SeputarIlmu.com – Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Kalimat Efektif.
Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Kalimat Efektif? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini.
Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif merupakan salah satu kalimat yang tersusun berdasarkan oleh kaidah-kaidah yang berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki pada setiap kalimat (subjek dan predikat), melihat ejaan yang disempurnakan dan cara memilih kata (diksi) yang tepat pada kalimat tersebut.
Ciri – Ciri Kalimat Efektif
- Menggunakan diksi yang tepat.
- Memiliki unsur penting / pokok, minimal Subjek Predikat (SP).
- Sesuai dengan tata aturan yang di tetapkan ejaan yang disempurnakan (EYD).
- Merujuk kepada penghematan penggunaan kata.
- Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang di gunakan.
- Menggunakan variasi struktur kalimat.
- Melakukan penekanan ide pokok.
- Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dengan jalan pikiran yang logis serta sistematis.
- Menyatakan koherensi yang baik serta kompak.
- Memperhatikan pararelisme.
- Didasarkan pada pilihan kata yang tepat dan benar.
- Bentuk komunikasi nya yang berharkat.
- Diwarnai kehematan atau Singkat.
- Didasarkan pada pilihan kata yang tepat dan benar.
Syarat Kalimat Efektif
1. Kesatuan
Kesatuan adalah beberapa keseimbangan antara gagasan atau pikiran dan keseimbangan struktur bahasa yang dipakai.
Adapun kesatuan gagasan kalimat efektif diwujudkan oleh kesepadanan yang kompak dan kepaduan dari pikiran yang baik.
Ciri – Ciri Kesatuan
a. Terdapat Subjek & Predikat yang Jelas
Tidak memakai kata depan seperti (di, ke, sebagai, dsb) sebelum subjek.
Contoh :
- Di masjid nurul huda para tokoh agama mendiskusikan masalah kejahatan yang terjadi. (Salah)
- Para tokoh agama mendiskusikan masalah kejahatan yang terjadi di masjid nurul huda (Benar)
b. Tidak Terdapat Subjek Ganda
Contoh :
- Pembangunan masjid baitun nur itu kami dibantu oleh warga setempat. (Salah)
- Dalam membangun masjid baitun nur itu, kami dibantu oleh warga setempat. (Benar)
c. Tidak Memakai Kata Penghubung Intra Kalimat dalam Kalimat Tunggal
Contoh :
- Mereka datang agak terlambat. Sehingga mereka tidak bisa mengikuti acara pertama (Salah)
- Mereka datang agak terlambat. Oleh karena itu, mereka tidak bisa mengikuti acara pertama. (Benar)
d. Predikat Kalimat Tidak Didahului oleh Kata “Yang”
- Bahasa Malaysia yang berasal dari bahasa Melayu.(Salah)
- Bahasa Malaysia berasal dari bahasa Melayu.(Benar)
2. Kehematan
Kehematan merupakan berbagai usaha menghindari pemakaian kata yang tidak perlu.
Artinya tidak menjamakkan kata yang sudah berbentuk jamak, dan tidak mengulang subjek.
Contoh :
- Karena saya tidak diundang, saya tidak datang ke pesta itu. (Salah)
- Karena tidak diundang, saya tidak datang ke pesta itu. (Benar)
- Presiden Jokowidodo menghadiri Rapin ABRI hari Senin (Salah)
- Presiden Jokowidodo menghadiri rapat ABRI Senin itu. (Benar)
- Mereka hanya membawa badannya saja (Salah)
- Mereka membawa badannya saja atau Mereka hanya membawa badannya. (Benar)
- Para tamu-tamu undangan. (Salah)
- Para tamu undangan. (Benar)
3. Keparalelan
Keparalelan yaitu suatu kesamaan bentuk yang dipakai dalam kalimat itu. Artinya yakni apabila pada kata pertama berbentuk verba, maka kata kedua juga harus berbentuk verba.
Contoh :
- Sang motivator menjelaskan, dan penerapan sebuah aplikasi pada audien yang hadir. (Salah)
- Sang motivator menjelaskan, memaparkan, dan menerapkan sebuah aplikasi pada audien yang hadir. (Benar)
4. Kelogisan
Kelogisan ialah salah satu ide kalimat nya dapat diterima oleh akal dan cara penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh :
- Waktu dan tempat saya persilahkan. (Salah)
- Bapak presiden saya persilahkan. (Benar)
5. Kepaduan (Koherensi)
Koherensi merupakan yang terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentukan kalimat.
Merupakan syarat dari kalimat efektif agar diharapakan nantinya setiap informasi yang diterima tidak terpecah-pecah.
Contoh koherensi dibawah ini yakni koherensi yang rusak karena penempatan kata dalam kalimat tidak sesuai dengan pola kalimat.
Contoh :
- Kucing memakan ibu tadi siang (Salah)
- Ibu memakan kucing tadi siang (Benar)
Di bawah ini adalah contoh lain dari koherensi yang rusak karena menyisipkan sebuah kata seperti “daripada” atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.
Contoh :
- DPR membahas daripada kehendak rakyat. (Salah)
- DPR membahas kehendak rakyat. (Benar)
6. Ketepatan
Ketepatan merupakan sebuah kesesuaian pemakaian unsur-unsur yang membentuk suatu kalimat sehingga tercipta pengertian yang bulat dan pasti dan jelas.
Contoh :
- Luna lupa bagaimana cara melukis, mengecat dan berjahitan. (Salah)
- Luna lupa bagaimana cara melukis, mengecat, dan menjahit. (Benar)
Contoh Kalimat Efektif
- Novan membeli jeruk untuk kakaknya.
- Setiap kali mereka jalan, mereka saling berpegang tangan.
- Septia sedang membereskan perabotan rumah.
- Para wanita harus berhati – hati jika pulang malam.
- Seluruh karyawan dikenakan peraturan yang sama.
- Karena harga BBM terus naik, rakyat menjadi sengsara.
- Pekerjaan ini akan memberikan banyak manfaat untuk masyarakat.
- Tugas penelitian adalah menganalisis dan menyajikan hasil analisis.
- Doni harus menyelesaikan berbagai kendala penelitian.
- Setiap hari sabtu anak – anak latihan upacara.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Kalimat Efektif : Pengertian, Syarat, Ciri & Contohnya Terlengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.
Baca Juga Artikel Lainnya :