SeputarIlmu.Com – Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Tulang Rawan.
Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Tulang Rawan? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini.
Pengertian Tulang Rawan
Tulang rawan merupakan salah satu jaringan ikat di mana tulang yang bersifat lentur dan liat karena adanya zat-zat antar sel tulang yang banyak mengandung zat perekat dan juga zat kapur.
Zat kapur perekat tulang yaitu sejenis protein atau yang biasa disebut dengan kolagen.
Setelah dewasa tulang rawan berganti menjadi tulang keras, namun tidak semuanya tulang rawan akan berubah menjadi tulang keras.
Untuk orang dewasa tulang rawan terdapat di hidung, telinga, ujung-ujung tulang keras, dan sendi atau tempat sambungan antar tulang lainnya.
Proses Pembentukan Tulang Rawan
1. Pertumbuhan Interstisial
Tulang rawan dapat dihasilkan dari pembelahan mitosis tulang rawan atau kondrosit lainnya.
2. Pertumbuhan Aposisional
Tulang rawan yang berasal dari diferensiasi sel perikondrial yang merupakan sel kondroblas yang menghasilkan serat kolagen dan substasi dasar.
Fungsi Tulang Rawan
- Memungkinkan jaringan ini menahan stress mekanik tanpa mengalami distorsi.
- Menunjang jaringan lunak, karena permukaannya licin dan berdaya kenyal, maka tulang rawan merupakan daerah peredam guncangan dan permukaan gesekan bagi sendi, sehingga memudahkan gerakan tulang.
- Penting untuk perkembangan dan pertumbuhan tulang-tulang panjang sebelum dan sesudah lahir.
Ciri-Ciri Tulang Rawan
- Berbentuk khusus suatu jaringan ikat dengan fungsi utamanya ialah menyokong jaringan lunak.
- Terdiri dari sel-sel (kondrosit dan juga kondroblas) serta matriks (serat dan juga substansi dasar).
- Matriksnya tersebut mengandung serat kolagen atau juga serat elastin yang memberi kekuatan serta juga kelenturan.
- Tulang rawan tersebut mempunyai kekuatan renggang, penyokong struktural, dan juga memungkinkan fleksibilitas tanpa adanya distorsi.
Jenis-Jenis Tulang Rawan
1. Tulang Rawan Elastis
Tulang rawan elastis (Elastis kartilago) ini juga tersusun atas sel kondosit yang menghasilkan matriks berupa campuran kolagen dan serat elastin.
Adanya serat elastin pada tulang rawan elastis ini memberikan karakter elastis dan berwarna kekuningan. Jenis tulang rawan elastis ditemukan di daun telinga, epiglotis dan juga membran niktitans.
2. Tulang Rawan Hialin
Tulang rawan hialin (Hialin Kartilago) ialah salah satu tulang rawan yang paling padat di banding tulang rawan lainnya.
Tulang rawan hialin merupakan tulang penyusun embrio sementara sebelum digantikan tulang keras.
Tulang rawan hialin tersusun atas sel kondrosit dan matriks ektraseluler yang didominasi oleh serat kolagen. Tulang rawan hialin berwarna putih.
Tulang rawan hialin dapat ditemukan di permukaan persendian atau epifisis, saluran pernapasan (hidung, laring, trakea, bronkiolus) dan ujung tulang rusuk.
3. Tulang Rawan Fibrosa
Fibro kartilago atau tulang rawan fibrosa juga memiliki matriks berupa serat kolagen kasar yang tidak beraturan dan juga sel kondosit.
Tulang rawan fibrosa ditemukan pada diskus intervertebrata yakni diantara ruas tulang belakang, tendon dan ligamen.
Tulang rawan fibrosa ini selalu berhubungan dengan jaringan ikat padat seperti tendon dan ligamen.
Struktur Tulang Rawan
Tulang rawan atau kartilago merupakan suatu jaringan ikat yang menyusun sistem gerak jaringan tulang rawan yang tersusun dari sel-sel tulang rawan.
Pada bagian sel-sel tulang rawan, kemudian mengeluarkan matriks yang disebut dengan kondrin. Matriks bisa membuat tulang rawan yang bersifat lentur, kuat serta licin.
Tulang-tulang rusuk penyusun rongga dada bisa bergerak dengan bebas mengikuti pemekaran paru-paru saat bernapas itu karena kelenturan tulang rawan pada tulang-tulang rusuk.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Tulang Rawan : Pengertian, Ciri, Fungsi, Struktur, Jenis & Proses Pemebentukannya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.
Baca Juga Artikel Lainnya :