Mollusca : Pengertian, Ciri, Struktur, Klasifikasi & Sistem Organnya Lengkap – Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Mollusca.
Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Mollusca? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini.
Pengertian Mollusca
Istilah “Mollusca” berasal dari bahasa latin molluscus yang berarti lunak. Jadi, Mollusca merupakan kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak dan multiseluler serta dilindungi maupun tidak oleh cangkang.
Mollusca merupakan filum terbesar kedua dari kerajaan binatang (Kingdom Animalia) setelah filum Arthropoda. Anggota dalam filum Mollusca mencapai 100.000 spesies, dimana 35.000 spesies diantaranya dalam bentuk posil.
Ukuran tubuh Mollusca sangat bervariasi. Mollusca dapat hidup di air laut, air tawar, air payau, maupun di darat.
Habitat mollusca paling dominan ialah di palung benua laut, pegunungan yang tinggi, bahkan dapat ditemukan disekitar lingkungan tempat tinggal kita.
Ilmu yang mempelajari tentang Molluska disebut dengan Makalogi yang merupakan cabang ilmu Zoologi.
Ciri-Ciri Mollusca
- Mempunyai ukuran serta bentuk tubuh yang bervariasi
- Memiliki lunak serta tidak beruas-ruas
- Merupakan salah satu tripoblastik selomata
- Merupakan salah satu hewan invertebrata (tidak memiliki tulang belakang)
- Hidup di air dan juga didarat
- Memiliki cincin syarat yang merupakan sistem syaraf
- Organ ekskresi berupa nefridia
- Mempunyai radula (lidah bergigi)
- Bersifat hewan heterotrof
- Berkembangbiak secara seksual
- Mollusca memiliki struktur tubuh yang simetri bilateral
- Tubuh Mollusca terdiri meliputi kaki, massa viseral dan juga mineral
- Merupakan salah satu hewan hermafrodit yakni memiliki 2 kelamin (jantan dan betina) dalam satu tubuh.
Struktur Tubuh Mollusca
1. Kaki
Kaki merupakan perpanjangan atau penjuluran dari bagian ventral tubuh yang berotot dan berfungsi untuk bergerak, merayap atau menggali. Pada sebagian jenis Mollusca, kaki termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
2. Massa Viseral
Massa viseral merupakan bagian lunak dari tubuh dan menjadi tempat melekatnya organ-organ tubuh. Organ-organ tersebut dapat berupa organ pencernaan, eksresi dan reproduksi. Massa viseral ini diselubungi oleh jaringan tebal yaitu mantel.
3. Mantel
Mantel merupakan bagian yang menyelubungi dan melindungi massa viseral. Mantel membentuk suatu rongga yang disebut rongga mantel/cairan.
Rongga ini merupakan tempat bagi lubang insang, anus dan cairan hasil ekskresi. Selain itu, mantel dapat mensekresikan komponen yang membentuk cangkang.
Klasifikasi Mollusca
1. Pelecypoda
Pelecypoda merupakan suatu kelompok terakhir dalam Mollusca. Jenis hewan ini mempunyai kaki yang pipih seperti kapak dan cangkang sepasang yang terbuka menjadi 2 sehingga pelecypoda disebut pula sebagai bivalvia.
Pelecypoda cangkangnya terdiri dari 3 lapisan sebagai berikut ini:
- Lapisan Periostrakum
Lapisan terluar. Berfungsi proteksi tubuh. Lapisan periostrakum terdiri atas zat kitin yang memberi kesan kokoh pada lapisan ini.
- Lapisan Prismatic
Lapisan tengah pada cangkaang pelecypoda. Lapisan prismatic tersusun atas zat kalsium karbonat. Lapisan yang satu ini berbentuk seperti prisma.
- Lapisan Nakreas
Lapisan nakreas merupakan laapisan terdalam dari cangkang pelecypoda. Disebut sebagai lapisan mutiara karena memang di sinilaah dihasilkan secret dari mutiara. Lapisan ini juga akan berkilau pada saat terkena cahaya.
2. Scaphopoda
Scaphopoda merupakan salah satu jenis Mollusca yang memiliki ciri khas yaitu cangkangnya berbentuk panjang seperti terompet.
Scaphopoda mempunyai alat gerak kaki yang ukurannya kecil. Jenis hewan ini tubuhnya simetri bilateral seperti jenis Mollusca lainnya.
Namun, scaphopoda tidak memiliki tentakel dan juga tidak memiliki insang untuk bernapas. Anggota scaphopoda biasanya hidup di tepi laut dan tempat yang berlupur seperti di pinggir pantai.
Di ujung dari cangkangnya yang seperti terompet, ada lubang yang berfungsi untuk membantu anggota scaphopoda dalam beradaptasi dengan kondisi di lingkungan habitatnya. Contoh dari anggota scaphopoda ialah schopoda sp. dan dentalium sp.
3. Amphineura
Amphineura merupakan hewan berkaki pipih, memiliki struktur radiula pada tubuhnya, serta tubuhnya simetri bilateral. Amphineura juga mempunyai delapan cangkang yang berbahan dasar dari zat kapur. Ia memiliki mulut di kepalanya namun tidak memiliki baik tentakel maupun mata.
Amphineura merupakan hewan yang berjalan dengan kaki di perutnya. Jenis hewan ini akan sering kita temukan di lautan.
Biasanya hewan ini akan menempel pada batu ataupun karang di tepi pantai. Contoh dari amphineura merupakan bangsa kerang seperti chiton sp. dan neopilina sp.
4. Gastropoda
Gastro artinya perut sementara itu poda artinya kaki. Jadi, Gastropoda adalah hewan yang kakinya di perut atau juga berarti hewan yang berjalan menggunakan perutnya.
Hewan jenis ini rutin mengeluarkan caairan mukosa untuk menjadi pelumas perutnya agar ia bisa berjalan menggunakan perut.
Seperti jenis lainnya, gastropoda juga memiliki cangkang dan tubuh berbentuk simetri bilateral. Mengenai kemampuan melihat dan membau, jenis hewan ini dibantu oleh dua tentakel yang terletak di kepalanya.
Selain itu, Gastropoda ialah hewan hermaprodit (berkelamin ganda). Ia juga memiliki alat ekskresi yang disebut nefridia untuk mengeluarkan zat sisa metabolism.
Anggota dari kelas gastropoda ialah bangsa siput yaitu achatina fulica (bekicot), pila ampulacea (siput sawah), conus sp. dan cypraea sp.
5. Cephalopoda
Cephal artinya kepala sedangkan poda artinya kaki. Cephalopoda memiliki arti sebagai hewan yang memiliki kaki di kepala yang digunakannya sebagai alat gerak aktif.
Ia sudah memiliki endoskeleton dan eksoskeleton, tubuhnya juga simetri bilateral, serta terdiri atas kepala, leher, dan badan.
Cephalopoda mempunyai sepasang mata dan juga delapan tentakel yang digunakannya untuk menangkap mangsanya. Cephalopoda juga mampu mengubah warna tubuhnya karena memiliki zat kromatofor yang mengatur perubahan warnanya.
Kelompok cephalopoda sangat mudah di jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa dari kita bahkan gemar menyantapnya.
Contoh hewan kelompok cephalopoda yaitu nautilus, cumi-cumi (loligo indica), sotong (sepia officinalis), dan gurita (octopus).
Sistem Organ Mollusca
1. Sistem Peredaran Darah Mollusca
Sistem peredaran darah Mollusca ialah suatu sistem peredaran darah terbuka, kecuali pada kelas cephalopoda. Arti sistem peredaran darah terbuka ialah darah mengalir dari rongga terbuka pada tubuh dan tidak ada arteri maupun vena utamanya yang dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga tekanan darahnya lambat serta organ tergenang oleh darah.
Sistem peredaran darahnya terdiri dari jantung dan juga pembuluh darah, jantung terdiri dari satu atau dua atrium dan juga satu ventrikel.
2. Sistem Pencernaan Mollusca
Sistem pencernaan Mollusca meliputi mulut, esofagus, lambung, usus dan juga anus. Pada jenis Mollusca ertentu, terdapat organ dibagian mulut seperti rahang dan lidah yang bergerigi yang bisa bergerak ke depan dan belakang.
3. Sistem Saraf Mollusca
Sistem saraf Mollusca terdiri dari cincin saraf yang memutari esofagus serta serabut saraf lainnya dengan menyebar dari cincin tersebut untuk mempersarafi berbagai organ.
4. Sistem Ekskresi Mollusca
Sistem ekskresi Mollusca yaitu berupa Nefridia yang berperan menyerupai dengan ginjal, Nefridia juga mengeluarkan sisa metabolisme dalam bentuk cairan.
5. Sistem Respirasi Mollusca
Sistem respirasi Mollusca ini berbeda-beda. Jika hewan yang hidup di air maka yang berperan menggunakan insang, sedangkan yang hidup di darat melalui paru-paru tetapi bisa terjadi melalui pertukaran udara yang terdapat di mantel, sistem ini berfungsi menyerupai paru-paru.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Mollusca : Pengertian, Ciri, Struktur, Klasifikasi dan Sistem Organnya Terlengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.
Baca Juga Artikel Lainnya :