Puisi Lama

Diposting pada

SeputarIlmu.Com Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Puisi Lama.

Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Puisi Lama? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini.

√ Puisi Lama : Pengertian, Ciri, Jenis dan Contoh Terlengkap


Pengertian Puisi Lama

Puisi Lama merupakan salah satu karya sastra berupa puisi yang masih terikat dengan aturan – aturan baku tertentu dalam membuatnya.

Puisi lama telah muncul sejak zaman dahulu dan sering digunakan calam rangkaian upacara adat. Puisi lama memiliki aturan dan mempunyai makna.


Aturan Puisi Lama

  • Jumlah kata dalam 1 baris
  • Jumlah baris dalam 1 bait, dapat 2, 4, ataupun lebih
  • Banyaknya suku kata
  • Rima dan irama

Ciri-Ciri Puisi Lama

  • Tidak diketahui nama pengarang
  • Terikat oleh jumlah baris, rima, irama, diksi dan intonasi.
  • Mempunyai gaya bahasa yang statis dan tetap serta klise.
  • Isinya fokus ke fantastis dan istanasentris
  • Merupakan sebuah sastra lisan sebab disampaikan dan diajarkan dari mulut ke mulut.

Jenis-Jenis Puisi Lama

1. Pantun

Jenis puisi lama yang satu ini pastinya sudah akrab di telinga kalian. Pantun Berasal dari kata panutun asal Minangkabau, jenis yang satu ini awalnya dipakai untuk menjalin pergaulan di masyarakat.

Ciri-Ciri Pantun

  • Tiap bait terdiri atas empat baris.
  • Tiap baris terdiri atas 8—12 suku kata.
  • Memiliki rima a-b-a-b
  • Baris pertama dan kedua berisi sampiran, yakni kata-kata pembuka yang tidak atau kurang berkaitan dengan maksud pantun.
  • Baris ketiga dan keempat berisi isi dari puisi ini.

Contoh Pantun

Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang

Burung merpati burung dara
Terbang menuju angkasa luas
Hati siapa takkan gembira
Karena aku telah naik kelas


2. Karmina

Memiliki syarat yang tidak berbeda jauh dengan pantun, karmina bisa dibilang adalah jenis pantun singkat.

Ciri – Ciri Karmina

  • Tiap bait terdiri atas dua baris.
  • Tiap baris terdiri atas 8—12 suku kata
  • Rima ada di tiap frasa dengan pola a-b-a-b
  • Frasa pertama di baris pertama berima sama dengan frasa pertama di baris kedua, begitu pula dengan frasa selanjutnya di tiap baris.
  • Baris pertama adalah sampiran, sedangkan isi ada di baris kedua.

Contoh Karmina

Dahulu beras sekarang ketupat
Orang pemerat tersiksa si akhirat
Buah durian tajam berduri
Baca Al Quran tenangkan hati
Ikan salem beli di pasar
Pipi tembem buatku gusar
Pergi ke laut asin airnya
Nyali menciut sebab dia menyapa


3. Talibun

Jika karmina dapat dikatakan sebagai puisi singkat, talibun adalah sebaliknya. Jenis puisi lama yang satu ini seperti pantun, namun memiliki baris yang lebih panjang.

Ciri – Ciri Talibun

  • Tiap baitnya memiliki baris berjumlah genap, namun lebih dari empat.
  • Jumlah suku kata tiap baris berkisar 8—12.
  • Memiliki rima a-b-c-a-b-c.
  • Setengah dari jumlah baris per bait di bagian awal adalah sampiran, selanjutnya isi.

Contoh Talibun

Mencari batu sepanjang lima senti
Batu diambil lalu letakkan sejajar
Jangan lupa diatur mengelilingi gelas
Jika setiap hari bermain tiada henti
Tak pernah ada waktu untuk belajar
Jangan kaget nantinya tinggal kelas


4. Gurindam

Gurindam merupakan syair yang singkat. Puisi lama jenis gurindam ini isinya adalah tentang suatu nasihat. Puisi ini berasal dari Negara Tamil (India).

Ciri – Ciri Gurindam

  • Tiap bait terdiri atas dua baris.
  • Tiap baris terdiri atas 8—12 suku kata.
  • Memiliki rima a-a.
  • Tiap baris adalah isi.

Contoh Gurindam

Ketika muda malas sembahyang
Masa tua bisa terguncang
Siapa tidak hormat orang tua
Akan jauh dari bau surga
Kalaulah engkau banyak tidur
Banyak rezeki jadi terkubur
Jika suami berhati kufur
Keluarga idaman pasti terkubur


5. Seloka

Seloka ialah jenis puisi Melayu, ini juga disebut dengan pantun berkait karena terdiri dari satu bait atau lebih yang masih terkait. Seloka berisi sindiran, ejekan, atau senda gurau yang dinyatakan dalam perumpamaan.

Ciri – Ciri Seloka

  • Tiap bait minimal terdiri atas empat baris, dapat lebih asal genap.
  • Tiap baris terdiri atas 8—12 suku kata.
  • Tiap baris adalah isi puisi.
  • Memiliki rima a-b-a-b

Contoh Seloka

Warna merah menghias kuku
Cantik nia kala dipandang
Sang istri menjadi sendu
Karena mertua tak kunjung bertandang


Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Puisi Lama : Pengertian, Ciri, Jenis & Contohnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.


Baca Juga Artikel Liannya  :