Kata Sandang (Artikula)

Diposting pada

SeputarIlmu.Com Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Kata Sandang (Artikula).

Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Kata Sandang (Artikula)? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini.

√ Kata Sandang (Artikula) : Pengertian, Ciri, Fungsi, Jenis dan Contoh Terlengkap


Pengertian Kata Sandang (Artikula)

Kata Sandang atau Artikula atau Artikel merupakan sebuah kata yang tidak memiliki arti tapi menjelaskan nomina atau kata benda.

Kata sandang biasanya digunakan untuk mendampingi kata benda dasar dan nomina yang terbentuk dari verba, promina atau verba pasif.


Ciri-Ciri Kata Sandang (Artikula)

  • Tidak memiliki arti spesifik
  • Mendampingi kata yang lainnya
  • Bisa membendakan kata lain

Fungsi Kata Sandang (Artikula)

  • Dipakai sebagai gelar, misalnya sang raja, sri sultan, dan lain-lain
  • Dipakai untuk menerangkan orang tunggal atau kelompok tertentu, seperti tunggal: sang penulis, kelompok: para wartawan
  • Untuk menominalkan kata lain atau membuat kata lain menjadi kata benda atau frasa benda. Seperti yang mulia (mulia adalah kata sifat, tetapi dengan tambhan yang didepannya menjadi frasa benda).

Jenis-Jenis Kata Sandang (Artikulasi)

1. Jenis Kata Sandang untuk Jumlah Tunggal

Kata sandang tunggal dipakai untuk memberikan arti seseorang atau sesuatu yang tunggal kata sesudahnya.

Contoh :

  • Sang

Digunakan untuk mengiringi panggilan manusia, makhluk hidup lainnya, atau suatu benda mati yang mempunyai tujuan untuk meninggikan martabat. Terkadang Sang juga digunakan dengan tujuan sindiran kepada sesuatu yang lebih tinggi.

Contoh Kalimat :

  1. Sang Ratu mendukung keputusan putranya pergi merantau
  2. Begitu khusu seluruh peserta upacara dalam memberi hormat Sang Saka merah putih
  3. Sang Raja sudah tidak ingin mengampuni abdinya yang berkhianat
  4. Semua anaknya mengetahui, namun Sang Ibu tetap menyembunyikan
  5. Sang Kodok melompat karena tertangkap mencuri di rumah Raja Hutan
  6. Sang Presiden memberikan ultimatum untuk harga baru bahan pokok
  7. Sang Bos sepertinya tak menyetujui permohonan anak buahnya
  8. Ada baiknya memberitahu Sang Putri untuk perjodohan ini
  9. Hati Sang pemilik rumah iba melihat keluarganya
  10. Sang Ratu telah memberikan keringanan atas hukuman

  • Sri

Sri umum dipakai untuk penyandang nama manusia yang mempunyai gelar tinggi atau keturunan raja. Panggilan Sri bagi keturunan kerajaan yang telah memegang kekuasaan atau menjadi pewaris tahta masih dipakai di Indonesia. Kata ini dimaksudkan untuk memanggil seseorang yang kedudukannya tinggi.

Contoh Kalimat :

  1. Sri Sultan Hamengku Buwono dijadwalkan mengunjungi Jakarta siang ini
  2. Sri Sultan Hamengku Buwono X menghadiri acara makan mala di istana
  3. Sri Baginda Raja memerintahkan pemuda untuk mengikuti sayembara memanah
  4. Sri Baginda memberikan petuah bagi anaknya yang paling besar
  5. Sri Shri Ravi Shankar dijadwalkan berdebat dengan Zakir Naik esok

  • Hang

Saat ini Hang hampir tidak pernah ditemukan di dalam kosakata bahasa Indonesia. Kata ini hanya dipakai dalam karya sastra lama untuk menyebut seseorang yang dimuliakan atau dihormati.

Contoh Kalimat :

  1. Sungguh amat berjasa sosok Hang Jebat, keberaniannya membela kaum Melayu
  2. Beberapa prajurit berkata bahwa Hang Bae mampu terbang
  3. Hang Hulun ada di rumah ibunya ketika kebakaran melanda kampungnya

  • Dang

Dang termasuk dalam kosakata warisan sastra lama. Penggunaan kata Dang hanya dikhususkan bagi wanita yang mempunyai kehormatan.

Contoh Kalimat :

  1. Dang Kiran memastikan bahwa sekarang menerima pinangan Hang Rama
  2. Kecantikan rupawan paras Dang Nur, wajar jika semua pemuda memperebutkannya
  3. Hampir semuma orang di kampung itu mengagumi keteguhan hati Dang Siti
  4. Dang Aisyah memerintahkan abdinya guna membantu korban banjir bandang
  5. Sekiranya Dang Sumbi diperistri oleh Pangeran Kartapati
  6. Dang Arum memberi syarat untuk bisa memperistrinya kepada beberapa raja

  • Hyang

Kata Hyang mempunyai keistimewaan seba hanya dipakai untuk menyebut atau mengiringi panggilan kepada para Dewa dan Dewi.

Kata jenis ini ditemukan pada sebutan umat beragama Hindu yang terdapat di indonesia. Kata Hyang adalah serapan dari bahasa jawa kuno.

Contoh Kalimat :

  1. Sang Hyang Widhi Wasa akan menjawab semua doa kita, kata Mpu Pandita
  2. Umat Hindu Bali serentak merayakan Nyepi memohon keselamatan pada Hyang Widhi
  3. Semua umat Hindu percaya Hyang Widhi akan menjaga mereka selama mereka melakukan darma

  • Yang

Kata Yang, dipakai untuk mengganti nama Tuhan atau seseorang yang dimuliakan.

Contoh Kalimat :

  1. Minta ampun kepada Yang Maha Pengampun dan Penyayang Nak
  2. Peristiwa itu sudah direncanakan Yang Maha Kuasa
  3. Serahkan segala penyelesaian masalah pada Yang Maha Adil
  4. Yang Mulia raja memberikan keringanan hukuman suami saya
  5. Sebagai manusia kita hanya bisa menerima takdir Yang Maha Esa
  6. Tuhan Yang Maha Pemurah memberi rezeki yang kita butuhkan

2. Jenis Kata Sandang Penunjuk Jumlah Jamak

  • Para

Para biasanya digunakan untuk menggambarkan kelompok orang dengan kesamaan umum tertentu seperti pekerjaan, jenis kelamin dan lain sebagainya.

Contoh Kalimat :

  1. Para mahasiswa menuntut rektor berlaku adil dalam membuat keputusan.
  2. Para siswa mengikuti upacara bendera dengan tertib.

  • Kaum

Kata kaum digunakan untuk menggambarkan kelompok orang dengan kesamaan tertentu seperti kesamaan ideologi, jenis kelamin, visi dan lain sebagainya.

Contoh Kalimat :

  1. Kaum wanita seharusnya mendapatkan perlakukan yang sama dalam pendidikan dan berbagai hal lain dengan kaum pria.

  • Umat

Umat biasanya digunakan untuk menunjukan kelompok kepercayaan tertentu atau kelompok dalam skala yang sangat besar.

Contoh Kalimat :

  1. Umat manusia di muka bumi ini harus menjaga persatuan.
  2. Umat beragama harus saling menghormati.

Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Kata Sandang (Artikula) : Pengertian, Ciri, Fungsi, Jenis & Contohnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.


Baca Juga Artikel Lainnya :