Penginderaan Jauh

Diposting pada

SeputarIlmu.Com – Tahukah anda apa yang dimaksud dengan penginderaan jauh ?? Jika anda belum mengetahuinya anda tepat sekali mengunjungi seputarilmu.Com. Karna disini akan menjelaskan tentang materi penginderaan jauh secara lengkap. Oleh karena itu Simak penjelasannya berikut ini.

√ Penginderaan Jauh : Pengertian, Sistem, Jenis, Manfaat & Cara Kerjanya [ LENGKAP ]


Pengertian Penginderaan Jauh

Pada awal perkembangannya, penginderaan jauh hanya berfungsi sebagai teknik atau cara untuk mendapatkan data dari permukaan bumi yang dilakukan tanpa harus kontak dengan permukaan bumi. Dalam perkembangan selanjutnya, penginderaan jauh sering di posisikan sebagai suatu ilmu. Citra penginderaan ini menggambarkan objek dipermukaan bumi mirip dengan kenampakan sebenarnya. Dengan demikian, apabila kita melihat citra penginderaan jauh sama saja dengan melihat kenyataan.


Pengertian Penginderaan Jauh Menurut Para Ahli

1. Everett dan Simonett

Menurut Everett dan Simonett berpendapat bahwa penginderaan jauh merupakan suatu ilmu karena di dalamnya terdapat suatu sistematika tertentu untuk dapat menganalisis suatu informasi mengenai permukaan bumi.


2. Lillesand dan Kiefer

Menurut Lillesand dan Kiefer mengemukakan bahwa penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk mendapatkan informasi tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisa data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji dan hasil bentukan yang berupa cetak kertas atau data digital. Proses analisa data meliputi pengujian data dengan menggunakan alat interpretasi, alat pengamatan dan komputer untuk menganalisis data sensor numerik. Setelah dilakukan analisa, data dapat disajikan dalam bentuk tabel, peta atau laporan tertulis yang akan dimanfaatkan untuk proses pengambilan keputusan.

Alat yang dimaksud tidak berhubungan langsung dengan objek yaitu alat yang pada waktu perekaman objek tidak ada di permukaan bumi, tetapi berada di angkasa maupun luar angkasa. Oleh karena itu, dalam proses perekaman menggunakan wahana atau media pembantu, seperti satelit, pesawat udara dan balon udara. Data hasil penginderaan jauh sering dinamakan citra. Wahana diartikan sebagai kendaraan yang membawa alat pemantau. Wahana sering pula dinamakan mediator. Adapun citra adalah gambaran yang tampak dari suatu objek yang sedang diamati sebagai hasil liputan atau rekaman suatu alat pemantau.

Interpretasi citra udara merupakan kegiatan mengkaji citra udara dengan maksud untuk mengidentifikasi dan memaknai objek. Secara sederhana, interpretasi sering pula diartikan penafsiran. Orang yang melakukan interpretasi dinamakan interpreter.


Sistem Penginderaan Jauh

Untuk memudahkan anda memahami tentang sistem penginderaan jauh maka anda harus terlebih dahulu mengenal komponen-komponen yang ada dalam sistem penginderaan jauh.

1. Sumber tenaga

Karena penginderaan jauh dilakukan dari jarak jauh, diperlukan tenaga penghubung yang membawa data tentag objek ke sensor. Tenaga dalam peginderaan jauh dapat dibedakan menjadi tenaga alam (sinar matahari, emisi atau pancaran suhu benda-benda di permukaan bumi) untuk penginderaan jauh sistem pasif,  tenaga buatan (pulsa radar, sinar lampu) untuk penginderaan jauh sistem aktif. Tenaga matahari yang sampai di permukaan bumi mengenai suatu objek dan dipantulkan disebut tenaga pantulan.

Ada juga tenaga yang berasal dari tenaga pancaran oleh benda yang berada di permukaan bumi disebut tenaga pancaran atau tenaga radiasi. Tenaga pantulan maupun tenaga pancaran suatu benda di permukaan bumi yang mencapai sensor akan direkam oleh sensor. Jumlah tenaga yang diterima sensor tergantung pada jumlah tenaga asal dan karakteristik objek.


2. Atmosfer

Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi. Letaknya yang berada diantara matahari (tenaga pokok penginderaan jauh) dengan objek di permukaan bumi menjadikan atmosfer sebagai penghalang perjalanan tenaga atau energi penginderaan jauh. Dengan demikian, atmosfer memiliki pengaruh yang besar, terutama dalam memantulkan dan memancarkan tenaga elektromagnetik (terdiri dari beberapa spektrum seperti gamma, spektrum ultraviolet dan spektrum tampak). Atmosfer membatasi bagian spektrum elektromagnetik yang dapat digunakan dalam penginderaan jauh. Pengaruhnya bersifat selektif terhadap panjang gelombang.


3. Sensor

Salah satu sensor buatan adalah kamera. Kamera dapat digunakan dalam penginderaan jauh. Kamera dapat digunakan langsung dengan tangan atau dipasang di pesawat udara, pesawat ulang alik maupun pada satelit penginderaan permukaan bumi. Dalam penginderaan jauh yang diukur adalah suhu radiasi permukaan bumi. Tenaga yang datang dari objek di permukaan bumi diterima dan direkam oleh alat penginderaan atau sensor. Setiap sensor memiliki kepekaan tersendiri terhadap bagian spektrum elektromagnetik.

Sensor dibedakan menjadi sensor fotografik adalah sensor yang berupa kamera yang bekerja pada spektrum tampak dan menghasilkan foto atau citra, sensor elektromagnetik adalah sensor yang bertenaga elektrik dalam bentuk sinyal elektrik yang beroperasi pada spektrum yang lebih luas, yaitu sinar x sampai gelombang radio dan menghasilkan foto atau citra. Sensor mempengaruhi kualitas hasil foto atau citra. Setiap sensor memiliki keterbatasan, baik dalam kepekaan spektralnya maupun dalam kemampuannya mengindera benda kecil di muka bumi.


4. Objek

Objek merupakan tempat atau media yang akan dipantulkan oleh tenaga elektromagnetik. Apabila tenaga elektromagnetik mengenai suatu kenampakan di muka bumi, terdapat tiga kemungkinan yaitu akan dipantulkan, diserap atau ditransmisikan. Objek yang dapat digambarkan pada foto udara terbatas pada objek yang tampak, yaitu objek di permukaan bumi yang tidak terlindung oleh objek lainnya. Objek di bawah permukaan tanah dan objek yang tertutup oleh vegetasi tidak dapat tergambar pada foto udara.

Meskipun demikian, ada objek tidak tampak tetapi dapat ditafsirkan berdasarkan objek yang tampak. Contohnya jenis batuan dapat ditafsirkan berdasarkan topografi, pada aliran dan vegetasi pada penutupnya. Setiap objek memiliki karakteristik tertentu dalam memantulkan atau memancarkan tenaga ke sensor. Pengenalan objek pada dasarnya dilakukan dengan menyidik (tracing) karakteristik spektral objek yang tergambar pada citra.


5. Perekaman objek

Perekaman objek dapat dilakukan secara fotografik maupun secara elektronik. Sistem fotografik  menggunakan reaksi kimia pada suatu film yang peka terhadap cahaya untuk mendeteksi variasi tenaga di dalam suatu daerah kajian. Sistem fotografik memberikan beberapa keunggulan, yakni sistem tersebut relatif murah, sederhana dan memberikan tingkat kerincian spasial yang tinggi. Sistem elektronik membangkitkan sinyal elektrik yang sesuai dengan variasi tenaga yang terdapat pada objek yang dikaji. Contohnya adalah kamera televisi. Walaupun lebih mahal dan lebih rumit daripada sistem fotografik, sensor elektronik memberikan keunggulan kepekaan yang lebih luas.


6. Keluaran

Keluaran dalam sistem penginderaan jauh berupa data penginderaan jauh. Sesuai dengan cara perekamannya maka data penginderaan jauh dapat berupa data digital maupun analog atau visual.


Jenis-Jenis Citra Penginderaan Jauh

1. Citra Foto

Citra foto adalah gambaran yang dihasilkan dengan menggunakan sensor kamera. Citra foto dapat dibedakan berdasarkan :

A. Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan

  • Foto Ultraviolet yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum ultra violet dekat dengan panjang gelombang 0,29 mikrometer. Cirinya yaitu mudah untuk mengenali beberapa objek karena perbedaan warna yang sangat kontras. Kelemahan dari citra foto ini yaitu tidak banyak informasi yang dapat disadap. Foto ini sangat baik untuk mendeteksi tumpahan minyak di laut, membedakan atap logam yang tidak dicat,  jaringan jalan aspal, batuan kapur,  juga untuk mengetahui, mendeteksi dan juga memantau sumber daya air
  • Foto Ortokromatik yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum tampak dari saluran biru hingga sebagian hijau (0,4 – 0,56 mikrometer). Cirinya banyak objek yang bisa tampak  jelas. Foto ini bermanfaat untuk studi pantai karena filmnya peka terhadap objek di bawah permukaan air hingga kedalaman kurang lebih 20  meter.
  • Foto pankromatik yaitu foto yang dengan menggunakan spektrum tampak
    mata. Kepekaan film hampir sama dengan kepekaan mata manusia. Pada umumnya digunakan  film sebagai negatif dan kertas sebagai  positifnya. Wujudnya seperti  pada foto, tetapi bersifat tembus cahaya. Foto pankromatik dibedakan menjadi 2 yaitu pankromatik hitam putih dan foto infra merah.
  • Pankromatrik Hitam Putih : rona pada objek serupa dengan warna pada objek aslinya, karena kepekaan film sama dengan kepekaan mata manusia, resolusi spasialnya  halus, stabilitas dimensional  tinggi dan foto pankromatrik hitam putih telah lama dikembangkan sehingga  orang telah terbiasa menggunakannya.  Foto Pankromatrik digunakan dalam berbagai bidang, sebagai berikut :
    • Di bidang pertanian, untuk pengenalan dan klasifikasi jenis tanaman, evaluasi kondisi tanaman, dan perkiraan  jumlah produksi tanaman.
    • Di bidang  kehutanan, digunakan untuk identifikasi jenis pohon, perkiraan volume kayu, dan perkembangan luas hutan.
    • Di bidang sumber daya air, digunakan untuk mendeteksi pencemaran air, evaluasi kerusakan akibat banjir, agihan air tanah, dan air permukaan.
    • Di bidang perencanaan kota dan wilayah, digunakan untuk penafsiran jumlah dan agihan penduduk, studi lalu lintas, studi kualitas perumahan, penentuan jalur transportasi, dan pemilihan letak berbagai bangunan penting.
    • Penelitian  ekologi hewan liar, berguna untuk mendeteksi habitat dan untuk pencacahan jumlah populasinya.
    • Evaluasi dampak  lingkungan.
    •  Foto infra merah yang terdiri dari foto warna asli (true infrared photo) yang dibuat dengan menggunakan spektrum infra merah dekat sampai panjang gelombang 0,9 mikrometer hingga 1,2 mikrometer dan infra merah modifikasi (infra merah dekat) dengan sebagian spektrum tampak pada saluran merah dan saluran hijau. Cirinya dapat mencapai bagian dalam daun, sehingga rona pada foto infra merah daun tidak ditentukan berdasarkan warna tetapi  oleh sifat jaringannya. Perbedaan antara foto infra merah dengan film pankromatik hitam putih terletak pada kepekaannya. Keunggulannya antara lain : Mempunyai  sifat pantulan  khusus bagi vegetasi, daya tembusnya  yang besar terhadap kabut tipis dan daya serap yang besar terhadap air. Adapun kelemahannya adalah adanya efek bayangan gelap karena saluran infra merah dekat tidak peka terhadap sinar baur dan sinar yang dipolarisasikan, sifat tembusnya  kecil terhadap air dan kecepatan yang rendah  dalam pemotretan. Infra merah berwarna mempunyai keunggulan pada warnanya yang tidak serupa dengan warna aslinya. Dengan warna semu itu banyak objek pada  foto ini menjadi mudah dikenali. Foto  inframerah berwarna banyak digunakan dalam bidang:
      • Kemiliteran untuk mengetahui kondisi suatu hutan, karena tanaman tidak akan terpantulkan melainkan objek yang ada disekitarnya.
      • Bidang pertanian dan kehutanan, yaitu untuk mendeteksi atau membedakan tanaman yang sehat dan tanaman yang terserang  penyakit.

B. Berdasarkan  arah sumbu kamera ke permukaan bumi

  • Foto vertikal atau foto tegak (orto photograph) yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera tegak lurus terhadap permukaan bumi
  • Foto condong atau miring (oblique photograph) yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera menyudut terhadap garis tegak lurus ke permukaan bumi. Sudut ini umumnya sebesar  10 derajat atau lebih besar, tetapi  bila sudut condongnya masih berkisar antara 1-4 derajat, foto yang dihasilkan masih digolongkan  sebagai foto vertikal. Foto condong masih dibedakan lagi menjadi foto agak condong (low  oblique  photograph) yaitu apabila cakrawala tidak tergambar pada foto dan foto sangat condong (high oblique photograph) yaitu apabila pada foto tampak cakrawalanya

C. Berdasarkan jenis kamera yang digunakan

  • Foto tunggal yaitu foto yang dibuat dengan  kamera  tunggal. Tiap daerah liputan foto hanya  tergambar satu lembar foto.
  • Foto  jamak  yaitu beberapa foto  yang  dibuat  pada  saat  yang  sama  dan menggambarkan daerah  liputan yang sama.

D. Berdasarkan warna yang digunakan

  • Foto berwarna semu (false color) atau foto infra merah berwarna. Pada foto ini warna objek tidak sama dengan warna foto. Misal pada foto suatu vegetasi berwarna  merah  sedangkan  warna aslinya adalah hijau.
  • Foto warna asli (true color), yaitu foto pankromatik berwarna.  Dalam foto berwarna  asli lebih mudah  penggunaannya karena  foto  yang  tergambar mirip dengan  objek aslinya.

E. Berdasarkan wahana yang digunakan

  • Foto udara yaitu foto yang dibuat dari pesawat/balon udara.
  • Foto satelit atau foto orbital yaitu foto yang dibuat dari satelit.

2. Citra Non foto

Citra non foto adalah gambaran yang dihasilkan oleh sensor bukan kamera. Hasilnya dikenal dengan  istilah foto satelit. Citra non foto dapat dibedakan sebagai berikut :

A. Berdasarkan spektrum elektromagnetik

  • Citra infra merah termal yaitu citra yang dibuat dengan spektrum infra merah thermal yaitu citra yang dibuat dengan spektrum infra merah thermal. Penginderaan pada spektrum ini mendasarkan atas beda suhu objek dan daya pancarnya pada citra tercermin dengan beda rona atau beda warnanya.
  • Citra radar dan citra gelombang mikro yaitu citra yang dibuat dengan spektrum gelombang mikro. Citra radar merupakan hasil penginderaan dengan sistim aktif yaitu dengan sumber tenaga buatan, sedang citra gelombang mikro dihasilkan dengan sistim pasif yaitu dengan menggunakan sumber tenaga alamiah.

B. Berdasarkan sensor yang digunakan

  • Citra tunggal yakni citra yang dibuat dengan sensor tunggal yang salurannya lebar
  • Citra multispektral yakni citra yang dibuat dengan sensor jamak, tetapi salurannya sempit, yang terdiri dari Citra  RBV (Return Beam Vidicon) sensornya berupa kamera yang hasilnya  tidak dalam bentuk foto karena detektornya bukan film dan prosesnya non fotografik dan Citra MSS (Multi Spektral Scanner) sensornya dapat menggunakan spektrum tampak maupun spektrum infra merah thermal. Citra ini dapat dibuat dari pesawat udara

C. Berdasarkan wahana yang digunakan

  • Citra Dirgantara (Airborne Image), yaitu citra yang dibuat dengan wahana yang beroperasi di udara (dirgantara). Contoh: Citra infra merah thermal, citra radar dan citra MSS. Citra dirgantara ini jarang digunakan.
  • Citra Satelit (Satellite/Spaceborne Image), yaitu citra yang dibuat dari antariksa atau angkasa luar. Citra ini dibedakan lagi atas penggunaannya, yakni : 1. Citra satelit untuk penginderaan planet. Contoh: Citra satelit Viking (AS), Citra satelit Venera (Rusia). 2. Citra satelit untuk penginderaan cuaca. Contoh: NOAA (AS), Citra Meteor (Rusia). 3. Citra satelit untuk penginderaan sumber daya bumi. Contoh: Citra Landsat (AS), Citra Soyuz (Rusia) dan Citra SPOT (Perancis). 4. Citra satelit untuk penginderaan laut. Contoh: Citra Seasat (AS), Citra MOS (Jepang).

Manfaat Penginderaan Jauh

1. Bidang geologi

  • Menentukan struktur geologi dan macamnya.
  • Pemantauan daerah bencana (gempa, kebakaran) dan pemantauan debu vulkanik.
  • Pemantauan distribusi sumber daya alam.
  • Pemantauan pencemaran laut dan lapisan minyak di laut.
  • Pemanfaatan di bidang pertahanan dan militer.
  • Pemantauan permukaan, di samping pemotretan dengan pesawat terbang dan aplikasisistem informasi geografi (SIG).

2. Bidang Kelautan (Seasat, MOS)

  • Pengamatan sifat fisis air laut.
  • Pengamatan pasang surut air laut dan gelombang laut.
  • Pemetaan perubahan pantai, abrasi, sedimentasi, dan lain-lain.

3. Bidang meteorologi dan klimatologi (NOAA)

  • Membantu analisis cuaca dengan menentukan daerah tekanan rendah dan daerah bertekanan tinggi, daerah hujan, dan badai siklon.
  • Mengetahui sistem atau pola angin permukaan.
  • Permodelan meteorologi dan data klimatologi.
  • Untuk pengamatan iklim suatu daerah melalui pengamatan tingkat kewarnaan dan kandungan air di udara.

4. Bidang oseanografi

  • Pengamatan sifat fisis air seperti suhu, warna, kadar garam dan arus laut.
  • Pengamatan pasang srut dengan gelombang laut (tinggi, frekuensi, arah).
  • Mencari distribusi suhu permukaan.
  • Studi perubahan pasir pantai akibat erosi dan sedimentasi

5. Bidang hidrologi (Landsat, SPOT)

  • Pemanfaatan daerah aliran sungai (DAS) dan konservasi sungai.
  • Pemetaan sungai dan studi sedimentasi sungai.
  • Pemanfaatan luas daerah dan intensitas banjir.

Itulah ulasan mengenai √ Penginderaan Jauh : Pengertian, Sistem, Jenis, Manfaat & Cara Kerjanya [ LENGKAP ]. Semoga apa yang telah diulas diatas dapat bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan terima kasih.


Baca Juga Artikel Lainnya :