Majas Eufimisme

Diposting pada

SeputarIlmu.ComHallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Majas Eufimisme.

Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Majas Eufimisme? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini.

√ Majas Eufimisme : Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Contoh Terlengkap

Pengertian Majas Eufimisme

Kata eufemisme berasal dari bahasa Yunani yaitu euphemizein yang berarti “kata-kata yang baik”. Eufemisme merupakan suatu ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasakan kasar.

Majas eufemisme merupakan salah satu jenis majas atau gaya bahasa perbandingan yang bisa menggantikan pengertian dengan kata-kata lain yang memiliki makna yang hampir sama.

 

Fungsi Majas Eufimisme

  • Dapat lebih memperhalus sebuah ungkapa, majas ini umumnya sering digunakan tak hanya dalam percakapan sehari-hari namun juga pada hal-hal lainnya.
  • Memberikan suatu penghormatan terhadap lawan bicara agar tidak merasa direndahkan dengan penggunaan istilah yang ada. Oleh karenanya majas jenis ini sering digunakan dalam kegiatan atau dokumen resmi.

 

Tujuan Majas Eufimisme

  • Untuk menghormati lawan bicara agar tidak merasa direndahkan dengan penggunaan istilah yang ada.
  • Sebagai ungkapan atau gaya bahasa pelembut dengan menghindari kata-kata kasar dan kurang sopan untuk menjaga tata krama.

 

Contoh Majas Eufimisme

  1. Nenek Dia sudah kembali ke pangkuan Yang Kuasa. (kembali ke pangkuan = meninggal).
  2. Aldo menjadi pramusaji di restoran padang depan sekolah. (Pramusaji = juru masak).
  3. Para pengemis yang ada dijalanan itu ialah semua tuna wisma. (tuna wisma = gelandangan).
  4. Orang malas yang tidak mau bekerja akhirnya menjadi peminta – minta. (peminta minta = pengemis).
  5. Pramuniaga di Lotte Market itu sangat cantik. (pramuniaga = penjaga toko).
  6. Ramalan dari paranormal tidak dapat dipercaya seluruhnya. (paranormal = dukun).
  7. Kakak Yuli merupakan lulusan S1 Hukum dari Universitas terbaik di Indonesia namun masih menjadi tuna karya juga. (tuna karya = pengangguran).
  8. Harapannya pupus untuk bekerja di kantor arsitektur ternama itu, karena keterampilannya kurang memadai (kurang memadai = tidak pandai)
  9. Warga sekitar perumahan ini sudah terbiasa dengan berita miring tentang dirinya. (berita miring = hal-hal buruk)
  10. Beberapa kali ia mendapat teguran dari atasannya karena kurang teliti menghitung uang kas perusahaan. (kurang teliti = ceroboh)
  11. Ingin meneruskan kuliahnya diperguruan tinggi seperti mimpi saja baginya, karena ia belum mapan untuk mencapainya. (belum mapan = tidak mampu secara finansial)
  12. Sebagai penderita tuna netra Pak Karno memiliki hak yang sama dengan orang-orang pada umumnya. (Tuna netra = buta).
  13. Setelah lama menderita sakit kini Pak Gono telah berpulang ke Ilahi. (berpulang = meninggal).
  14. Oknum polisi itu diberhentikan dengan tidak hormat karena telah mencemarkan nama baik institusi dengan berbuat beberapa pelanggaran (diberhentikan = dipecat).
  15. Dalam dunia kesehatan, konsumen jiwa sehat di RSJ Tataan, diperlakukan sangat baik untuk menjaga agar emosi nya tetap stabil. (konsumen jiwa sehat = orang gila).
  16. Dokter spesialis saraf itu merawat banyak pasien di rumahnya. (pasien = orang sakit).
  17. Pak Sueb meminta izin untuk ke belakang di tengah tengah berjalannya ke Bandung. (ke belakang = ke kamar mandi).
  18. Setelah kecelakaan pada bus kemarin, ia dirawat cukup lama karena itu mendadak ia menjadi tunawicara. (tidak bisa berbicara)
  19. Karena bingung dan putus asa tidak dapat pekerjaan dimana-mana, akhirnya Marni memutuskan berprofesi sebagai perempuan tuna susila. (pekerja seks komersial)
  20. Sementara ini keluarga bibi akan tinggal bersama kita, bantulah pamanmu yang kini telah menjadi tunawisma. (tidak memiliki tempat tinggal)
  21. Karena tuntutan ekonomi, Clara terpaksa menjadi wanita tunasusila di kota. (pekerja seks komersial)
  22. Aku relakan diriku menjadi pramusaji di tempat seperti, asalkan adik-adikku bisa tetap melanjutkan pendidikan. (pelayan rumah makan)
  23. Evan meminta ijin untuk ke belakang di tengah-tengah berjalannya seminar. (ke kamar mandi).
  24. Yoni merupakan seorang tuna laras sehingga tidak bisa menyanyikan lagu dengan baik. (cacat suara/nada).
  25. Jeruji besi adalah tempat orang-orang yang pernah berbuat kesalahan atau pelanggaran hukum. ( penjara).
  26. Tina divonis tuna ganda sejak usia 15 tahun dimana dia tidak bisa berjalan dan juga tidak bisa mendengar. (tuna ganda = cacat kombinasi).
  27. Alvin memang agak ketinggalan dibandingkan kawan-kawannya (kurang pintar).

Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Majas Eufimisme : Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Contoh Terlengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.

Baca Juga Artikel Lainnya :