Majas Personifikasi

Diposting pada

SeputarIlmu.Com Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Majas Personifikasi.

Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Majas Personifikasi? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini.

√ Majas Personifikasi : Pengertian, Ciri, Fungsi dan Contoh Terlengkap


Pengertian Majas Personifikasi

Kata Personifikasi berasal dari bahasa Yunani kuno “Prosopopoeia” yang berarti memanusiakan.

Majas personifikasi banyak dipakai di dalam naskah novel – novel terkenal yang buming di khalayak umum. Novel tersebut antara lain adalah Laskar pelangi karya Andrea Hirata, Bumi karya Tere Liye dan masih banyak lagi novel karya para penulis terkenal lainnya.

Majas Personifikasi merupakan salah satu gaya bahasa dalam karya sastra yang memberikan sifat-sifat insani (manusiawi) kepada benda mati atau benda hidup yang bukan manusia (hewan, tumbuhan), sehingga seolah-olah dapat bersikap layaknya seorang manusia.


Fungsi Majas Personifikasi

  • Untuk membandingkan atau menyandingkan suatu objek itu dengan objek lainnya.
  • Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai situasi yang dilukiskan.
  • Memberikan bayangan angan (citraan) yang nyata atau konkret.

Ciri-Ciri Majas Personifikasi

  • Gaya bahasa ini menggunakan pilihan kata yang memberikan suasana atau sifat manusia pada suatu benda mati.
  • Gaya bahasa personifikasi membandingkan benda mati atau benda hidup yang bukan manusia (hewan, tumbuhan) sehingga seolah-olah dapat berperilaku layaknya manusia.
  • Gaya bahasa personifikasi menggambarkan tentang suatu situasi dengan bayangan angan (citra) yang konkret.

Contoh Majas Personifikasi

  • Anak-anak pantai dengan gembira bermain kejar-kejaran bersama ombak.
  • Desas desus kasusnya sudah terbang menyebar ke seluruh penjuru negeri.
  • Salju turun menyelimuti seluruh isi kota.
  • Obat batuk diminum untuk menghangatkan tenggorokan.
  • Sepeda tuanya selalu setia menemaninya kemana pun ia pergi.
  • Bintang malam berkedip-kedip menerangi kota.
  • Wajahnya bersinar-sinar mendengar beasiswanya di terima.
  • Kuas itu menari lincah di atas kanvas yang di lukisnya
  • Tanah warisan itu telah menghidupi keluarganya hingga beberapa keturunan
  • Sepatu usang itu melindungi kakinya dari kerikil tajam
  • Waktu berjalan terus tanpa menunggu atau menanti siapa pun.
  • Kartu kredit itu membelikan semua barang mewah untuknya sehingga ia terlilit hutang.
  • Banjir itu menegur kita agar menjaga kelestarian alam.
  • Bulan bersembunyi di balik tebalnya awan hitam.
  • Pena itu menari-nari di atas kertas.
  • Lia termenung menatap daun-daun yang berjoget diterpa angin.
  • Leptopku sedang kelelahan karena digunakan semalam suntuk.
  • Pepohonan di hutan itu tampak sedih karena musim kemarau panjang.
  • Lautan biru itu seolah menatapku dalam hening.
  • Aku bisa merasakan dinding-dinding di sekitarku mendengar pembicaraan kita.
  • Baju ini memelukku tubuhku yang kedinginan.
  • Bunga-bunga di taman bercengkerama riang di bawah terik hangat mentari.
  • Aku tidak bisa menemukan jam tanganku, mungkin dia melarikan diri.
  • Jam berjalan dengan sangat lambat.
  • Gunung berapi itu akhirnya memuntahkan isi perutnya yang panas ke permukaan.
  • Burung kenari itu bersiul-siul dengan indah seolah sedang merasakan bahagia.
  • Pada pagi itu para peselancar saling berkejar-kejaran dengan ombak tinggi.
  • CCTV di tempat kejadian telah menyelamatkan seorang pria dari tuduhan tindak kriminal.
  • Makanan panas dan pedas yang dikunyah wanita itu akhirnya membakar lidahnya.
  • Badai topan mengamuk menghancurkan pemukiman penduduk di sekitarnya.
  • Butir-butir nasi itu menangis sedih setelah dibuang ke tempat sampah.
  • Jeritan panjang peluit wasit akhirnya mengakhiri pertandingan sepak bola tersebut.
  • Masakan pedas di warung itu menggetarkan lidah para tamu.
  • Hujan di malam ini memeluk mereka yang sedang sedih karena jomblo.
  • Karang besar itu menghalangi ombak yang berlarian menuju pantai.
  • Rangkaian pulau dari tahun ke tahun semakin berkurang terkikis oleh hantaman ombak setiap waktunya.
  • Terlihat awan mulai murung, bertanda hari akan hujan.
  • Di daerah lereng kabut tebal juga dingin menyelimuti desa ketika pagi menjelang.
  • Langit pun ikut melindungi para pengunjuk rasa pada 112 kemarin.
  • Motor tua ini mulai terbatuk batuk ketika dipakai untuk perjalanan jauh.
  • Sekertas uang dua ribu itu menyelamatkannya dari rasa lapar selama 2 hari.
  • Sungguh tutur katanya menusuk hati membuat aku terluka.
  • Ketika aku melihat rembulan, dia seperti tersenyum padaku seakan aku tengah merayunya.
  • Daun pohon kelapa melambai lambai kepada para nelayan untuk secepatnya merapat ke daratan.
  • Ucapan dari para Ulama itu dapat meredam kemarahan para pengunjuk rasa yang datang.
  • Banjir bandang menyapu puluhan rumah warga di Jakarta Utara.
  • Biarlah seluruh alam menertawai aku, aku akan tetap menunggu walau hingga kini tanpa ada kepastian darimu.
  • Kucing lucu ini sudah menemaniku semejak aku kecil.
  • Bencana bajir di Jakarta kemarin menelan 3 korban jiwa.
  • Pohon bambu itu berbisik bisik saat tertiup angin.
  • Sepasang mata boneka itu bersinar amat tajam menatapku
  • Angin sepoi membelai lembut bumi dan isinya
  • Setiap pagi alarm bernyanyi membangunkanku
  • Kebakaran tadi melahap habis pemukiman penduduk
  • Mobil pemadam meraung raung memecah keheningan malam

Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Majas Personifikasi : Pengertian, Ciri, Fungsi & Contohnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.


Baca Juga Artikel Lainnya :