Materi Taekwondo

Diposting pada

SeputarIlmu.com – Hai teman – teman online, pada kesempatan kali ini SeputarIlmu.com akan membahas mengenai artikel yang berjudul Taekwondo. Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Taekwondo? Mari kita simak penjelasan secara lengkap di bawah ini.

Taekwondo : Pengertian, Sejarah, Teknik, Sabuk, Materi, Perlengkapan & Peraturannya Lengkap


Pengertian Taekwondo

Taekwondo merupakan salah satu jenis olahraga beladiri yang mempunyai keunikan dan beraneka ragam gaya. Dimana pada akhirnya taekwondo banyak sekali digemari oleh semua orang mulai dari kalangan anak-anakn maupun orang dewasa, bahkan sampai orang tua juga dapat melakukan taekwondo dengan teknik yang profesional.


Sejarah Taekwondo

Asal mula beladiri taekwondo yakni berasal dari bangsa korea, dimana beladiri ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Pada tahun 1945, nama taekwondo sendiri baru dikenal banyak orang dimana nama tersebut merukapan hasil dari penyempurnaan dari gabungan berbagai bela diri tradisonal Korea.

Pada zaman dahulu, taekwondo dapat dikenal dengan berbagai nama karena berasal dari berbagai daerah. Di beberapa daerah seperti Silla, di daerah tenggara semenanjung Korea, mereka mempunyai sekelompok pasukan ksatria yang diberi nama “hwarang” atau “sonbae” di Koguryo, sekitar daerah semenanjung Korea bagian utara. Mereka berlatih taekwondo sebagai kekuatan militer negara dan menjadi warga negara yang dianggap terpandang. Dimana hal tersebut dapat dibuktikan dengan temuan lukisan-lukisan dinding yang telah menggambarkan 2 orang yang saling berhadapan dalam sikap taekwondo, sehingga dengan adanya penemuan lukisan tersebut telah membuktikan bahwa taekwondo telah dilakukan sejak 2000 tahun yang lalu.

Pada masa penjajahan Jepang terhadap Korea, taekwondo sempat mengalami kemunduran karena tidak mendapat dukungan dari pemerintah yang melakukan modernisasi tentaranya dengan penggunaan senjata api. Tetapi, seiring dengan berjalannya kemerdekaan Korea, taekwondo dapat berkembang pesat dan menyebar ke berbagai macam kalangan.

Pada akhirnya, beladiri taekwondo dapat diakui sebagai disiplin/program resmi oleh Pertahanan Nasional Korea, dan dinyatakan menjadi salah satau olahraga bela diri wajib bagi para tentara dan polisi hingga sekarang. Saat itu, tentara Korea yang berpartisipasi dalam perang Vietnam tentunya telah dibekali kemampuan taekwondo. Sejak saat itulah, taekwondo mendapatkan perhatian besar dari dunia.

Peningkatan populasi dan hubungan yang baik antara perguruan beladiri pada akhirnya menyatukan berbagai nama seni beladiri mereka dan menyebutnya taekwondo. Taekwondo sempat mengalami perubahan nama menjadi taesoodo pada tahun 1954 hingga pada tahun 1961. Tetapi, Pada tahun 1965 kembali berubah menjadi taekwondo dengan dibentuknya organisasi taekwondo yang diberi nama Korea Taekwondo Association (KTA).

Pada tahun 1972, berdiri markas besar taekwondo dunia bernama Kukkiwon. Kukkiwon memiliki tujuan yakni sebagai salah satu pusat penelitian dan pengembangan taekwondo, pelatihan instruktur/pelatih, sekretariat promosi ujian tingkat internasional.

Pada 28 Mei 1973, berdiri World Taekwondo Federation (WTF). Taekwondo sudah dapat dipertandingkan di berbagai multi even di berbagai macam belahan dunia, yakni salah satunya mengikuti Olimpiade Sidney tahun 2000. Juana Wangsa Putri dan Satriyo Rahadani merupakan atlet taekwondo Indonesia yang pernah mengikuti ajang empat tahunan.

Baca Juga : Pencak Silat


Sabuk Taekwondo

1. Sabuk Warna Biru

Sabuk warna biru melambangkan warna birunya langit yang menyelimuti bumi berserta seisinya, yang memberikan arti bahwa kita harus mulai mengetahui apa yang telah kita pelajari disinilah taekwondoin mempelajari taeguk 4.


2. Sabuk Warna Putih

Sabuk warna putih melambangkan kesucian, awal atau dasar dari semua warna, dan juga sebagai lambang permulaan. Disini para taekwondoin dapat mempelajari jurus dasar (gibon atau basic) 1 dan 2.


3. Sabuk Warna Merah

Sabuk warna merah melambangkan matahari yang berarti bahwa kita mulai menjadi pedoman untuk orang lain serta mengingatkan dan harus dapat mengontrol setiap sikap dan juga tindakan kita disinilah taekwondoin mempelajari taeguk 6. Sebelum naik sabuk hitam, biasanya naik ke sabuk merah strip dua dan juga merah strip satu dahulu. Maksud dari matahari sendiri ialah tingkatan di mana seorang sabuk merah memberi kehangatan atau dalam arti denotasi mulai memberikan ilmu atau bimbingan.


4. Sabuk Warna Kuning

Sabuk warna kuning melambangkan bumi, disinilah para taekwondoin mulai ditanamkan dasar-dasar TKD dengan kuat serta mempelajari gibon 3. Sebelum naik sabuk hijau, biasanya naik ke sabuk kuning strip hijau terlebih dahulu.


5. Sabuk Warna Hijau

Sabuk warna hijau dapat melambangkan hijaunya pepohonan atau kemakmuran, dimana pada waktu inilah dasar TKD mulai dapat ditumbuhkembangkan serta mempelajari taeguk 2. Sebelum naik ke sabuk biru biasanya taekwondoin naik ke sabuk hijau strip biru terlebih dahulu.


6. Sabuk Warna Hitam

Sabuk warna hitam yang melambangkan akhir, kedalaman, kematangan dalam berlatih serta penguasaan diri kita dari takut dan kegelapan. Hitam mempunyai tahapan dari Dan 1 sampai Dan 9. Warna hitam juaga melambangkan alam semesta atau dunia.

Baca Juga : Materi Anggar


Materi Dasar Taekwondo

Adapun materi dasar dalam latihan Taekwondo ada beberapa macam, yaitu sebagai berikut:

1. Poomse

Poomse yakni suatu rangkaian jurus yang terdiri dari serangkaian teknik gerakan atau gerakan dasar yang berupa serangan dan pertahanan diri.


2. Kyukpa

Kyukpa yakni suatu rangkaian jurus dengan teknik dengan menggunakan sasaran atau ketepatan tekniknya sehingga teknik tersebut dilakukan dengan memanfaatkan tendangan.


3. Kyorugi

kyorugi yakni suatu salah satu bentuk latihan dengan menggunakan beberapa teknik gerakan dasar atau poomse sehingga mempraktekkan teknik serangan tersebut sebagai teknik pertahanan diri.

Baca Juga : Materi Kung Fu


Teknik Dasar Taekwondo

a. Kuda-Kuda

  1. Ap koobi : Dilakukan dengan posisi membuka kaki selebar bahu dan menurunkan kaki depan sambil menahan berat badan, biasa disebut kuda-kuda langkah panjang.
  2. Beom seogi : Dilakukan dengan posisi kaki depan berada di belakang tapi menghadap lurus ke depan seperti langkah harimau.
  3. Ap seogi : Dilakukan dengan posisi  kaki seperti melangkah dan pastikan jari kaki posisinya menghadap posisi yang sama dengan kedua kaki, biasa disebut kuda-kuda langkah pendek.
  4. Joochoom seogi : Dilakukan dengan posisi kaki harus sejajar mengarah ke samping dengan posisi kedua ujung kaki lurus ke depan.
  5. Moa seogi : Dilakukan dengan posisi kaki rapat tubuh tegak menghadap ke depan secara lurus.
  6. Dwit koobi : Dilakukan dengan posisi membuka kedua kaki di mana kaki belakang posisinya harus ke arah samping dengan kaki depan berposisi lurus ke depan.

b. Tangkisan/Makki

  1. Sonnal momtong makki : Suatu tangkisan yang dilakukan dengan menggunakan pisau tangan ke arah tengah.
  2. Batang son arae makki : Suatu tangkisan yang dilakukan dengan menggunakan telapak tangan dan mengarah ke bawah .
  3. Arae makki : Suatu tangkisan yang dilakukan dengan menggunakan kepala dan mengarah kebawah.
  4. Momtong an makki : Suatu tangkisan yang dilakukan dengan mengarah dari tengah ke dalam memakai bagian luar lengan bawah.
  5. Hecho makki : Suatu tangkisan yang dilakukan dengan menggunakan tangkisan ganda yang mengarah ke luar.
  6. Batang son momtong an makki : Suatu tangkisan yang dilakukan dengan menggunakan telapak tangan dari luar ke tengah.
  7. Momtong bakkat makki : Suatu tangkisan yang dilakukan dengan menggunakan bagian dalam lengan bawah yang mengarah ke luar dari dalam.
  8. Eolgol makki : Suatu tangkisan yang dilakukan dengan mengarah ke atas dan sasaran utamanya kepala.

c. Tendangan

  1. Dwi hurigi : Suatu tendangan yang dilakukan dengan cara memutar ke belakang gerakan kaki harus seperti mengait.
  2. Dwi chagi : Suatu tendangan yang dilakukan dengan cara mengarah ke arah belakang dimana lutut diangkat lalu dilanjutkan dengan menyentakkan kaki ke arah belakang.
  3. Narae chagi : Suatu tendangan yang dapat dilakukan dengan cara mengarah ke samping secara langsung sebelum kaki lainnya akan menyentuh tanah.
  4. Ap chagi : Suatu tendangan yang dilakukan dengan cara ke arah depan di mana sasarannya adalah bagian kepala atau perut.
  5. Deol/Neryo chagi : Suatu tendangan yang dilakukan dengan cara mencangkul ke depan memakai tumit.
  6. Dolke chagi : Suatu tendangan yang dilakukan dengan cara memutar tubuh 360 derajat ke belakang dan inilah yang disebut sebagai tendangan tornado.
  7. Yeop chagi : Suatu tendangan yang dilakukan dengan cara menyamping ke kanan atau kiri memakai pisau kaki di mana tubuh diposisikan menghadap ke samping.
  8. Dollyo chagi :Suatu tendangan yang dilakukan dengan cara pinggang di putar maksimal.

d. Sabetan dan Tusukan

  1. Jebi poom mok chigi : Suatu sabetan yang dilakukan dengan menggunakan tangkisan pisau tangan ke arah atas.
  2. Mureup dolyo chigi : Suatu sabetan yang dilakukan dengan lutut yang mengarah ke samping.
  3. Ape son keut chireugi : Suatu sabetan yang dilakukan dengan tusukan pada leher menggunakan 4 ujung jari.
  4. An son keut chireugi : Suatu sabetan yang dilakukan dengan tusukan satu jari yang mengarah ke mata.
  5. Pyeon son keut chireugi : Suatu sabetan yang dilakukan dengan tusukan mengarah ke ulu hati dengan 4 ujung jari di mana posisi tangan vertikal.
  6. Gawison keut chireugi : Suatu sabetan yang dilakukan dengan tusukan dua jari yang mengarah ke mata.
  7. Palkup dolyo chigi : Suatu sabetan yang dilakukan dengan memutar menggunakan siku tangan.
  8. Ageum son keut chireugi : Suatu sabetan yang dilakukan dengan cekikan/tusukan ke arah leher.
  9. Han sonnal mok chigi : Suatu sabetan yang dilakukan dengan menggunakan pisau tangan.

e. Pukulan

  • Chi jireugi : suatu pukulan dari bawah ke atas di mana dagu menjadi sasaran.
  • Yeop jireugi : suatu pukulan ke arah samping dengan posisi tubuh lurus menghadap ke depan.
  • Eolgol jireugi : suatu pukulan mengarah ke atas di mana kepala adalah sasarannya.
  • Dollyeo jireugi : suatu pukulan dari depan menyamping dan mengarah ke kepala lawan.
  • Arae jireugi : suatu pukulan yang mengarah ke area vital lawan.
  • Montong jireugi : suatu pukulan yang mengarah ke perut atau ulu hati.

Baca Juga : Materi Muay Thai


Perlengkapan Taekwondo

  • Dobok pakaian latihan atau pertandingan, biasanya berwarna putih.
  • Sabuk ikat pinggang yang digunakan pelaku taekwondo yang menunjukan tingkat senioritas.
  • Target kick/sand sack sasaran yang digunakan untuk latihan.
  • Trunk protectar/Hugo pelindung badan
  • Head protector pelindung kepala
  • Forearm protector pelindung lengan
  • Shin guard pelindung tulang kering
  • Mouth piece pelindung mulut
  • Groin guard pelindung kemaluan
  • Sensing socks kaos kaki yang dilengkapi sensor
  • Glove sarung tangan pelindung tangan

Baca Juga : Materi Judo


Ukuran Arena Taekwondo

Ukuran arena taekwondo pastinya memiliki kentutuan, dimana ketentuan peraturan tersebut telah dikeluarkan WTF, sebuah venue untuk sebuah kejuaraan taekwondo haruslah minimal berkapasitas 3000 penonton. Ukuran arena taekwondo memiliki aturan dengan keseluruhan minimal 40 m x 60 m dan tinggi gedung minimal 10 m.


Peraturan Taekwondo

1. Nomor Kyorugi

Nomor kyorugi yakni suatu sistem pertandingan yang menggunakan Sistem gugur. Pada umumnya nomor kyorugi yakni suatu nomor perorangan, dimana pemain tidak dapat diperbolehkan untuk mengikuti lebih dari satu kelas pada satu event yang sama. WTF juta telaah mengharuskan minimal empat orang dalam satu kelasnya. Jika peserta kurang dari empat, maka hasilnya tidak dapat diakui secara resmi.

Satu pertarungan taekwondo memiliki durasi selama dua menit kali tiga ronde, dengan waktu istirahat antar ronde ialah satu menit. Taekwondoin yang dapat mengumpulkan angka lebih banyak dari lawan akan dinyatakan sebagai pemenang. Apabila dalam satu pertarungan terjadi angka yang sama, maka tentunya akan diadakan babak tambahan untuk dapat penentuan pemenang atau disebut sudden death round/ golden point round.

Sebelum mengikuti pertandingan, peserta harus dapat melewati dulu proses penimbangan yang biasanya dapat dilakukan sehari sebelum kelas tersebut dipertandingkan. Jikalau terdapat peserta yang memiliki kurang atau lebih berat badan pada kelasnya akan diberi kesempatan. Panitia atau wasit memberi waktu beberapa jam untuk dapat melakukan penimbangan ulang. Adapun ategori poin dalam penimbangan, yaitu sebagai berikut:

  1. Satu poin (1) untuk serangan ke “permitted area badan”.
  2. Dua poin (2) untuk serangan tendangan yang dilakukan dengan cara berputar yang sah ke “permitted area badan“.
  3. Tiga poin (3) untuk serangan tendangan ke “permitted area muka”.

2. Nomor Poomsae

Nomor poomsae yakni nomor belum lama dipertandingkan. Tetapi, sudah sering dilakukan oleh taekwondoin untuk dapat melakukan penguasaan teknik dasar dan persyaratan mengikuti ujian kenaikan sabuk atau geup. Nomor yang dapat dipertandingkan pada nomor poomsae yakni nomor perorangan putra/putri, beregu putra/putri (tiga orang), pasangan (satu putra dan satu putri).

Penilaian yang dibuat berdasarkan peraturan yang dibuat WTF. Dimana, total skor yakni 10,0 poin, 5,0 untuk skor akurasi dan 5,0 untuk skor persentasi. Metode penilaian pada nomor poomsae yakni berdasarkan pada waktu akurasi, dan persentasi termasuk pada kemampuan dan ekspres.


Demikianlah pembahasan artikel mengenai Taekwondo Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu kita semua dalam menemukan solusi yang terbaik. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Terima kasih.