SeputarIlmu.Com –Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Lisosom.
Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Lisosom? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini.
Pengertian Lisosom
Lisosom pertama kali ditemukan pada tahun 1950 oleh seorang ilmuwan bernama Cristian De Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik.
Lisosom sendiri berasal dari kata Lyso yeng berari Pencernaan dan Soma yang berarti Tubuh. Lisosom merupakan organel pencernaan pada sel hewan.
Dalam sel tumbuhan juga terdapat semacam Lisosom namun pada sel tumbuhan dikenal dengan nama Vakuola yang memiliki fungsi untuk mencerna dan menyimpan senyawa organik yang dihasilkan Tumbuhan.
Lisosom merupakan salah satu organel kecil berbentuk bulat yang terikat dengan membran dan memiliki diameter sekitar 0,25 sampai 0,5 µm.
Lisosom juga mengandung Zat Hidrolase Asam, Enzim-enzim yang menguraikan Protein, Asam-asam Nukleat serta Karbohidrat pada pH asam.
Fungsi Lisosom
- Mencerna zat makanan hasil dari fagositosis dan pinositosis.
- Mencerna makanan cadangan apabila kekurangan makanan.
- Menghancurkan organel sel yang telah rusak.
- Menghancurkan benda yang berada di luar organel sel, contohnya sperma yang mengeluarkan enzim agar dapat menghancurkan dinding sel ovum ketika terjadinya fertilasi.
- Menetralkan zat yang memiliki sifat karsinogen yang dapat menyebabkan kanker.
- Pengahancuran diri sel, dengan cara melepaskan semua enzim yang berada dalam lisosom.
- Pembebasan enzim keluar sel.
Fungsi Lisosom dalam Tumbuhan dan Hewan
- Dapat membantu ketika proses pencernaan makanan atau benda asing yang masuk ke dalam sel.
- Dapat berperan ketika terjadinya proses pengausan atau pengrusakan organel sel contohnya proses rusaknya kloroplas pada tumbuhan yang sudah tua.
Proses Pembentukan Lisosom
1. Proses dilakukan secara langsung oleh RE (Retikulum Endoplasma)
Dalam metode ini, enzim yang dihasilkan adalah protein yang diproduksi oleh Ribosom yang kemudian dimasukkan dalam Retikulum Endoplasma.
Dari RE selanjutnya enzim tersebut dimasukan dalam membran dan dikeluarkan ke Sitoplasma. Di situ terbentuklah Lisosom.
2. Proses dilakukan Badan Golgi
Dalam metode ini, enzim yang dihasilkan Ribosom kemudian dimasukan dalam golgi. Dalam golgi, enzim tersebut akan dibungkus dengan membran dan dilepaskan ke sitoplasma.
Jenis-Jenis Lisosom
1. Lisosom Primer
Lisosom primer yaitu salah satu jenis lisosom yang masih belum dipergunakan dalam proses pencernaan ataupun proses hidrolisis.
2. Lisosom Sekunder
Lisosom sekunder ialah suatu jenis lisosom primer yang telah digunakan dalam proses pencernaan ataupun hidrolisis dan telah menyatu dengan membran fagosom.
Bagian – Bagian Lisosom
Membran Lisosom yakni membran yang melindungi lisosom dari kebocoran dam enzim yang berada didalamnya tidak keluar dan memakan isi sel dan juga sebagai bagian pemisah dimana enzim pencernaan disimpan.
Membran Lisosom memiliki ketebalan sekitar 9 nm dan memiliki kandungan berupa karbohidrat netral, asam N-asetilmuramat dan hexoamina.
Untuk menyediakan pH bagi enzim didalam lisosm, membran lisososm memiliki pompa proton yang bernaman pompa H+ yang menggunkan energi dari hidrolisis ATP.
Enzim – Enzim Hidrolitik
- Enzim Fosfatase yang merupakan enzim yang paling mendominasi pada lisosom. Contoh enzim fosfatase yaitu Acid phosphatase bersubstrat Phosphomonoesterus, dan Acid phosphodiesterase bersubstrat phosphodiesters.
- Enzim Nuklease yaitu enzim yang terdiri dari Acid Ribonuclease bersubstrat RNA dan Acid Deoxyribinuclease bersubstrat DNA.
- Enzim Protease yaitu enzim yang terdiri dari Cathepsin bersubstrat protein, enzim peptidase bersubstrat peptida, dan Collagenase bersubstrat collagen.
Struktur Lisosom
Lisosom ialah vesikula berbatas membran tunggal, dimana didalamnya terdapat enzim-enzim proteolitik.
Membran lisosom juga mengandung sebuah karbohidrat netral, hexoamina, dan asan N-asetijlmuramat yang lebih banyak dibandingkan dengan membran plasma.
Pengamatan dengan mikroskop elektron menunjukkan bahwa membran lisosom memiliki membran dengan tebal 9 nm, lebih tebal darimembran mitokondria.
Membran lisosom memiliki kemampuan untuk berfusi secara selektif dengan membran sel yang lain, seperti fusi yang terjadi antara membran lisosom dengan fagosom atau endosom selama pencernaan intrasel.
Jadi, antara lisosom dengan membran plasma selama berlangsungnya sekresi sel.
Salah satu ciri lisosom yaitu adanya kandungan berbagai enzim hidrolase seperti fosfatase, nuklease, hidrolase, protease, dan enzim-enzim untuk perombak lipida.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai Lisosom Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.
Baca Juga Artikel Lainnya :