√ ERP : Pengertian, Sejarah, Manfaat, Cara Kerja dan Contoh Terlengkap

√ ERP : Pengertian, Sejarah, Manfaat, Cara Kerja dan Contoh Terlengkap

√ ERP : Pengertian, Sejarah, Manfaat, Cara Kerja dan Contoh Terlengkap Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai ERP.

Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah ERP? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini.

 

√ ERP : Pengertian, Sejarah, Manfaat, Cara Kerja dan Contoh Terlengkap
√ ERP : Pengertian, Sejarah, Manfaat, Cara Kerja dan Contoh Terlengkap

 

Pengertian ERP

 

ERP (Enterprise Resource Planning) atau dalam bahasa Indonesia “perencanaan sumber daya perusahaan” merupakan salah satu sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahaan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.

 

 

Pengertian ERP Menurut Para Ahli

 

1. Hau dan Kuzic

ERP ialah sebuah solusi aplikasi pengemasan bisnis multi-modul yang memungkinkan organisasi mengintegrasikan proses bisnis dan kinerja perusahaan, distribusi data umum, pengelolaan sumber daya, dan menyediakan akses aktual ke informasi.

 

2. O’Brien

ERP yaitu suatu perangkat lunak lintas fungsional terintegrasi yang merekayasa ulang manufaktur, distribusi, keuangan, sumber daya manusia, dan proses bisnis perusahaan lainnya untuk meningkatkan efisiensi, ketangkasan, dan keuntungan.

 

3. Ellen Monk

ERP merupakan sebuah sistem yang membantu untuk mengatur proses bisnis seperti marketing, produksi, pembelian, dan accounting dalam suatu kesatuan yang terintegrasi.

 

4. Daniel E. O’Leary

ERP yakni salah satu sistem berbasis komputer yang dirancang untuk memproses berbagai transaksi perusahaan dan memfasilitasi perencanaan terpadu dalam waktu nyata, produksi, dan respons konsumen.

 

 

Sejarah ERP

ERP merupakan pengembangan dari MRP II (Manufacturing Resources Planning) yang mana MRP II merupakan hasil dari evaluasi dari Material Requirement Planning (MRP) yang telah berkembang sebelumnya.

Sistem ERP secara modula seringkali menghandel proses manufaktur, logistik, distribusi persediaan, pengapalan, invoice dan akunting perusahaan.

Ini artinya bahwa sistem ERP bisa membantu melakukan pengontrolan kegiatan bisnis misalnya penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia.

ERP dan MRP II, sangat memungkinkan adanya kemajuian yang sangat tinggi dalam manajemen proses-proses manufaktur.

ERP juga merupakan salah satu faktor yang memberikan sumbangan pada performa ekonomi Amerika yang sangat besar di era 1990-an. ERP merupakan suatu tonggak sejarah di dalam proses industri.

 

 

Elemen ERP

  • Enterprise (perusahaan atau organisasi)
  • Resource (sumber daya)
  • Planning (perencanaan)

 

 

Manfaat ERP

  • Sistem ERP akan mempermudah proses pengendalian dan pemantauan proses bisnis. Selain itu, ERP akan memberikan wawasan yang luas bagi pembuat keputusan dan membantunya dalam melakukan prediksi dan mengambil keputusan yang lebih baik.
  • Fungsi otomatisasi yang dimiliki ERP akan menjamin aliran informasi bisa tersalur dengan baik. Dengan begitu, maka proses bisnis bisa berjalan lebih sederhana dan responsif.
  • Sistem ERP bisa mempersatukan banyak unit dalam ekosistem perusahaan. Maka, ekosistem perusahaan bisa terintegrasi dengan baik.
  • Dengan adanya sistem ERP, maka perusahaan yang sedang berkembang bisa beradaptasi dan lebih fleksibel dengan semua kebutuhan di masa mendatang.

 

 

Cara Kerja ERP

  • ERP merupakan bagian dari infrastruktur perusahaan, dan sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan. Semua orang dan bagian yang akan mempengaruhi terhadap adanya ERP harus terlibat dan memberikan dukungan.
  • ERP ada untuk sebagai pendukung fungsi bisnis dan peningkatan produktivitas, bukan sebaliknya. Tujuan implementasi ERP yaitu untuk meningkatkan daya saing perusahaan.

 

 

Contoh ERP

 

1. Sales Order Processing

Semua organisasi komersial mendapatkan keuntungan dan sumber daya dari penjualan mereka.

Sistem ERP memiliki modul penjualan yang dapat mengimplementasikan fungsi penempatan pesanan, penjadwalan pesanan, pengiriman, dan faktur.

 

2. Purchasing

Sistem ERP memiliki modul pembelian yang dapat mempercepat proses pembelian bahan baku dan peralatan lain yang dibutuhkan.

Sistem ini mengotomatiskan proses identifikasi calon pemasok, negosiasi harga, pembelian, dan proses penagihan.

 

3. Production Planning

Modul produksi yang berguna untuk membantu merencanakan dan mengoptimalkan kapasitas produksi, suku cadang, komponen, dan sumber daya material.

Ini dapat dilakukan karena dalam modul terdapat data produksi historis dan perkiraan penjualan.

 

4. Financial Accounting

Modul akuntansi keuangan pada sistem ERP adalah inti dari semua sistem yang terkandung dalam perangkat lunak ERP.

Dalam modul ini semua data keuangan dikumpulkan dari berbagai departemen fungsional, maka itu akan menghasilkan laporan keuangan.

 

5. Human Resources

Modul Sumber Daya Manusia dalam sistem ERP dapat membantu mengelola sumber daya manusia dan modal manusia.

Modul SDM ini secara berkala memeriksa database karyawan yang lengkap, termasuk informasi kontak, detail gaji, kehadiran, evaluasi kinerja, dan promosi.

 

 

Kelebihan ERP

  • Integrasi data area fungsional yang berbeda untuk meyakinkan komunikasi produktivitas dan efisiensi yang tepat.
  • Melakukan perancangan perekayasaan
  • Melakukan pelacakan pemesanan dari peneriman sampai full fillment
  • Mengatur saling bergantung dari proses penagihan material yang kompleks
  • Melacak tiga cara yang sesuai antara pemesanan pembelian, penerimaan inventori dan pembiayaan
  • Akuntasi untuk semua tugas, melacak pemasukan, biaya dan laba di level ini.

 

 

Kekurangan ERP

  • Kustomisasi yang terbatas dari perangkat lunak ERP
  • Sistem ERP sangat mahal
  • Perekayasaan kembali proses bisnis untuk penyesuaian dengan standar industri yang sudah dideskripsikan oleh sistem ERP bisa membuat hilangnya keuntungan kompetitif.
  • ERP sering terlihat terlalu sulit untuk melakukan adaptasi dengan jalur kerja dan proses bisnis tertentu dalam beberapa organisasi.
  • Sistem bisa terlalu kompleks apabila dibandingkan dengan keperluan dari pelanggan.
  • Data pada sistem ERP terletak dalam satu tempat, seperti misalnya Pelanggan data keuangan. Hal ini bisa mempertinggi resiko kehilangan infomrasi sensitif apabila ada pembobolan sistem keamanan.

 

Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ ERP : Pengertian, Sejarah, Manfaat, Cara Kerja dan Contoh Terlengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.

 

Baca Juga Artikel :

[irp]

[irp]

[irp]

[irp]

/* */