SeputarIlmu.Com – Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Gaya Komunikasi.
Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Gaya Komunikasi? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini.
Pengertian Gaya Komunikasi
Gaya komunikasi merupakan salah satu cara seseorang berinteraksi dengan cara verbali dan para verbali, untuk memberi tanda bagaimana arti yang sebenarnya harus dipahami atau dimengerti untuk mendapatkan respons atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula.
Gaya komunikasi formal ini menggunakan bahasa yang lebih terstruktur, kurang gaul, kepribadian menjadi lebih teratur, dan jarang menggunakan lelucon yang tidak pantas serta emosi lebih diatur.
Gaya komunikasi kasual juga jauh lebih santai dan menggunakan struktur bahasa sehari-hari yang lebih gaul, memungkinkan untuk bermain main dan membuat lelucon juga emosi bebas untuk diungkapkan.
Pengertian Gaya Komunikasi Menurut Para Ahli
1. Suranto
Gaya komunikasi ialah seperangkat perilaku antarpribadi yang ter-spesialisasi digunakan dalam suatu situasi tertentu.
Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respons atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula.
Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan bergantung pada maksud dari sender dan harapan dari receiver.
2. Allen, dkk
Gaya komunikasi yaitu salah satu cara seseorang dapat berinteraksi dengan cara verbali dan para verbali, untuk memberi tanda bagaimana arti yang sebenarnya harus dipahami atau dimengerti.
3. Sendjaja
Gaya konmunikasi yakni beberapa perilaku komunikasi yang dilakukan seseorang dalam suatu organisasi yang bertujuan untuk mendapatkan feedback dari orang lain terhadap pesan organisasional yang disampaikan.
Aspek Gaya Komunikasi
- Dominan – Berbagai komunikator dominan dalam berinteraksi. Orang seperti ini cenderung ingin menguasai pembicaraanya.
- Dramatic – Dalam hal berkomunikasi ini juga cenderung berlebihan, menggunakan hal-hal yang mengandung kiasan, metafora, cerita, fantasi, dan permainan suara.
- Animated Expresive – Sebagai warna dalam berkomunikasi, seperti kontak mata, ekspresi wajah, gesture dan gerak badan.
- Open – Komunikator dalam bersikap terbuka, tidak ada rahasia sehingga muncul rasa percaya diri dan terbentuk komunikasi dua arah.
- Argumentative – Komunikator juga cenderung suka berargumen dan agresif dalam berargumen.
- Relaxed – Komunikator akan mampu bersikap positif dan saling mendukung terhadap orang lain.
- Attentive – Komunikator akan berinteraksi dengan orang lain dengan menjadi pendengar yang aktif, empati dan sensitif.
- Impression Leaving – Beberapa kemampuan seorang komunikator dalam membentuk kesan pada pendengarnya.
- Friendly – Suatu komunikator bersikap ramah tamah dan sopan saat sedang menyampaikan pesan kepada penerima pesan.
- Precise – Sebuah gaya yang tepat dimana komunikator meminta untuk membicarakan suatu konten yang tepat dan akurat dalam komunikasi lisan.
Jenis-Jenis Gaya Komunikasi
1. The Controlling Style
Yaitu salah satu gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan, ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran, dan tanggapan orang lain.
Orang dengan gaya komunikasi ini dikenal dengan komunikator satu arah atau one-way communications. Pihak yang menggunakan controlling style of communication ini, lebih memusatkan perhatian kepada pengiriman pesan dibanding upaya mereka untuk berharap pesan.
Mereka tidak memiliki rasa ketertarikan dan perhatian untuk berbagi pesan. Mereka tidak memiliki rasa ketertarikan dan perhatian pada umpan balik, kecuali apabila umpan balik atau feedback tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi mereka.
2. The Equalitarian Style
Ialah sebuah gaya komunikasi dengan aspek penting berupa adanya landasan kesamaan. The equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah (two way traffic of communication).
Orang dengan gaya komunikasi yang bermakna kesamaan ini merupakan orang yang memiliki sikap kepedulian tinggi serta kemampuan membina hubungan yang baik dengan orang lain baik dalam konteks pribadi maupun dalam lingkup yang lainnya.
The equalitarian style ini akan memudahkan tindak komunikasi dalam kelompok atau antara satu dengan yang lainnya.
3. The Structuring Style
Yakni suatu gaya komunikasi yang berstruktur dengan memanfaatkan pesan verbal secara tertulis maupun lisan untuk memantapkan perintah yang harus dilaksanakan.
Pengirim pesan lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk mempengaruhi orang lain.
Seseorang dengan gaya komunikasi ini, mampu merencanakan pesan verbal untuk lebih memantapkan tujuannya, memberikan penegasan atau memiliki jawaban setiap pertanyaan yang muncul.
4. The Dinamic Style
Merupakan berbagai gaya komunikasi yang dinamis memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungannya berorientasi pada tindakan.
Tujuan utama gaya komunikasi ini yaitu komunikasi yang agresif, komunikasi yang agresif ini bertujuan untuk merangsang penerima pesan agar melakukan sesuatu dengan lebih baik.
Gaya komunikasi ini cukup efektif apabila digunakan dalam mengatasi persoalan. Tapi biasanya penerima pesan tidak mengerti apa yang dimaksud dari pemberi pesan.
5. The Relinguishing Style
Adalah beberapa gaya komunikasi yang lebih mencerminkan kesediaan menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk perintah, meski pengirim pesan memiliki hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain.
Maksud gaya komunikasi ini yaitu pengirim pesan atau sender bekerja sama dengan orang lain.
Gaya komunikasi lebih efektif, untuk orang-orang dalam suatu kelompok atau organisasi yang melibatkan banyak orang. Karena apa yang disampaikan oleh pengirim pesan bisa dipertanggungjawabkan.
6. The Withdrawal Style
Sebagai gaya komunikasi yang hanya muncul dengan melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang yang memaknai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antar pribadi karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang tersebut.
Gaya komunikasi ini bisa dikatakan mengalihkan persoalan. Contohnya seperti “saya tidak ingin ikut campur dengan urusan ini”, pernyataan tersebut bermakna bahwa ia mencoba melepaskan diri dari tanggung jawab, tapi juga mengindikasikan suatu keinginan untuk menghindar dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Tipe Gaya Komunikasi
1. Komunikasi Pasif
Seseorang dengan komunikasi pasif ini tidak pernah membela diri sendiri. Seorang komunikator pasif, mereka akan menghindari untuk mengungkapkan pikiran, perasaan dan opininya.
Saat seseorang mengekspresikan perasaan sendiri dengan cara meminta maaf yang terkadang diabaikan orang lain. Bahkan sebagai komunikator pasif, seseorang akan mengizinkan orang lain untuk mengambil keuntungan dengan melanggar hak diri sendiri.
Akibatnya, seseorang dengan tipe pasif ini akan merasa cemas, terjebak dan putus asa karena dirinya berada di luar kendali hidup.
Perilaku seseorang dengan tipe pasif ini membiarkan orang lain untuk mendominasi. Komunikator pasif ini bisa menjadi komunikator yang lebih kuat dengan menegaskan dirinya sendiri.
2. Komunikasi Agresif
Seseorang dengan tipe komunikasi ini juga akan tetap mempertahankan diri sendiri secara langsung tapi terkadang berperilaku tidak pantas. Komunikasi verbalnya terkesan melecehkan dan melanggar hak orang lain.
Pribadi agresif juga berasal dari rasa rendah diri yang dilampiaskan dalam bentuk dominasi kekuasaan. Sebagai komunikator agresif, seseorang mencoba mendominasi dan mengancam, sering mengkritik dan menyalahkan lemahnya orang lain untuk mendapat kekuasaan.
Bahasa tubuhnya terlihat sombong dan cepat marah jika tidak sesuai dengan keinginan. Sebagai hasilnya, komunikator agresif ini akan dijauhi orang lain dan merasa lepas kendali.
Komunikasi agresif melibatkan manipulasi, mereka akan membuat orang lain melakukan apa yang mereka inginkan dengan menginduksi rasa bersalah atau menggunakan intimidasi.
3. Komunikasi Pasif-Agresif
Seseorang dengan tipe komunikasi seperti ini tidak berhubungan langsung dengan masalah. Mereka nampak tidak memiliki masalah dengan orang lain, sedangkan secara tidak langsung mengekspresikan kemarahan dan frustasi.
Sebagai komunikator pasifagresif, seseorang ini menggunakan sarkasme, penolakan dan bahasa tubuh yang membingungkan. Komunikator ini, menghindari konfrontasi langsung, tapi berupaya untuk mendapatkan bahkan melalui manipulasi.
Mereka sering merasa tidak berdaya dan kesal. Mereka sering mengatakan ya saat mereka benar-benar ingin mengatakan tidak. Komunikator pasif agresif sering sarkatis dan berbicara tidak baik mengenai orang di belakang mereka.
4. Komunikasi Tegas
Seorang komunikator dapat dikatakan kuat jika bertipe ini. Apabila seorang komunikator tegas, maka mereka akan efektif menyatakan pikiran dan perasaan secara jelas dan hormat.
Mereka menangani masalah tanpa melanggar atau mengasingkan orang lain. Mereka cenderung memiliki harga diri yang tinggi. Sebagai komunikator tegas, bahasa tubuhnya juga tenang, kontrol diri dan mendengarkan aktif.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Gaya Komunikasi : Pengertian, Tipe, Aspek & Jenisnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.
Baca Juga Artikel Lainnya :