Aliran Fauvisme

Contoh Aliran Fauvisme

SeputarIlmu.com – Hai teman – teman online, pada kesempatan kali ini SeputarIlmu.com akan membahas mengenai artikel yang berjudul Aliran Fauvisme. Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Aliran Fauvisme? Mari kita simak penjelasan secara lengkap di bawah ini.

Aliran Fauvisme

 

Pengertian Aliran Fauvisme

Aliran fauvisme merupakan suatu aliran dalam seni lukis yang berumur cukup pendek menjelang dimulainya era seni rupa modern. Fauvisme adalah aliran yang menghargai ekspresi dalam menangkap suasana yang hendak di lukis. Pelukis Fauvisme berpendapat bahwa harmoni warna yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam justru akan lebih memperlihatkan hubungan pribadi seniman dengan alam tersebut.

 

Konsep Seni Fauvisme

Fauvisme berasal dari kata „les fauves‟ (bahasa Perancis), artinya binatang jalang, binatang buas atau the wild beasts‟. Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh kritikus Perancis Louis Vauxelles terhadap para pelukis yang menggunakan warnawarna yang barbar (tegas dan berani) dan deformasi dari obyek lukisan pada pameran salon d‟Automne tahun 1905.

Aliran Fauvisme berangkat dari usaha menyempurnakan aliran Impresionisme, suatu peningkatan gaya Paul Gauguin yang dekoratif dan gaya ekspresionisme dari van Gogh. Meskipun aliran Fauvisme tidak memperlihatkan teknik yang sama dan konsisten, tetapi selalu mengandung ciri-ciri yang sama yaitu kekuatan warna, garis blabar yang putus-putus dan penampilan yang serba tidak teratur (disorganized appearance). Tanda-tanda aliran Fauvisme tampak kembali pada permulaan karya Matisse (1892). Kebebasan dan spontanitas dari tanggapan pribadi seniman dari aliran ini dapat disamakan dengan aliran ekspresionisme.

Baca Juga : Aliran Surealisme

 

Ciri-Ciri Aliran Fauvisme

  • Model gambar dalam lukisan tidak memiliki akurasi yang sama dengan referensi model lukis.
  • Objek model lukis digariskan dengan garis yang terlihat jelas dan sangat tegas (seperti ditemukan dalam bentuk gambar tokoh kartun).
  • Pemilihan warna-warna pada lukisan cenderung kontras, terang dan cerah. Warna yang mecolok tersebut juga tidak melihat keakurasian pada referensi model lukis.
  • Marka kuas sangat mencolok, kontras dan tidak disamarkan dengan shading.
  • Beberapa pelukis Fauvisme ada yang melukis dalam bentuk landsekap dan ada juga yang terikat pada tipe objek tertentu.

Karakteristik Aliran Fauvisme

1. Warna

Tidak ada yang lebih diutamakan daripada warna untuk Fauves. Warna mentah dan murni bukanlah hal sekunder dari komposisi, itu menentukan komposisi. Misalnya, jika seniman melukis langit merah, seluruh lanskap harus mengikutinya. Untuk memaksimalkan efek langit merah, ia mungkin memilih bangunan hijau limau, air kuning, pasir oranye, dan perahu biru kerajaan. Dia mungkin memilih warna lain yang sama-sama cerah. Satu hal yang dapat Anda andalkan adalah bahwa tidak ada Fauves yang pernah pergi dengan pemandangan berwarna realistis.

2. Bentuk Sederhana

Mungkin ini tidak perlu dikatakan lagi, tetapi karena Fauves menghindari teknik melukis normal untuk menggambarkan bentuk, bentuk sederhana adalah suatu kebutuhan.

3. Materi Perihal Biasa

Kamu mungkin telah memperhatikan bahwa Fauves cenderung melukis lanskap atau pemandangan kehidupan sehari-hari dalam lanskap. Ada penjelasan mudah untuk ini: lanskap tidak rumit, mereka meminta area warna yang luas.

4. Ekspresi

Tahukah Anda bahwa Fauvisme adalah salah satu tipe Ekspresionisme? Ya, itu – tipe awal, bahkan mungkin tipe pertama. Ekspresionisme, yang menuangkan emosi seniman melalui warna-warni yang tinggi dan bentuk-bentuk popping, adalah kata lain untuk “gairah” pada arti paling dasar. Para Fauves tidak berarti apa-apa jika tidak bersemangat, bukan?

Baca Juga : Aliran Impresionisme

 

Tokoh-Tokoh Aliran Fauvisme

1. Maurice de Vlaminck

Maurice de Vlaminck merupakan salah satu rekan Matisse dalam persaingan mereka dengan para kubisme, atau boleh dibilang spesifiknya; Pablo Picasso. Kesamaan yang dimiliki oleh dua seniman pemberontak ini adalah kemampuan luar biasa untuk berinovasi, untuk menciptakan sesuatu yang baru.

2. André Derain

André Derain memiliki peran besar dalam pengembangan dua gerakan artistik paling signifikan di awal abad ke-20. Dia, Henri Matisse, dan Maurice de Vlaminck menghasilkan Fauvisme. Berbeda dengan anggota kelompok fauvisme lain, ia justru terhitung cukup dekat dengan sosok yang dianggap sebagai rival fauvisme, yaitu Pablo Picasso. Karena kehadiran Derain, terjadi proses sintesis dari fauvisme dan berbagai gagasan Picaso yang disebut-sebut merupakan bagian integral dari Kubisme awal.

3. Henri Matisse

Selain menjadi Bapak fauvisme, Matisse juga dikenal sebagai salah satu rival terbesar dari Pablo Picasso. Meskipun Matisse juga tertarik terhadap aliran kubisme, ia menolak gagasan umumnya. Ia lebih memilih untuk terus mengembangkan fauvisme bersama kelompoknya. Ia berpendapat bahwa seni harus tetap lembut, menenangkan dan tidak kaku seperti kubisme.

Baca Juga : Aliran Pointilisme

 

 

Contoh Karya Aliran Fauvisme

Contoh Aliran Fauvisme

1. Green Stripe dan Analisis

Model dalam lukisan di atas merupakan istrinya sendiri Amelie. Lukisan ini merupakan salah satu lukisannya yang paling terkenal di abad 20-an. Pengambilan subjek yang mengenakan pakaian sehari-hari adalah salah satu ciri dari seniman modern di masa itu. Tidak seperti lukisan renaisans yang cenderung hanya melukiskan seseorang yang mengenakan pakaian terbaiknya dalam lukisan.

2. The Dancer at Rat Mort dan Analisisnya

Karya ini adalah representasi dari penari klub malam bohemia di paris yang bernama Le Rat Mort (Tikus Mati). Meskipun Vlaminck menggunakan seorang model, tampaknya ia tidak ingin lukisan ini dikategorikan sebagai lukisan potret. Buktinya begitu banyak fitur dan bentuk yang disederhanakan, salah satunya adalah mata besar yang tidak sesuai dengan proporsi sebenarnya. Selain menjadi salah satu ciri seni modern, dengan mata tersebut ia juga seakan membuat simbol bahwa penari anonim ini dengan berani berhadapan dengan penonton.

3. Turning Road, (L’Estaque)

Lukisan ini, menggambarkan lokasi populer yang dilukis oleh banyak seniman modern lainnya, termasuk Cézanne dan Braque. Karya ini menggambarkan tekniknya banyak dipengaruhi oleh leluhur artistik langsungnya, dimana secara bersamaan pula ia mulai mengembangkannya ke arah baru. Meskipun minat terhadap garis pantai L’Estaque di Prancis Selatan dimiliki oleh banyak orang, versi Derain berbeda. Ini bukan lukisan pemandangan murni, pencitraan tokoh-tokoh dalam alam mengingatkan tema Arcadian yang tampak dalam lukisan-lukisan Simbolisme. Lukisan ini membangkitkan gagasan “deformasi dekoratif” yang dikenal oleh para Simbolis, membangkitkan kebenaran esensial dalam pencarian seni abadi.

Baca Juga : Aliran Ekspresionisme

 

Demikianlah pembahasan artikel mengenai Aliran Fauvisme Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu kita semua dalam menemukan solusi yang terbaik. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Terima kasih.

/* */