SeputarIlmu.Com – Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Topologi Mesh.
Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Topologi Mesh? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini.
Pengertian Topologi Mesh
Topologi mesh atau yang lebih dikenal dengan topologi jala dikarenakan bentuknya yang memang menyerupai jala.
Topologi mesh merupakan salah satu bentuk hubungan yang ada antar perangkat dimana setiap perangkat yang ada akan saling terhubung langsung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam satu jaringan tersebut.
Komunikasi yang terjadi pada topologi ini berjalan sangat cepat dan umumnya dipakai untuk membangun jaringan dengan skala kecil.
Ketika membangun topologi ini dapat melakukan berbagai itungan-itungan dengan memakai rumus n(n-1)/2.
Contohnya ada 6 perangkat komputer dalam satu jaringan, maka kabel yang akan dipakai dalam membangun jaringan dengan topologi mesh yakni 6 (6 – 1) / 2 = 15 koneksi, lalu setiap komputer diwajibkan memiliki Port I/O sejumlah 6-1= 5 Port I/O rumus yang dipakai adalah n-1.
Ciri – Ciri Topologi Mesh
- Setiap klien komputer yang berada di topologi jaringan ini saling terhubung antara satu dan lainnya
- Dibutuhkan banyak kabel sehingga harus membutuhkan kabel yang cukup panjang yang saling terhubung antar perangkat
- Mempunyai banyak node atau minimal 2 node dan juga input output.
- Dibutuhkan konfigurasi yang berbeda atau tak sama anatar node satu dan yang lainnya.
- Salah satu komputer rusak maka yang lainnya akan bermasalah
Karakteristik Topologi Mesh
- Adanya kecederungan yang berlebih terhadap peralatan yang dibutuhkan.
- Antara node satu dengan yang lainnnya akan saling terhubung dengan susunan pada tiap perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan.
- Semakin banyak sentral yang akan dipasang maka berpotensi meningkatkan kerumitan tersendiri pada jaringan nantinya.
- Untuk melakukan komunikasi langsung dengan node lain didalam jaringan akan menyebabkan kebutuhan kabel meningkat.
- Adanya konfigurasi pengaturan ketikan node yang berbeda melakukan interaksi antara satu sama lainnya.
- Tidak adanya client server
- Algoritma yang berorientasi pada matriks merupakan hal yang sangat cocok jika diterapkan pada topologi mesh ini.
- Array dua dimensi yang merupakan tempat dimana setiap simpul akan saling terhubung adalah salah satu bentuk topologi mesh yang paling sederhana
Kelebihan Topologi Mesh
- Topologi Mesh mampu mendeteksi kesalahan atau gangguan dalam jaringan dengan cepat.
- Keamanan data yang di-sharing dalam jaringan topologi Mesh dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan
- Jika salah satu komputer dalam jaringan bermasalah, komputer lainnya tidak akan terpengaruh
- Pada topologi mesh terdapat hubungan dedicated link dimana data dapat dikirim ke komputer tujuan lebih cepat tanpa melalui komputer lainnya
Kekurangan Topologi Mesh
- Proses instalasi topologi mesh cukup rumit dan harus dilakukan oleh tenaga ahli di bidang computer network
- Topologi Mesh membutuhkan biaya yang lebih besar dibanding topologi lainnya karena memakai banyak kabel
- Topologi Mesh tidak bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari karena jaringannya tidak praktis
- Proses konfigurasi ulang pada masing-masing komputer dan peralatan lainnya (misalnya port I/O) cukup merepotkan
- Biaya perawatan topologi mesh cenderung lebih besar
Cara Kerja Topologi Mesh
Secara ringkas cara kerja topologi ini yakni tiap node yang ada dalam jaringan akan tehubung itu dikarenakan memakai kabel yang langsung menuju node yang dituju.
Sehingga data yang mengalir akan langsung menuju ke node yang dituju hal ini mengakibatkan data yang mengalir pada topologi ini sangat cepat.
Data yang mengalir akan menuju node tujuan secara langsung tanpa harus melalui node yang lain.
Jenis – Jenis Topologi Mesh
1. Topologi Mesh Fully Connected
Ciri utama topologi mesh fully connected yaitu setiap perangkat komputer dalam jaringan ini saling terhubung secara penuh.
Dengan kata lain, apabila ada 5 komputer dalam jaringan maka setiap komputer terkoneksi dengan 4 komputer lainnya.
2. Topologi Mesh Partial Connected
Ciri utama topologi mesh partial connected yaitu tidak semua komputer saling terhubung satu sama lain.
Beberapa komputer dalam jaringan mesh ini saling terhubung, tapi beberapa lainnya tidak saling terhubung.
Komponen Utama Topologi Mesh
- Komponen utama yang biasanya dipakai dalam topologi jaringan mesh ini adalah Digital Cross Connect (DXC) dengan satu atau lebih dari dua sinyal aggregate, dan tingkat cross connect (koneksi persilangan) yang bermacam pada level sinyal SDH.
- Topologi jaringan mesh ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Banyaknya saluran ini harus disiapkan guna membentuk suatu jaringan topologi mesh yaitu jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, dengan n adalah jumlah sentral).
- Tingkat kesulitan yang terdapat pada topologi jaringan mesh ini sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Jadi dapat kita ketahui bahwa disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.
Fungsi Topologi Mesh
- Menghubungkan setiap perangkat jaringan secara langsung ke perangkat lainnya. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Topologi Mesh : Pengertian, Karakteristik, Jenis, Cara Kerja, Kelebihan & Kekurangannya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.
Baca Juga Artikel Lainnya Disini :
- √ Topologi Jaringan : Pengertian, Jenis, Kelebihan & Kekurangannya Lengkap
- √ Topologi Ring : Pengertian, Karakteristik, Tujuan, Fungsi, Cara Kerja, Kelebihan & Kekurangan Lengkap
- √ Topologi Star : Pengertian, Karakteristik, Fungsi, Cara Kerja, Kelebihan & Kekurangannya Lengkap
- √ Topologi Bus : Pengertian, Ciri, Jenis, Cara Kerja, Kelebihan & Kekurangan Lengkap
- √ Jaringan Komputer : Pengertian, Manfaat, Tujuan, Topologi & Jenisnya Lengkap