SeputarIlmu.Com – Terjadinya suatu hubungan antar manusia yang bersifat politik yang mencerminkan adanya suatu budaya politik dalam masyarakat. Budaya politik dalam sebuah kehidupan masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain akan berbeda-beda. Hal ini dikarenakan sesuai dengan tipe-tipe budaya politik masyarakat setempat. Untuk jauh dalam mengetahui apa itu ilmu politik. Disini akan menjelaskan tentang pengertian politik, macam-macam politik, dan ciri-ciri budaya politik beserta contohnya. Untuk itu marilah simak ulasan yanga da dibawah berikut.
Pengertian Budaya Politik
Kata Budaya politik berasal dari dua buah kata, yakni budaya dan politik. Kata budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu buddhayah. Buddhayah artinya bentuk jamak dari buddhi, yang berarti akal atau budi. Berdasarkan dari pengertian tersebut, bisa dikatakan bahwa kebudayaan berarti semua hal yang bersangkutan dengan akal.
Adapun Kata politik berasal dari bahasa Yunani, yakni polis, yang artinya kota atau negara kota. Politik artinya adanya sebuah hubungan khusus antara manusia yang hidup bersama, yang menimbulkan adanya sebuah aturan, kewenangan, dan kekuasaan. Politik dalam bahasa Arab disebut dengan Siyasah atau dalam bahasa Inggris disebut dengan politics, yang artinya sebagai suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan.
Jadi bisa kita simpulkan bahwa Budaya politik merupakan sebuah pola perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan bernegara, penyelenggaraan administrasi negara, politik pemerintahan, hukum, adat istiadat, dan norma kebiasaan yang dihayati terhadap seluruh anggota masyarakat setiap harinya. Budaya politik bisa diartikan sebagai sebuah sistem nilai bersama suatu masyarakat secara sadar untuk berpartisipasi dalam mengambil sebuah kepetusan kolektif dan kebijakan publik untuk masyarakat semuanya.
Pengertian Budaya Politik Menurut Para Ahli
1. Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powell, Jr.
Menurut Gabriel dan Bingham menyatakan bahwa Budaya politik ialah suatu yang berisikan sikap, keyakinan, nilai, dan keterampilan yang berlaku bagi semua populasi, dan kecenderungan beserta polapola khusus yang terdapat pada suatu bagian-bagian tertentu dari populasi.
2. Roy Macridis
Menurut Roy Macridis menyatakan bahwa ialah budaya politik ialah sebagai suatu tujuan bersama dan peraturan yang harus diterima bersama.
3. Robert Dahl
Menurut Rober Dahl menyatakan bahwa Kebudayaan politik ialah sebagai salah satu sebuah sistem yang menjelaskan pola-pola yang berbeda mengenai suatu pertentangan politik. Unsur budaya politik yang penting menurut Robert Dahl yaitu suatu orientasi pemecahan masalah, apakah pragmatis atau rasionalistis.
4. Samuel Beer
Menurut Samuel Beer Budaya politik ialah suatu nilai-nilai keyakinan dan sikap-sikap emosi tentang cara pemerintah yang seharusnya dilaksanakan dan apa yang harus dilakukan oleh sebuah pemerintah.
5. Almond dan Verba
Menurut Almond dan verba menyatakan bahwa Budaya politik ialah suatu sikap orientasi yang khas dari suatu warga negara terhadap sebuah sistem politik dan aneka ragam bagiannya serta sikap terhadap suatu peranan warga negara yang ada di dalam sistem itu.
6. Lucian Pye
Menurut Lucian Pye menyatakan bahwa Budaya politik ialah lebih dilihat pada aspek sebuah perkembangan politik di negara berkembang dengan sebuah sistem pokok yang menyangkut wawasan politik, bagaimana hubungan antara tujuan dan cara standar untuk suatu penilaian aksiaksi politik, serta nilai-nilai yang menonjol bagi aksi politik.
Macam-Macam Budaya Politik
Budaya politik mempunyai beberapa tipe yang berdasarkan dari suatu oritentasi politiknya. Macam-macam budaya politik atau tipe-tipe budaya politik yaitu sebagai berikut :
1. Budaya Politik Parokial
Budaya Politik Parokial ialah suatu budaya politik dengan tingkat partisipasi politik yang sangat rendah. Budaya politik parokial yang umumnya terdapat dalam suatu masyarakat tradisional dan lebih bersifat sederhana. Berdasarkan pendapat dari Moctar Masoed dan Colin Mc. Andrew, yang mengungkapkan budaya politik parokial ialah orang-orang yang tidak mengetahui sama sekali adanya suatu pemerintahan dan politik.
Ciri-Ciri Budaya Politik Parokial
- Masih bersifat Apatis
- Dalam ruang Lingkupnya sempit dan kecil
- Dalam ilmu Pengetahuan politiknya masih rendah atau masih minim
- Pada Masyarakatnya yang masih sederhana dan tradisional
- Adanya ras ke tidak pedulian dan juga menarik diri dari lingkungan kehidupan politik
- Dalam anggota masyarakatnya condong tidak berminat terhadap sebuah objek politik yang luas
- Dalam kesadaran anggota masyarakatnya tentang mengenai adanya pusat kewenangan dan kekuasaan dalam masyarakatnya masih rendah atau minim
- Tidak adanya suatu peranan politik yang bersifat khusus
- Warga negara tidak sering berhadap dalam suatu sistem politik
Contoh budaya politik parokial
Yaitu pada masyarakat suku-suku pedalaman yang mana mereka masih belum mengenal betul siapa pemimpin negara mereka dan tidak ikut sama sekali dalam suatu pemilu
2. Budaya Politik Kaula/Subjek
Budaya politik kaula ialah budaya politik dengan masyarakat yang sudah relatif maju baik dalam sosial maupun dalam ekonominya, namun masyarakatnya masih relatif pasif. Budaya politik kaula atau bisa juga disebut dengan budaya politik subjek berada pada orang yang secara pasif patuh pada seorang pejabat-pejabat pemerintahan dan pada undang-undang, akan tetapi tidak melibatkan diri dalam suatu politik ataupun memberikan suara dalam sebuah pemilihan. Budaya politik kaula ini mempunyai tingkat perhatian pada sebuah sistem politik sangat rendah.
Ciri-Ciri Budaya Politik Kaula/Subjek
- Pada masyarakatnya sudah menyadari sepenuhnya otoritasi pemerintah
- Pada masyarakat masih Sedikit dalam memberi masukan dan tuntutan kepada pemerintah, namun bisa menerima apa yang berasal dari sebuah pemerintah
- Menerima dalam ke putusan yang dianggap sebagai sesuatu yang tidak bisa dikoreksi, terlebih lagi ditentang.
- Sikap warga sebagai aktor politik ialah masih pasif, yang artinya warga tidak bisa berbuat banyak untuk berpartisipasi dalam suatu kehidupan politik.
- Warga menaruh kesadaran, minat, dan perhatian pada sebuah sistem politik yang secara umum dan khusus terhadap sebuah objek output, sedangkan untuk kesadarannya terhadap input dan kesadarannya sebagai aktor politik masih rendah.
Contoh Budaya Politik Subjek/Kaula
yaitu pada masyarakat jawa (keraton) di jogja. Yang dimana rakyat sudah ada dalam pemahaman & kesadaran akan pentingnya untuk berpartisipasi dalam politik, namun mereka tidak berdaya dan tidak kritis, dan selalu mengikuti keputusan (hanya mengikuti perintah, tidak memberikan aspirasi)
3. Budaya Politik Partisipan
Budaya politk partisipan adalah sebuah budaya politik yang ditandai adanya sebuah kesadaran politik yang sangat tinggi. Budaya politik partisipan bisa dikatakan suatu bentuk budaya yang anggota masyarakatnya condong diorientasikan secara eksplisit terhadap sistem yang sebagai keseluruhan dan terhadap struktur dan proses politik serta administratif. Budaya politik yang ditandai dengan adanya suatu kesadaran dirinya atau orang lain sebagai anggota aktif dalam kehidupan politik.
Pada umumnya masyarakat budaya politik partisipan sadar bahwa betapapun kecil partisipasi dalam sistem politik, namun tetap saja mempunyai peran dalam berlangsungnya suatu sistem politik. Begitu pun dengan suatu budaya politik partisipan, masyarakat tidak menerima langsung atas keputusan politik, karena merasa sebagai anggota aktif dalam kehidupan politik yang mempunyai hak dan tanggung jawab.
Ciri-Ciri Budaya Politik Partisipan
Pada warga nya sudah menyadari hak dan tanggung jawabnya dan bisa mempergunakan hak serta menanggung sebuah kewajibannya
Pada warga nya tidak begitu saja bisa menerima keadaan, tunduk pada sebuah keadaan, berdisiplin tetapi bisa menilai dengan penuh kesadaran semua objek politik, baik secara keseluruhan, input, output, ataupun pada posisi dirinya sendiri.
Pada kehidupan politik sebagai suatu sarana transaksi, misalnya penjual dan pembeli. Warga menerima menurut kesadarannya tetapi bisa menolak menurut penilainnya sendiri.
Sudah menyadari sebagai warga negara yang aktif dan berperan sebagai aktivis.
Contoh budaya politik Partisipan
yaitu keaktifan masyarakat terhadap berbagai hal yang berkaitan dengan suatu politik seperti pemilu, demonstrasi, dan lain sebagainya.
Budaya Politik di Indonesia
Budaya politik di Indonesia ialah sebuah perwujudan dari nilai-nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia sebagai suatu pedoman kegiatan-kegiatan politik kenegaraan. Setelah era reformasi orang menyebut Indonesia telah menggunakan sebuah budaya Politik partisipan karena telah bebasnya Demokrasi, karena partisipatifnya masyarakat dan tidak tunduk dari sebuah keputusan atau kinerja pemerintah baru etika.
Pada saat ketika era orde baru demokrasi dikekang, baik segala bentuk media dikontrol dan diawasi oleh pemerintah melalui departemen penerangan agar tidak mempublikasikan suatu kebobrokan pemerintah.
Budaya politik Indonesia terus mengalami suatu perubahan yang mengikuti perkembangan zaman. Tetapi berubahnya terjadi di daerah perkotaan dan pedesaan yang telah maju tetapi pada daerah-daerah terpencil tidak terjadi sebuah perubahan karena kurangnya dalam pendidikan dan informasi.
Di Indonesia memakai budaya politik partisipan karena telah bebasnya Demokrasi, partisipatifnya masyarakat dan tidak tunduk dari keputusan atau kinerja pemerintah baru etika. Itulah ulasan tentang √ Budaya Politik : Pengertian, Macam, Ciri, Tipe, Klasifikasi & Contohnya Lengkap. Semoga apa yang diuals diatas bermanfaat bagi pembaca. sekian dan terimakasih.
Baca Juga Artikel Lainnya :
- √ Pemilu : Pengertian, Makna, tujuan, Fungsi, Asas, Bentuk, Macam, Tahapan & sistemnya Lengkap
- √ Partai Politik : Pengertian, Sejarah, Fungsi, Tujuan, Ciri & Jenisnya Lengkap
- √ Politik Etis : Pengertian, Isi, Tujuan, Manfaat, Latar Belakang & Dampaknya Lengkap
- √ Politik : Pengertian, Konsep, Tujuan, Macam & Perilakunya Lengkap
- √ Sosialisasi Politik : Pengertian, Fungsi, Sarana, Jenis & Faktor Keberhasilannya Lengkap