang dilekatkan dengan tali. Pada tahun 1900 budaya lontar martil dikembangkan menjadi salah satu cabang olahraga yang diperlombakan dalam olimpiade Sea Games.

Awal mula olahraga lontar martil ini berasal dari perang kemerdekaan Skotlandia, dimana Raja Edward-I telah melarang penggunaan persenjataan. Kemudian pada akhir abad ke-13 atau ke-14 sampai 1995 lemparan martil dipraktikan dalam perlombaan.

Asosiasi Federasi Atletik Internasional (IAAF) tidak melakukan perbaikan untuk memasukkan acara wanita dalam kategori lontar martil, namun akhirnya pada Olimpiade Musim Panas 2000, wanita ikut serta melakukan lemparan palu dan setahun setelah kejadian tersebut juga diperkenalkan dalam kejuaraan dunia.

Sejak lontar martil diperkenalkan ke Olimpiade pada tahun 1900, olahraga ini sudah mulai terkenal dan disukai banyak masyarakat di berbagai negara. Banyak negara Asia dan Non-Asia yang berpartisipasi dalam olahraga ini seperti negara Cina, Tajikistan, Uzbekistan, India, Kuwait, Korea Selatan, dan lain-lain.

Pada Asian Games tahun 2014, Dilshod Nazarov dari Tajikistanstan telah mengantongi medali emas dalam kategori pria dan Zhang Wenxiu dari Cina mengantongi medali emas dalam kategori wanita. Pada olimpiade Musim Panas, banyak negara non-Asia telah menunjukkan bakat mereka dalam acara tersebut.

Negara No Asia tersebut ialah Norwegia, Inggris, Amerika Serikat, Rusia, Republik Ceko, dan lain-lain yang mendominasi dalam perlombaan. Pada Olimpiade Musim Panas 2012, Krisztian Pars dari Hongaria mengantongi medali emas untuk kategori pria, sedangkan Tatyana Lysenco dari Rusia mengantongi emas untuk kategori wanita.


Teknik Lontar Martil

1. Posisi Awal dan Ayunan

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam teknik posisi awal dan ayunan, yaitu sebagai berikut:

  • Posisi awalan dimulai dengan cara memegang martil pada bagian handle atau pegangannya dengan tangan kiri, kemudian ditutup dengan tangan kanan dengan posisi kedua ibu jari menyilang.
  • Penempatan kepala martil yakni diperbolehkan ditempatkan di atas tanah, tepatnya di sebelah kanan atau di belakang pelempar, kemudian pelempar dapat mengayunkan martil tersebut sebagai ayunan permulaan.
  • Titik terendah dari ayunan permulaan ialah hanya saat martil melewati bagian kanan dan kaki kanan.

2. Putaran dan Transisi

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam teknik putaran dan transisi, yaitu sebagai berikut:

  • Ketika martil berada pada posisi titik terendah, yang mulai dilakukan pelempar pivot di atas tumit tungkai kiri dan ujung telapak kaki kanan.
  • Putaran dapat dilakukan di atas tumit dan kaki kiri hingga menghadap ke arah depan dari lingkaran, kemudian dapat melakukan putaran kembali di atas telapak kaki bagian depan hingga kembali ke arah semula.
  • Tubuh pada bagian bawah akan membawa tubuh bagian atas untuk melakukan gerakan ke depan, dengan posisi tangan kiri yakni menutup dada, dan ketika tungkai masih terus bergerak, maka martil pun akan terus bergerak secara terus-menerus.
  • Kaki kanan meninggalkan tanah saat kaki kiri selesai dengan gerakan tumitnya, berat badan dapat dipindahkan ke tungkai kiri dan seterusnya.

3. Fase Akhir

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam teknik fase akhir, yaitu sebagai berikut:

  • Beberapa saat sebelum berakhirnya atau sebelum martil mencapai titik terendah, maka pelempar sudah mulai untuk menarik martilnya.
  • Berusaha untuk dapat mempercepat jalannya martil ketika bergerak ke arah bawah.
  • Mencoba untuk dapat mempercepat gerakan kedua tangkai dengan memiliki sebuah tujuan untuk mempercepat putaran tubuh bagian bawah.

4. Lemparan

Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan lemparan martil, yaitu:

  • Kedua tungkai diluruskan dengan kuat
  • Badan lebih dibusungkan lagi dengan kepala direbahkan ke arah belakang atau dengan posisi tertengadah.
  • Saat martil sudah berada pada sudut trayektorinya, pelempar harus melihat ke arah lemparan.
  • Selanjutnya mengangkat kedua lengan di akhir gerakannya dan pandangnan kedua matanya mengikuti jalannya martil sebelum mengganti posisi kedua tungkainya.

Peraturan Lontar Martil

Cara Melemparkan Martil

  1. Martil akan dilontarkan dari lingkaran dengan berdiameter 2,135 m ( 7 kaki ). Lawan mungkin saja menyentuh bagian dalam lingkaran lontar ( Throw crycle ). Namun, tidak diperbolehkan untuk menyentuh bagian atas lingkaran.
  2. Pelempar tidak diperbolehkan untuk menyentuh tanah yang ada di luar lingkaran lempar ketika saat melakukan percobaan, dan pelempar juga tidak dapat diperbolehkan meninggalkan lingkaran hingga palu menyentuh tanah.
  3. Lingkaran tersebut terletak di dalam kandang untuk memastikan keamanan para pengamat

Ukuran Lapangan Lontar Martil

  1. Lingkaran yang melengkung yang berdiameter 2.135 m.
  2. Sektor pendaratan dapat ditandai dengan dua jari yang dipisahkan oleh 34,92 derajat, berdasarkan dengan perlombaan Internasional.
  3. Garis perpanjangan yakni 90 meter dari pusat lingkaran lempar.
  4. Sektor pendaratan dapat ditandai dengan garis putih yang memiliki ukuran 5 cm, bagian dalamnya merupakan batas untuk lemparan yang wajar.
  5. Sebuah kandang pelindung harus mengelilingi lingkaran lempar.

Ukuran Martil

Martil sendiri terdiri dari kepala logam, kawat, dan juga gagangnya. Kepalanya yakni terbuat dari besi padat atau logam lain yang tidak lebih lembut daripada kuningan. Logam campuran yang di izinkan. Kawat yang terbuat dari baja, memiliki diameter dengan tidak lebih dari 3 mm dan tidak dapat meregang saat melakukan lemparan.

Pegangannya harus kaku dan juga tanpa sendi engsel apapun. Pegangan memiliki ukuran maksimal 110 mm. Untuk perlombaan internasional terbuka, tembakan pria memiliki bobot 7,260 kg serta harus memiliki diameter antara 110 mm dan 130 mm. Sedangkan, untuk wanita memiliki bobot dengan berat 4.000 kg dengan diameter antara 95 mm dan 110 mm.


Demikianlah pembahasan artikel mengenai √ Lontar Martil : Pengertian, Sejarah, Teknik & Peraturannya Lengkap. Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu kita semua dalam menemukan solusi yang terbaik. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Terima kasih.


Baca Juga Artikel Lainnya :

/* */