Halusinasi : Pengertian, Jenis, Tahapan, Penyebab & Cara Mengatasinya Lengkap – Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Halusinasi.
Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Halusinasi? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini.
Pengertian Halusinasi
Hallucinations atau halusinasi merupakan suatu sensasi yang tampak nyata dan dapat mempengaruhi keseluruhan indera yang Anda miliki padahal hal-hal tersebut tidak benar-benar ada.
Sensasi tersebut diciptakan oleh pikiran Anda sendiri dan dapat mempengaruhi indera penglihatan, penciuman, rasa, pendengaran, atau sentuhan pada tubuh Anda.
Penyebab Terjadinya Halusinasi
- Sakit dengan panas tinggi sehingga mengganggu keseimbangan tubuh.
- Gangguan jiwa Skizofrenia ( gangguan mental yang ditandai dengan gangguan proses berpikir dan tanggapan emosi yang lemah).
- Mengkonsumsi narkoba atau narkotika tertentu, seperti : ganja, morphin, kokain, dan ltd.
- Mengkonsumsi alkohol berkadar di atas 35%, seperti : vodka, gin di atas batas kewajaran.
- Trauma yang berlebihan.
Jenis-Jenis Halusinasi
1. Halusinasi Penglihatan (Visual)
Di mana melibatkan hal-hal yang terlihat tetapi pada kenyataannya hal tersebut tidak ada. Halusinasi yang terjadi dapat berupa benda, orang, atau cahaya.
Contohnya, ketika Anda melihat seseorang atau lampu berkedip padahal orang lain yang berada di ruangan yang sama tidak melihatnya.
2. Halusinasi Penciuman (Olfactory)
Yakni yang melibatkan indera penciuman Anda di mana Anda mungkin mencium bau yang tidak enak ketika merasa tubuh Anda memiliki bau tidak sedap. Tetapi halusinasi ini juga memungkinkan untuk mencium aroma yang menyenangkan, seperti aroma bunga.
3. Halusinasi Pengecapan (Gustatory)
Merupakan yang melibatkan indera perasa ketika Anda mencicipi makanan atau minuman yang memiliki rasa aneh (seringkali berupa rasa logam). Halusinasi jenis ini umumnya merupakan gejala penderita epilepsi.
4. Halusinasi Pendengaran (Auditory)
Yaitu yang merupakan jenis halusinasi yang paling umum. Suara yang terdengar mungkin suara marah, netral, ataupun suara yang hangat didengar. Tapi bisa juga terdengar seperti suara orang yang sedang berjalan di tangga atau mengetuk sesuatu.
5. Halusinasi Sentuhan (Tactile)
Di mana halusinasi ini melibatkan sentuhan atau gerakan pada tubuh Anda. Contohnya, Anda merasa ada serangga yang merayap di kulit Anda, merasakan udara panas di wajah, hingga merasakan adanya sentuhan tangan orang lain di tubuh Anda.
Tahapan Halusinasi
1. Sleep Disorder
Sleep Disorder ialah tahap awal halusinasi seseorang sebelum muncul halusinasi.
Karakteristik :
Klien merasa banyak masalah, berusaha menghindar dari lingkungan, takut diketahui orang lain jika dirinya memiliki banyak masalah.
Masalah semakin terasa sulit karena berbagai stressor terakumulasi dan support system kurang dan persepsi terhadap masalah sangat buruk.
Perilaku :
Klien mengalami susah tidur dan berlangsung terus menerus sehingga terbiasa menghayal dan menganggap menghayal awal sebagai pemecah masalah.
2. Comforthing
Comforthing yakni suatu tahap halusinasi menyenangkan (Cemas Sedang)
Karakteristik :
Klien mengalami perasaan mendalam seperti cemas, kesepian, rasa bersalah, takut, dan mencoba untuk berfokus pada pikiran yang menyenangkan untuk meredakan kecemasan.
Klien cenderung mengenali bahwa pikiran-pikiran dan pengalaman sensori berada dalam kendali kesadaran jika cemas dapat ditangani.
Perilaku :
Klien terkadang tersenyum, tertawa sendiri, menggerakkan bibir tanpa suara, pergerakkan mata cepat, respon verbal lambat, diam dan berkonsentrasi.
3. Condemning
Condemning yaitu sebuah tahap halusinasi menjadi menjijikan (Cemas Berat)
Karakteristik :
Klien mulai lepas kendali dan mungkin mencoba untuk mengambil jarak diri dengan sumber yang dipersepsikan. Klien mungkin merasa dipermalukan oleh pengalaman sensori dan menarik diri dari orang lain.
Perilaku :
Tahap ini ditandai dengan meningkatnya tanda-tanda sistem syaraf otonom akibat ansietas otonom seperti peningkatan denyut jantung, pernapasan, dan tekanan darah.
Rentang perhatian dengan lingkungan berkurang dan terkadang asyik dengan pengalaman sensori serta kehilangan kemampuan membedakan halusinasi dan realita.
4. Controling
Controling adalah salah satu tahap pengalaman halusinasi yang berkuasa (Cemas Berat).
Karakteristik :
Klien menghentikan perlawanan dan menyerah pada halusinasi. Isi halusinasi menjadi menarik. Klien mungkin mengalami pengalaman kesepian jika sensori halusinasi berhenti.
Perilaku :
Klien menjadi taat pada perintah halusinasi, sulit berhubungan dengan orang lain, respon perhatian pada lingkungan berkurang (biasanya hanya beberapa detik saja), serta tidak mampu mengikuti perintah dari perawat, tremor dan berkeringat.
5. Conquering
Conquering merupakan sebuah tahap halusinasi panik dan umumnya melebur dalam halusinasi.
Karakteristik :
Pengalaman sensori menjadi mengancam bila klien mengikuti perintah halusinasi. Halusinasi berakhir dari beberapa jam atau hari bila tidak ada intervensi terapeutik.
Perilaku :
Klien panik, berisiko tinggi mencederai, bunuh diri atau membunuh. Tindak kekerasan agitasi, menarik atau katatonik, serta ketidakmampuan memberi respon pada lingkungan.
Cara Mengatasi Halusinasi
1. Tidur yang Cukup
Seperti yang suda diuraikan diatas salah satu penyebab halusinasi adalah kurang tidur. Nah, untuk itu mulailah untuk tidur yang cukup supaya halusinasi tidak terjadi lagi.
Tidur yang baik dalam sehari adalah 7-9 jam. Jika Anda adalah orang yang jadwal padat karena kerjaan, biasakan atur waktu sebaik mungkin supaya waktu tidur tidak terganggu.
2. Mengurangi Stress Berlebih
Stress bisa menjadi kan seseorang mengalami migrain. Migrain ini sudah dijelaskan diatas bahwa bisa menjadi penyebab seseorang mengalami halusinasi khususnya halusinasi pendengaran.
Untuk itu sangat penting untuk bagi Anda menghindari hal hal yang membuat stress berlebih, jika ada suatu masalah diskusi kan dengan orang terdekat suapaya diberi solusi.
3. Relaksasi
Relaksasi juga penting dalam mengatasi halusinasi. Cara ini bisa dibilang cukup efektif dalam meredakan tekanan pikiran yang memicu terjadinya halusinasi.
4. Menambah Pergaulan atau Teman
Dengan memiliki pergaulan yang lebih luas serta teman teman dilingkungan yang positif dapat menghindarkan Anda dari penyebab penyebab halusinasi.
5. Melakukan Aktivitas Fisik
Menghindari berdiam diri dengan senantiasa melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga dalam mendukung pengobatan dari halusinasi yang Anda alami. Aktivitas fisik bisa berupa berenang, jogging, bersih bersih rumah dan lain sebagainya.
6. Mengalihkan Perhatian
Cara efektif dalam menghilangkan halusinasi adalah dengan mengalihkan perhatian kepada hal hal yang lebih menyenangkan dan bermanfaat. Seperti mendengarkan musik, melakukan hobi yang disenangi dan melakukan berbagai macam aktivitas lainnya.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Halusinasi : Pengertian, Jenis, Penyebab, Tahapan dan Cara Mengatasi Terlengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.
Baca Juga Artikel Lainnya :