Ciri-Ciri Puisi

√ Puisi : Pengertian, Jenis, Ciri, Unsur, Struktur & Contohnya Lengkap

SeputarIlmu.Com – Siapa yang suka dengan Puisi ?? Rata-rata menyukai puisi. Apa lagi pada kalangan remja wanita, untuk para wanita remaja senang sekali apabila dibacakan puisi dan akan membuat hati nya berdebar dan memeleh saat mendengarnya. Agar lebih memahami tentang apa itu puisi. seputarilmu.com akan membahas tentang pengertian puisi, jenis-jenis puisi, unsur-unsur puisi, dan struktur puisi beserta contohnya. Untuk itu marilah simak ulasan yang ada dibawah berikut.

√ Puisi : Pengertian, Jenis, Ciri, Unsur, Struktur & Contohnya Lengkap


Pengertian Puisi

Puisi ialah sebuah bentuk karya sastra yang mengungkapkan suatu pikiran serta perasaan dari penyair dan secara imajinatif serta disusun dengan mengonsentrasikan sebuah kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian suatu struktur fisik serta struktur batinnya. Puisi ialah seni tertulis yang menggunakan bahasa sebagai kualitas estetiknya (keindahan). Puisi dibagi menjadii dua yaitu 1. puisi lama dan 2. puisi baru.


Pengertian Puisi Menurut Para Ahli

1. H.B. Jassin

Menurut H.B. Jassin menyatakan bahwa puisi adalah sebuah pengucapan dengan sebuah perasaan yang didalamnya mengandung sebuah fikiran-fikiran dan tanggapan-tanggapan.


2. Ralph Waldo Emerson

Menurut Ralph Waldo Emerson menyatakan bahwa puisi ialah mengajarkan sebanyak mungkin dengan kata-kata yang sedikit mungkin.


3. Waluyo

Menurut Waluyo menyatakan bahwa puisi ialah sebuah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan sebuah kata-kata kias (imajinatif).


4. Edwin Arlington Robinson

Menurut Edwin Arlington Robinsonmenyatakan bahwa puisi ialah suatu bahasa yang menyampaikan sesuatu yang sukar hendak dinyatakan, tidak diperkirakan sama dan ada puisi yang benar atau sebaliknya.


5. Muhammad Hj. Salleh

Menurut Muhammad Hj. Salleh menyatakan bahwa puisi ialah suatu bentuk sastra yang kental dengan music bahasa serta suatu kebijaksanaan penyair dan tradisinya. Dalam hali ini segala kekentalan itu, maka puisi setelah dibaca akan menjadikan kita lebih bijaksana.


6. Usman Awang

Menurut Usman Awang menyatakan bahwa puisi ialah bukanlah sebuah nyanyian orang putus asa yang mencari sebuah ketenangan dan kepuasan dalam puisi yang ditulisnya.


7. SastraSudjiman

Menurut Kamus Istilah SastraSudjiman menyatakan bahwa puisi ialah sebuah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh sebuah irama, matra, rima, serta sesuatu penyusunan larik dan bait.


8. Watt-Dunton

Menurut Watt-Dunton mmenyatakan bahwa puisi ialah sebuah ekpresi yang kongkret dan yang bersifat artistik dari suatu pikiran manusia dalam bahasa emosional dan berirama.


9. Ralph Waldo Emerson

Menurut Ralph Waldo Emerson menyatakan bahwa puisi ialah dalam cara mengajarkan sebanyak mungkin dengan kata-kata sesedikit mungkin.


10. Herman J. Waluyo

Menurut Herman J. Waluyo menyatakan bahwa puisi ialah sebuah bentuk karya sastra yang mengungkapkan suatu pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian sebuah struktur fisik dan struktur batinnya.


11. Djoko Pradopo

Menurut Djoko Pradopo menyatakan bahwa puisi ialah sebuah hasil aktivitas pemadatan, yaitu suatu proses penciptaan dengan cara menangkap kesan-kesan lalu memadatkannya (kondensasi).


12 Pradopo

Meurut Pradopo menyatakan bahwa puisi ialah suatu aktivitas yang bersifat pencurahan jiwa yang padat, yang bersifat sugestif dan asosiatif.


13. John Keats

Menurut John Keats menyatakan bahwa puisi ialah sebuah usaha untuk membaca indah dari membayangkan sebuah narasi proses pemikiran atau logis. Dia tidak menyiratkan sebuah puisi yang tidak masuk akal atau tidak mempunyai narasi.


Jenis-Jenis Puisi

1. Puisi Lama

Puisi lama ialah sebuah puisi yang masih terikat oleh suatu aturan-aturan. Aturan puisi lama ini seperti jumlah kata yang terdapat dalam 1 baris, jumlah barisnya terdapat dalam 1 bait, persajakan atau rima, banyak suku kata pada tiap baris, dan irama.


Jenis-Jenis Puisi Lama

  • Mantra ialah suatu ucapan-ucapan yang masih dianggap mempunyai suatu kekuatan gaib
  • Pantun ialah salah satu puisi lama yang memiliki ciri yang bersajak a-b-a-b, pada tiap barisnya terdiri atas 8 hingga 12 suku kata, pada 2 baris awal pantun disebut dengan sampiran, pada 2 baris berikutnya disebut dengan sebagai isi, tiap bait 4 baris.
  • Karmina ialah salah satu jenis pantun yang kilat seperti sebuah pantun tetapi sangat pendek.
    Seloka ialah sebuah pantun yang berkaitan.
  • Gurindam ialah salah satu jenis puisi yang terdiri dari tiap bait 2 baris, yang bersajak a-a-a-a, dan biasanya berisi sebuah nasihat.
  • Syair ialah salah satu jenis puisi yang bersumber dari sebuah negara Arab dan yang mempunyai ciri pada tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, yang biasanya berisi sebuah nasihat atau sebuah cerita.
  • Talibun ialah sebuah pantun genap yang tiap baitnya terdiri dari sebuah bilangan genap seperti 6, 8, ataupun 10 baris.

Ciri-Ciri Puisi lama

  • Puisi lama mempunyai ciri-ciri yang bisanya berupa puisi rakyat dan tidak ada nya nama sih pengarangnya.
  • Pada puisi lama masih terikat oleh berbagai suatu aturan-aturan yang seperti dari jumlah baris pada setiap baitnya, sajak serta jumlah suku kata pada setiap barisnya.
  • Pusi lama biasanya disampaikan dari mulut ke mulut dan bisa disebut dengan sastra lisan.
  • Pada puisi lama menggunakan sebuah majas atau suatu gaya bahasa tetap dan klise.
  • Pada puisi lama biasanya berisikan tentang sebuah kerajaan, fantastis, serta istanasentris.

2. Puisi Baru

Puisi baru ialah sebuah puisi yang sudah tidak terikat oleh suatu aturan, berbeda dengan puisi lama. Puisi baru mempunyai sebuah bentuk yang lebih bebas dibandingkan dengan puisi lama baik dalam jumlah baris, suku kata, ataupun rima.


Jenis-Jenis Puisi Baru

  • Balada ialah salah satu jenis puisi baru. Balada ialah sebuah puisi tentang cerita. Balada terdiri dari 3 bait dan masing-masing dengan 8 larik serta dengan suatu skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Lalu skema rima nya berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Pada larik terakhir dalam suatu bait pertama digunakan refren dalam bait-bait selajutnya.
  • Himne ialah salah satu jenis puisi yang digunakan sebagai sebuah pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau seorang pahlawan.
  • Ode ialah salah satu jenis puisi yang berisikan tentang sebuah sanjungan bagi orang yang telah berjasa. Pada puisi ini nada serta gayanya sangat resmi, yang bernada sangat anggun, dan membahas sesuatu yang mulia, mempunyai sifat yang menyanjung baik itu terhadap pribadi tertentu atau suatu peristiwa umum.
  • Epigram ialah salah satu jenis puisi yang mempunyai isi berupa tuntunan atau suatu ajaran hidup.
  • Romansa ialah salah satu jenis puisi yang berisikan tentang sebuah luapan perasaan penyair tentang sebuah cinta kasih.
  • Elegi ialah salah satu jenis puisi yang berisikan tentang sebuah kesedihan.
  • Satire salah satu jenis puisi yang yang isinya berisikan tentang sebuah sindiran atau suatu kritikan.
  • Distikon ialah salah satu jenis puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari 2 baris (puisi 2 seuntai).
  • Terzinaa ialah salah satu jenis puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari 3 baris (puisi 3 seuntai).
  • Kuatrain ialah salah satu jenis puisi di tiap baitnya terdiri dari 4 baris (puisi 4 seuntai).
  • Kuint ialah salah satu jenis puisi di tiap baitnya terdiri dari 5 baris (puisi 5 seuntai).
  • Sektet ialah salah satu jenis puisi di tiap baitnya terdiri dari 6 baris (puisi 6 seuntai).
  • Septime, ialah salah satu jenis puisi di tiap baitnya terdiri dari 7 baris (puisi 7 seuntai).
  • Oktaf atau Stanza ialah salah satu jenis puisi baru yang mempunyai ciri pada tiap baitnya terdiri 8 baris (double kutrain atau bisa disebut dengan puisi 8 seuntai).
  • Soneta ialah salah satu jenis puisi baru yang mempunyai ciri yaitu terdiri dari 14 baris yang terbagi menjadi 2, pada 2 bait pertama masing-masing terdiri dari 4 baris dan pada 2 bait kedua masing-masing 3 baris.

Ciri-Ciri Puisi Baru

  • Dapat diketahui nama sih pengarangnya
  • Pada suatu perkembangannya secara lisan serta tertulis.
  • Puisi baru tidak terikat dengan berbagai aturan-aturan seperti rima, jumlah baris dan suku kata.
  • Pada puisi baru menggunakan majas yang dinamis atau berubah-ubah.
  • Yang berisikan tentang sebuah kehidupan.
  • Pada puisi baru biasanya lebih banyak memakai sajak pantun dan syair.
  • Mempunyai sebuah bentuk yang lebih rapi dan simetris.
  • Mempunyai sebuah rima akhir yang teratur.
  • Pada puisi tiap-tiap barisnya berupa sebuah kesatuan sintaksis.

Unsur-Unsur Puisi

Puisi harus mempunyai 2 Unsur ini yaitu struktur fisik dan struktur batin puisi, berikut ini penjelasannya :

1. Struktur Fisik Puisi

  • Perwajahan Puisi (Tipografi), yaitu suatu bentuk puisi yang seperti halaman yang tidak dipenuhi dengan kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga pada baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal tersebut menentukan sebuah pemaknaan terhadap puisi.
  • Diksi adalah pemilihat kata-kata yang dilakukan oleh sih penyair dalam sebuah puisinya. Karena puisi ialah sebuah bentuk karya sastra yang sedikit kata-katanya bisa mengungkapkan banyak, oleh karena itu kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pada pemilihan kata-kata dalam sebuah puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.
  • Imaji, ialah sebuah kata atau susunan kata yang mengungkapkan sebuah pengalaman indrawi, misalnya sebuah penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji ini terbagi atas tiga yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji mengakibatkan sih pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan apa yang dialami oleh penyair.
  • Kata Konkret, ialah sebuah kata yang memungkinkan memunculkan sebuah imaji karena bisa ditangkap indera yang mana kata ini berhubungan dengan suatu kiasan atau lambang. Seperti kata konkret “salju” yang dimana melambangkan sebuah kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll, sedangkan pada kata kongkret “rawa-rawa” melambangkan sebuah tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan dan lain sebaginya.
  • Gaya Bahasa, ialah suatu penggunaan bahasa dengan menghidupkan atau meningkatkan suatu efek dan menimbulkan sebuah konotasi tertentu dengan bahasa figuratif yang menyebabkan sebuah puisi menjadi prismatis, yang artinya memancarkan banyak makna atau kaya makna. Gaya bahasa ini disebut dengan majas. macam-macam majas yaitu antara lain metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte, hingga paradoks
  • Rima/Irama ialah sebuah persamaan bunyi puisi yang baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup yakni: Onomatope (sebuah tiruan terhadap bunyi seperti /ng/ yang memberikan suatu efek magis puisi staudji C. B); Bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi (kata), dan sebagainya; Pengulangan sebuah kata/ungkapan ritma ialah tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Rima sangat menonjol dalam pembacaan sebuah puisi.

2. Struktur Batin Puisi

  • Tema/Makna (sense); media pusi ialah suatu bahasa. Tataran bahasa ialah suatu hubungan tanda dengan makna, maka pusi harus mempunyai sebuah makna ditipa kata, baris, bait, dan makna keseluruhan.
  • Rasa (Feeling) yaitu suatu sikap penyair yang mengenai pokok permasalahan yang terdapat di dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya akan sebuah latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya seperti latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam sebuah masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan dalam pengetahuan. Pada kedalaman pengungkapan sebuah tema dan ketetapan dalam menyikapi sebuah masalah tidak tergantung dari sebuah kemampuan penyair memilih sebuah kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, namun juga dari sebuah wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan keperibadian yang terbentuk oleh suatu latar belakang sosiologis dan psikologisnya.
  • Nada (tone) ialah suatu sikap penyair terdapat pembacanya. Nada berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair bisa menyampaikan suatu tema baik dengan suatu nada yang menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca dalam pemecahan sebuah masalah, menyerahkan masalah kepada sih pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dan lain sebagainya.
  • Amanat/tujuan maksud (intention) yaitu sebuah pesan yang akan disampaikan oleh sih penyair kepada sih pembaca yang terdapat di dalam puisi tersebut.

Puisi merupakan salah satu jenis sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan sih penulis dan ungkapan yang ada di sekeliling suatu masyarakat. Itulah ulasan tentang √ Puisi : Pengertian, Jenis, Ciri, Unsur, Struktur & Contohnya Lengkap. Semoga apa yang diulas diatas bermanfaat bagi pembaca yang membutuhkannya. Sekian dan terimakasih.


Baca Juga Artikel Liannya  :

/* */