SeputarIlmu.Com – Selain sistem peredaran darah, sistem transportasi pada manusia juga terdiri dari sistem peredaran getah bening. Lalu, apa yang dimaksud dengan sistem peredaran getah bening? Untuk mengetahui lebih jelas tentang sistem peredaran getah bening. Simak ulasan berikut ini.
Pengertian Sistem Peredaran Getah Bening (Limfatik)
Getah bening atau limfa adalah cairan yang susunannya mirip dengan plasma darah dengan kadar protein yang lebih rendah dan kandungan air yang lebih besar dibanding plasma darah atau cairan jernih kekuning-kuningan yang berisi sel-sel darah putih, keping darah dan fibrinogen. Getah bening mempunyai peredaran sendiri. Peredaran getah bening termasuk peredaran darah terbuka.
Fungsi Sistem Peredaran Getah Bening (Limfatik)
Fungsi sistem peredaran getah bening adalah sebagai berikut :
- Untuk sistem pertahanan tubuh
- Mengangkut kembali cairan tubuh, cairan plasma darah, sel darah putih yang berada di luar pembuluh darah dan mengangkut lemak dari usus ke dalam sistem peredaran darah
Sistem Peredaran getah Bening (Limfatik)
terdiri atas cairan limfa, pembuluh limfa dan dan kelenjar limfa.
1. Cairan Limfa
Cairan limfa adalah cairan yang terdapat di dalam pembuluh limfa. Cairan ini berasal dari cairan ekstrasel di ruang antar sel. Cairan ini merupakan cairan darah yang merembes keluar dari kapiler darah, mengandung sel-sel darah putih yang berfungsi melawan kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Selain itu, cairan limfa juga mengandung lemak.
2. Pembuluh Limfa
Pembuluh limfa terletak di sela-sela otot, mempunyai cabang-cabang yang halus dan bagian ujungnya terbuka. Melalui ujung inilah cairan tubuh masuk ke dalam pembuluh limfa. Struktur pembuluh limfa mirip dengan vena yang kecil tetapi mempunyai lebih banyak katup dan terdapat pada semua jaringan tubuh, kecuali pada sistem saraf pusat. Pembuluh limfa dibedakan atas 2 macam, yaitu pembuluh limfa kanan dan pembuluh limfa kiri.
- Pembuluh limfa kanan, Pembuluh limfa kanan menerima aliran cairan limfa dari arah kepala, leher, dada (kiri), paru-paru, jantung dan dada sebelah kanan untuk kemudian bermuara di pembuluh balik di bawah selangka kanan.
- Pembuluh limfa kiri, Pembuluh limfa ini menerima aliran cairan limfa dari pembuluh limfa atas bagian bawah dan bermuara di pembuluh balik selangka kiri.
- Kelenjar Limfa, Kelenjar limfa terdapat di sepanjang pembuluh limfa, berfungsi membuat sel darah putih dan menjaga agar tubuh tidak mengalami infeksi lebih lanjut. Di dalam tubuh juga terdapat alat tubug yang fungsinya sama dengan kelenjar limfa, yaitu mencegah infeksi lebih lanjut, di antaranya
- Kelenjar limfa di lipatan ketiak, paha dan leher
- Kelenjar folikel di pangkal lidah
- Tonsil dan amandel
- Kelenjar limfa di selaput lendir usus
Asal Sistem Peredaran getah Bening (Limfatik)
Ketika darah melalui kapiler-kapiler di dalam jaringan, cairan merembes keluar melalui dinding kapiler yang berpori dan besirkulasi di dalam jaringan tersebut untuk mendarahi setiap sel. Cairan ini disebut cairan jaringan atau cairan interstisial. Cairan ini mengisi interstisium atau ruang antar sel yang terdapat di berbagai jaringan. Cairan ini jernih, encer, dan berwarna jerami, mirip plasma darah yang merupakan asalnya. Apabila darah bersirkulasi hanya melalui pembuluh darah, cairan jaringan bersirkulasi melalui jaringan dan membawa zat-zat nutrisi, oksigen, dan air dari aliran darah ke masing-masing sel dan membawa produk-produk sisa, seperti karbon dioksida, urea, dan air, dan menghantarkan mereka ke dalam darah. Dengan kata lain, cairan ini merupakan medium penghubung antara sel-sel jaringan dan darah. Dari sejumlah cairan yang keluar dari kapiler ke dalam jaringan, sebagian diantaranya kembali ke sirkulasi melalui dinding kapiler, tetapi proses kembali ini lebih sulit daripada proses keluarnya karena adanya aliran darah yang terus-menerus datang dari kapiler. Kelebihan cairan yang tidak dapat kembali langsung ke dalam aliran darah bergabung dan kembali ke aliran darah melalui perangkat pembuluh kedua, yang membentuk sistem limfa dan cairan yang mengisi pembuluh ini disebut limfa (getah bening).
Anatomi Sistem Peredaran getah Bening (Limfatik)
Sistem limfatik terdiri dari empat macam struktur yaitu :
1. Kapiler Limfatik
Kapiler limfatik berasal dari ruang intersel jaringan sebagai pembuluh sangat halus dengan dinding berpori-pori. Kapiler ini menampung kelebihan cairan dari jaringan dan kemudian bergabung membentuk pembuluh limfatik. Dinding kapiler limfe bersifat permeabel, terhadap zat-zat dengan ukuran molekul lebih besar daripada yang bisa lolos dari dinding kapiler darah.
2. Pembuluh Limfatik
Pembuluh limfatik merupakan pipa berdinding tipis dan bisa kolaps, strukturnya mirip dengan struktur vena, tetapi berisi cairan limfe. Pembuluh ini lebih halus dan jumlahnya lebih banyak dari pada vena dan seperti halnya vena, pembuluh ini diperlengkapi dengan katup untuk mencegah aliran cairan limfe ke arah yang salah. Pembuluh limfatik ditemukan pada kebanyakan jaringan, kecuali sistem syaraf pusat, tetapi pembuluh ini khususnya berjalan dalam jaringan subkutan dan melewati satu atau lebih nodus limfatik.
3. Nodus Limfatik (kelenjar getah bening)
Nodus limfatik adalah struktur kecil dengan ukuran bervariasi dari seujung jarum sampai sebesar buah almon. Pembuluh limfatik membawa cairan limfe ke nodus ini dan disebut pembuluh aferen.
Pembuluh ini masuk ke dalam nodus limfatik dan kemudian bercabang dan melepas cairan limfe ke dalam lumen. Cairan limfe kemudian berkumpul kembali ke dalam pembuluh limfatik baru yang disebut pembuluh aferen, yang kemudian akan membawa cairan tersebut selanjutnya dan akhirnya bermuara ke duktus limfatik setelah kemungkinan melewati nodus limfatik yang lain. Nodus limfatik terutama terdiri dari sel-sel yang mirip dengan sel darah putih (limfosit), yang dikumpulkan oleh suatu jejaring, yang terdiri dari jaringan penyambung, yang juga membentuk kapsul nodus limfatik.
Nodus limfatik umumnya berkelompok di berbagai bagian tubuh. Kelompok nodus di leher dan di bawah dagu menyaring cairan limfe dari kepala, lidah, dan dasar mulut. Kelompok nodus di aksila menyaring cairan limfe dari ekstremitas atas dan dinding dada. Kelompok nodus di lipat paha menyaring cairan limfe dari ekstremitas bawah dan dinding abdomen bagian bawah. Kelompok nodus di dalam torak dan abdomen menyaring cairan limfe dari organ-organ internal.
Baca Juga Secara Lengkap : Nodus Limfa
4. Duktus Limfatik
Setelah difiltrasi oleh nodus limfatik, cairan limfe disalurkan oleh pembuluh limfe ke dalam dua duktus limfatik: duktus torasikus dan duktus limfatikus kanan. Duktus torasikus berukuran lebih besar. Duktus ini berasal di sebuah kantong kecil pada bagian belakang abdomen, yang disebut sisterna cili. Semua pembuluh limfe dari ekstremitas bawah dan organ abdomen dan pelvis bermuara ke dalam sisterna ini. Dari sisterna cili, duktus berjalan ke atas melalui mediastinum di belakang jantung ke arah dasar leher dan kemudian berbelok ke kiri, bergabung dengan pembuluh limfatik dari sisi kiri kepala dan toraks dan ekstremitas kiri, dan akhirnya bermuara pada vena subklavia kiri, pada tempat pertemuannya dengan vena jugularis interna kiri.
Duktus torasikus mempunyai panjang 45 cm dan diperlengkapi dengan katup untuk mencegah cairan limfe mengalir ke arah yang salah. Duktus limfatikus kanan adalah pembuluh yang relatif kecil dan dibentuk oleh gabungan pembuluh-pembuluh limfatik dari sisi kanan kepala dan toraks dan ekstremitas atas kanan pada dasar leher. Panjangnya hanya sekitar 1 cm dan bermuara ke dalam vena subklavia kanan pada tempat pertemuannya dengan vena jugularis interna kanan. Kedua duktus limfatik menampung semua cairan limfe dan mengembalikannya ke dalam aliran darah. Dari aliran inilah cairan jaringan akan selalu diperbaharui.
Itulah ulasan mengenai √ Sistem Peredaran Getah Bening : Pengertian, Fungsi, Anatomi & Mekanismenya Lengkap. Semoga apa yang telah diulas di atas dapat bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan terima kasih.
Baca Juga Artikel Lainnya :