Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Tulang (Osifikasi) Terlengkap – Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Tulang (Osifikasi).
Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Tulang (Osifikasi)? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini.
Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Tulang (Osifikasi)
Osifikasi merupakan salah satu proses dimana sel mesenkim dan kartilago diubah menjadi tulang selama pengembangan.
Proses pembentukan tulang terjadi pada masa embrio. Ketika, masih dalam bentuk embrio, rangka tubuh terdiri atas tulang rawan yang terbentuk dari sel-sel mesenkim.
Proses pembentukan tulang terjadi secara terus menerus dan menyebabkan bertambah besarnya ukuran tulang.
Sel yang juga berperan dalam proses pembentukan tulang yaitu osteoblas dan osteoklas.
Osteoblas adalah sel pembentuk tulang keras yang ada dalam tulang rawan, osteoblas ini mengisi jaringan disekelilingnya dengan membentuk sel tulang secara konsentris.
Jumlah tulang yang dapat menyusun rangka tubuh manusia saat bayi yaitu 270 tulang, Namun setelah dewasa jumlahnya akan berkurang menjadi 206 tulang.
Meskipun jumlah tulang saat bayi lebih banyak namun umumnya tulang bayi belum berfungsi dengan sempurna untuk menopang tubuhnya.
Di dalam tulang juga terdapat osteklas yang berfungsi menyerap kembali sel tulang yang sudah rusak.
Adanya aktivitas sel osteoklas maka tulang akan memiliki rongga dan nantinya akan terisi oleh sumsum tulang.
Osteoklas membentuk rongga dan osteoblas akan membentuk osteosit baru kearah permukaan luar sehingga tulang akan membesar dan berongga.
Proses Pembentukan Tulang
1. Osifikasi Intramembran
Osifikasi intramembran tersebut berlangsung saat selaput menyerabut diubah oleh membran tulang. Osifikasi intramembran hanya berlangsung di tulang pipih spesifik.
Langkah-langkah osifikasi intramembran, yakni :
- Tulang spons mulai meningkat di inti osifikasi yakni lokasi dalam selaput.
- Sumsum tulang merah terwujud dalam jaringan spons, disertai dengan pembentukan tulang keras pada bagian luarnya.
2. Osifikasi Endokondral
Proses tersebut dapat berlangsung saat tulang rawan hilang dan diubah oleh membran tulang. Osifikasi endokondral berlangsung pada separuh besar tulang tubuh.
Langkah-langkah osifikasi endokondral, yaitu :
- Pada inti proses pembentukan tulang primer, tulang rawan hialin remuk dengan membentuk rongga.
- Kuntum periosteum yang terdiri atas osteoblas, osteklas, sumsum merah, saraf dan pembuluh darah limfa mendatangi rongga.
- Osteoblas memperoleh membran tulang spons.
- Osteoklas membelah membran tulang spons yang baru terwujud lalu menata rongga medula. Rongga medula akan semakin besar saat menjejaki penyaluran inti osifikasi primer pada bagian ujung tulang.
- Tulang rawan akan diubah oleh membran tulang keras pada bagian luar tulang.
- Inti osifikasi sekunder terwujud dibagian epifisis dalam tulang panjang. Kuntum periosteum terwujud, tetapi membran tulang spons yang kemudian meningkat tidak diubah oleh rongga medula.
- Tulang rawan yang tertinggal di luar epifisis akan membentuk tulang rawan persendian. Sementara tulang rawan yang tertinggal diantara inti peningkatan osifikasi primer dan sekunder yang akan membesar membentuk pipih epifisis.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Tulang (Osifikasi) Terlengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.
Baca Juga Artikel Lainnya :