√ Efisiensi : Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Contoh Terlengkap – Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Efisiensi.
Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Efisiensi? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini.
Pengertian Efisiensi
Efisiensi merupakan salah satu ukuran keberhasilan suatu kegiatan yang dinilai berdasarkan jumlah biaya atau sumber daya yang digunakan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Tujuan dan Manfaat Efisiensi
- Mencapai hasil atau tujuan yang sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
- Mengurangi penggunaan sumber daya dalam melakukan kegiatan atau usaha.
- Memaksimalkan seluruh sumber daya yang ada dalam penggunaannya sehingga tidak membuang waktu, tenaga dan biaya.
- Meningkatkan produktivitas kerja sehingga dapat memaksimalkan output dengan usaha yang minimal.
- Meningkatkan keuntungan yang didapat dari sebuah usaha.
Syarat Efisiensi
- Berhasil guna ialah suatu kemampuan sebuah unit kerja dalam mendatangkan hasil serta manfaat. Contohnya seperti, barang yang diproduksi bermanfaat bagi masyarakat.
- Ekonomis merupakan sebuah tindakan untuk vusa mendapatkan input (barang atau jasa) yang berkualitas dengan tingkat pengeluaran sekecil mungkin.
- Pelaksanaan kerja itu bisa dipertanggungjawabkan
- Pembagian kerja yang nyata
- Rasionalitas wewenang serta tanggungjawab
- Prosedur kerja yang praktis
Contoh Efisiensi
1. Efisiensi Optimal
Efisiensi optimal ialah sebuah perbandingan terbaik antara pengorbanan yang dilakukan untuk mendapatkan suatu hasil yang diharapkan.
- Ditinjau dari Segi Hasil – Misalnya seorang manajer dapat mencapai suatu output (produktivitas, performance) yang lebih tinggi dibandingkan dengan masukan-masukan (tenaga kerja, uang, waktu, dan bahan) yang dipakai.
- Ditinjau dari Segi Penghematan – Contohnya dengan penggunaan peralatan yang modern maka proses kerja akan lebih cepat serta menghemat waktu dan biaya.
2. Efisiensi dengan Tolak Ukur
Efisiensi dengan tolak ukur yaitu perbandingan antara hasil minimum yang ditentukan dengan hasil riil yang dicapai, dimana dapat dikatakan efisien bila hasil riil lebih besar dari angka minimun yang ditentukan.
Contoh :
Buruh Indonesia dapat menyusun bata sekitar 100-125 bata per hari (8 jam)
Buruh Thailand mampu menghasilkan 250 batu bata dalam sehari (8 jam).
Dalam hal ini tolak ukurnya adalah kemampuan masing-masing buruh bangunan tersebut dalam mencapai hasil minimum yang telah ditentukan dalam waktu tertentu.
3. Efisiensi dengan Titik Impas
Efisiensi dengan titik impas sering digunakan pada bidang usaha dimana titik impas (break even point) adalah titik batas antara usaha yang efisien dan tidak efisien.
Suatu usaha atau bisnis dapat dikatakan efisien jika titik impasnya diketahui dan bisnis tersebut menghasilkan lebih dari titik impas tersebut.
Jenis – Jenis Efisiensi
1. Engineering Efficiency
Engineering Efficiency ialah suatu perbandingan antara jumlah satuan benda yang digunakan dengan benda yang dihasilkan.
2. Bussiness Efficiency
Bussiness Efficiency yaitu sebuah perbandingan antara biaya yang dikeluarkan dengan penghasilan yang masuk.
3. Social Efficiency
Social Efficiency merupakan salah satu perbandingan antara pengorbanan yang dilakukan oleh manusia dengan kepuasan atau manfaat yang diperoleh atau dapat dinikmati.
Unsur – Unsur Efisiensi
1. Unsur Kegiatan
Suatu tindakan yang disebut sebagai efisien apabila dengan usah atersebut dapat memberikan hasil yang maksimal.
2. Unsur Hasil
Suatu hasil pekerjaan yang dapat dikatakan efisien apabila hasil tersebut dapat dicapai dengan usaha (waktu, biaya, metode kerja) yang minimal.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Efisiensi : Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Contoh Terlengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.
Baca Juga Artikel :