√ SCM : Pengertian, Proses, Komponen, Tujuan dan Jaringan Terlengkap – Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai SCM.
Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah SCM? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini.
Pengertian SCM
Supply Chain Management (SCM) merupakan suatu pengelolaan dan pengawasan rantai siklus, mulai dari aliran material atau barang mentah, pembayaran, informasi dari pemasok ke produsen, ke pedagang grosir hingga pengecer sampai konsumen.
Pengertian SCM Menurut Para Ahli
1. Heizer dan Render
SCM yaitu serangkaian kegiatan yang terintegrasi dari pengadaan material dan pelayanan jasa, kemudian mengubahnya menjadi barang setengah jadi atau barang jadi, serta mendistribusikannya kepada konsumen.
2. Christopher
SCM yakni suatu hubungan timbal balik antara penyedia dan pelanggan untuk menyampaikan nilai-nilai yang sangat optimal kepada pelanggan dengan biaya yang cukup rendah namun memberikan keuntungan supply chain secara menyeluruh.
3. Indrajit dan Djokopranoto
SCM merupakan suatu sistem tempat organisasi menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada para pelanggannya.
4. Ballou
SCM ialah suatu jaringan dari organisasi–organisasi yang saling berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain dan mereka bekerjasama untuk mengatur, mengawasi dan meningkatkan arus komoditi dan informasi semenjak dari tititk supplier hingga ke end user.
5. Simchi-Levi, David, Philip Kaminsky, dan Edith
SCM adalah segala rangkaian pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan pemasok, produsen, gudang dan toko secara efektif agar persediaan barang dapat diproduksi dan didistribusi pada jumlah yang tepat, ke lokasi yang tepat, dan pada waktu yang tepat sehingga biaya keseluruhan sistem dapat diminimalisir selagi berusaha memuaskan kebutuhan dan layanan.
6. Russell dan Taylor
SCM merupakan sebuah proses mengelola arus informasi, produk dan pelayanan di seluruh jaringan baik itu pelanggan, perusahaan hingga pemasok.
7. Robert J. Vokurka, Gail M. Zank, dan Carl M. Lund III
SCM ialah semua kegiatan yang terlibat dalam menghantarkan produk dari bahan baku melalui pelanggan termasuk sumber bahan baku dan suku cadang, manufaktur dan perakitan, pergudangan dan pelacakan inventaris, pesanan yang masuk dan manajemen pesanan, distribusi di semua saluran, pengiriman ke pelanggan, dan sistem informasi yang diperlukan untuk memantau semua kegiatan.
8. James A. dan Mona J. Fitzsimmons
SCM yaitu sebuah sistem pendekatan total untuk mengantarkan produk ke konsumen akhir dengan menggunakan teknologi informasi dalam mengkoordinasikan semua elemen supply chain dari mulai pemasok ke pengecer.
9. Stevenson
SCM merupakan salah satu koordinasi strategis dari rantai pasokan dengan tujuan untuk mengintegrasikan manajemen penawaran dan permintaan.
10. Chase, Aquilano, dan Jacobs
SCM semua sistem untuk menerapkan pendekatan secara total dalam mengelola seluruh aliran informasi, bahan, dan jasa dari bahan baku melalui pabrik dan gudang hingga ke konsumen akhir.
Komponen SCM
1. Production
Tujuannya ialah menghasilkan apa keinginan pasar, pada waktu yang tepat dengan dengan volume produksi yang cukup.
Untuk mencapai tujuan, perlu dipertimbangkan keterbatasan yang sesuai seperti kapasitas dan tingkat kualitas yang diinginkan serta memperhitungkan fungsi-fungsi penting lainnya seperti kapasitas beban kerja, pemeliharaan peralatan, dan sebagainya.
2. Inventory
Apa saja level persediaan dari berbagai SKU harus ditebar dalam berbagai tahap di seluruh supply chain? Tingkat persediaan bertindak sebagai buffer dan mengamankan bisnis dari fluktuasi permintaan.
3. Location
Merupakan sepanjang supply chain yang akan menjadi berbagai macam fasilitas. Mengenai pengambilan keputusan penting lainnya akan menjadi lokasi yang optimal untuk berbagai fasilitas, gudang, dan penyimpanan. Keputusan lainnya terkait tentang mendirikan fasilitas baru.
4. Transportasi
Kebutuhan untuk memindahkan inventori dari satu titik ke titik yang lain di seluruh supply chain merupakan salah satu fungsi penting dalam manajemen supply chain yang membutuhkan isu penting lainnya dalam pengambilan keputusan.
Pertanyaannya adalah bagaimana barang harus dipindahkan dan jenis transportasi apa yang harus dipilih? Jawabannya dapat berbeda-beda untuk berbagai jenis produk, dan juga jenis pasar (yang terseleksi secara geografis dan berbeda menurut perlengkapan infrastuktur).
5. Informasi
Bagian ini lebih menekankan pada pengambilan keputusan tentang kebutuhkan level dalam pengumpulan data dan pembagian data. Terdapat hal-hal yang baik dalam pembuatan pembagian informasi tetapi juga menghasilkan banyak resiko terkait.
Hal ini juga berlaku mengenai pengumpulan data, database yang besar yang mengarah kepada pembuatan keputusan yang lebih tepat tetapi juga dapat menjadi mahal.
Tujuan SCM
- Penentuan tingkat outsourcing yang tepat
- Manajemen pengadaan barang
- Manajemen pemasok
- Mengelola hubungan dengan pelanggan
- Identifikasi masalah dan merespon masalah tersebut
- Manajemen risiko
Proses SCM
1. Arus Material
Arus material ini melibatkan pergerakan produk mentah dari suplier ke konsumen dan juga dari konsumen yang dikembalikan atau retur produk, layanan, daur ulang dan pembuangan.
2. Arus Informasi
Arus informasi ini berisi tentang prediksi permintaan, informasi perpindahan barang, dan juga peng-update-an status barang apakah sudah terkirim atau belum.
3. Arus Finansial
Arus finansial berisi pembayaran, alur perkreditan, penjadwalan pembayaran hingga persetujuan kepemilikan.
Alur informasi yang akurat dan bergerak dengan mudah di antara mata rantai, serta pergerakan barang yang efektif dan efisien menjadi faktor kunci keberhasilan dalam manajemen rantai pasokan.
Ada beberapa pemain di dalam rantai pasokan, diantaranya ialah :
- Supplier
- Manufacturer
- Distributor atau wholesaler
- Retail outlets
- Customers
Jaringan SCM
1. Chain 1. Supplier
Jaringan bermula dari sini yang merupakan sumber yang menyediakan bahan pertama, dimana rantai penyaluran baru akan mulai.
Bahan pertama ini bisa dalam bentuk bahan baku, bahan mentah, bahan penolong, barang dagangan, suku cadang dan lain-lain.
2. Chain 1-2. Supplier-Manufactures
Manufaktur atau bentuk lain yang melakukan pekerjaan membuat, mempabrikasi, mengasembling, merakit dan mengkonveksikan ataupun menyelesaikan “finishing”.
Hubungan kedua rantai tersebut sudah mempunyai potensi untuk melakukan penghematan. Penghematan dapat diperoleh dari inventories bahan baku, bahan setengah jadi dan bahan jadi yang berada di pihak supplier, manufacturer dan tempat transit merupakan target untuk penghematan ini.
3. Chain 1-2-3. Supplier-Manufactures-Distribution
Barang yang sudah dihasilkan oleh manufactures sudah mulai harus disalurkan kepada pelanggan. Walaupun sudah tersedia banyak cara untuk menyalurkan barang kepada pelanggan, yang umum ialah melalui distributor dan ini biasanya ditempuh oleh sebagian besar supply chain.
4. Chain 1-2-3-4. Supplier-Manufactures-Distribution-Retail Outlet
Pedagang besar biasanya mempunyai fasilitas gudang sendiri atau dapat juga menyewa dari pihak lain. Gudang ini digunakan untuk menyimpan barang sebelum disalurkan lagi ke pihak pengecer.
Disini ada kesempatan untuk memperoleh penghematan dalam bentuk jumlah inventoris dan biaya gudang dengan cara melakukan desain kembali pola pengiriman barang baik dari gudang manufacture maupun ke toko pengecer.
5. Chain 1-2-3-4-5. Supplier-Manufactures-Distribution-Retail Outlet-Customer
Para pengecer atau retailer menawarkan barang langsung kepada para pelanggan atau pembeli atau pengguna barang langsung. Yang termasuk retail outlet ialah toko kelontong, supermarket, warung-warung dan sebagainya.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ SCM : Pengertian, Proses, Komponen, Tujuan dan Jaringan Terlengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.
Baca Juga Artikel :
[irp]
[irp]
[irp]
[irp]