SeputarIlmu.Com – Seni tari ?? Sudah tidak asing lagi kalo mendengar kata tari, karna setiap ada konser musik pasti diiringi dengan tarian, dan pada setiap acara adat seni tari selalu ditampilkan. Pada kesempatan kali ini disini akan membahas tentang pengertian seni tari, jenis-jenis seni tari, unsur-unsur seni tari, fungsi seni tari beserta contohnya. Oleh karena itu mari lah simak ulasan yang ada dibawah berikut.
Sejarah Seni Tari
1. Seni Tari Zaman Pra-Hindu
Karya tari pada masa ini lebih digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang sifatnya magis dan sakral. Tari menjadi ekspresi yang sering dihubungkan dengan sesuatu kekuatan diluar diri manusia. Seni tari pra-Hindu mendapatkan tempat sesuai dengan tingkat kepercayaan sejak manusia hidup berkelompok.
Dalam hal ini, tarian dianggap sebagai bagian dari daur ulang kehidupan. Atau dapat dikatakan masih melanjutkan tata kehidupan budaya pra-sejarah. Ciri-ciri dari tarian pada zaman ini, diantaranya yaitu untuk menyajikan gerak yang sederhana, hentakan kaki dan tepuk tangan yang cenderung menirukan gerak binatang dan alam.
Penyajian tari diiringi dengan pengiring berupa nyanyian dan suara-suara kuat bernada tinggi. Masyarakatnya juga sudah mengenal alat musik yang berupa nekara (gendang perunggu). Selebihnya, juga sudah dikenal aksesoris untuk busana tari yang biasanya terbuat dari bulu-bulu burung dan dedaunan.
2. Seni Tari Zaman Hindu
Pada zaman ini, kesenian ini lebih banyak dipengaruhi oleh peradaban dan kebudayaan dari India, tidak terkecuali seni tari. Seiring dengan penyebaran agama Hindu dan Buddha di Indonesia, seni tari mengalami sebuah perkembangan yang sangat pesat, bahkan sudah mempunyai standarisasi atau patokan.
Natya Sastra karangan Bharata Murni adalah literatur seni tari pada masa itu. Buku tersebut menjelaskan tentang adanya 64 motif gerak tangan mudra. Motif tersebut terbagi menjadi tiga yaitu diantaranya 24 motif yang terbentuk dari satu tangan, 13 motif dari kedua tangan, serta 27 motif hasil kombinasi kedua motif tangan.
Oleh karena itu sistem pemerintahan pada zaman ini berbentuk kerajaan, maka lahirlah sebuah tari-tarian istana yang berkembang dengan baik karena mendapat perhatian langsung dari raja. Sejarah seni tari di masa kerajaan Hindu juga diabadikan melalui berbagai peninggalan budaya yang berupa relief yang menghiasi candi-candi.
Ciri-ciri tari pada zaman Hindu, yaitu diantaranya : gerakan tari mulai disusun secara sunguh-sungguh, pertunjukan tari difungsikan, serta besarnya perhatian para penguasa terhadap seni tari. Selain itu, tema yang diusung dalam tari mulai beragam karena banyak mengambil tema dari cerita Mahabarata, Ramayana dan Panji.
3. Seni Tari Zaman Islam
Karya seni tari peninggalan zaman Hindu di Indonesia masih terpelihara dengan baik. Bahkan sesudah masuknya Islam ke Indonesia, tari sangatlah berkembang dengan ditandai munculnya beragam varian karya tari. Sejarah seni tari pada masa Islam di Indonesia sangatlah bervariasi yang juga bergantung pada tarian yang tercipta.
Sebagai misal, di Aceh dan di beberapa daerah Melayu seperti Riau, masing-masing mempunyai keunikan tersendiri meskipun tetap mengusung nuansa keIslaman. Lebih detail mengenai sejarah seni tari di lingkup masyarakat Aceh, Tari Aceh, sedangkan untuk tarian Melayu dapat dimulai dari membaca Sejarah Tari Zapin.
Di Pulau Jawa, seni tari berkembang dengan sangat baik, terutama dilingkup dua keraton Mataram, Ngayogyakarta Hadiningrat dan Surakarta Hadiningrat. sesudah perjanjian Giyanti tahun 1755 menjadi saksi dimana Keraton Mataram terbagi menjadi dua, selanjutnya ada perjanjian Jatisari.
Pada perjanjian Jatisari tahun 1756 ini ditentukan masa depan kedua kerajaan, termasuk dalam hal warisan budaya Mataram. Kasunanan Surakarta memilih mengembangkan apa yang sudah ada. Sementara itu, Kasultanan Yogyakarta memilih melestarikan tradisi yang ada, khususnya tari klasik.
4. Seni Tari Zaman Penjajahan
Dalam masa penjajahan tidak begitu sangat berpengaruh pada seni tari di lingkungan istana. Di dua keraton Mataram, tarian tetap terpelihara dengan baik. Hanya saja fungsinya sangat terbatas untuk suatu kepentingan upacara istana saja, seperti penyambutan tamu raja, perkawinan putri raja, penobatan putra-putri raja, dan jumenengan raja. Contohnya dalam budaya Melayu, Tari Zapin Penyengat.
Lain di istana, beda juga dengan tarian yang berkembang di masyarakat. Di kalangan rakyat biasa tari hanya fungsinya untuk hiburan saja. Uniknya, penderitaan rakyat akibat penjajahan turut menjadi ide untuk membuat karya seni bertemakan kepahlawanan. Dalam seni tari, salah satu contohnya yaitu Tari Glipang, tari tradisional Probolinggo, Jawa Timur.
5. Seni Tari Pasca Kemerdekaan – Sekarang
sesudah perkembangannya banyak tersendat di masa penjajahan, seni tari kembali tumbuh subur di masa sesudah kemerdekaan. Beragam jenis tari difungsikan kembali, baik tari hiburan maupun tarian upacara. Perkembangan yang sangat pesat, terutama terjadi pada tarian sebagai hiburan.
Banyak sekolah-sekolah seni didirikan, hingga semakin banyak tari kerasi baru dengan seiring banyaknya koreografer-koreografer muda. Mereka senantiasa menciptakan pembaruan nilai artistik dan bentuk tari sebagai upaya menambah perbendaharaan karya tari.
Pengertian Seni Tari
Seni tari ialah suatu gerak badan yang secara berirama yang dilakukan ditempat serta waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkap perasaan, maksud, serta pikiran. Bunyi-bunyian yang dimaksud ialah musik pengiring tari mengatur suatu gerakan penari serta menguatkan sebuah maksud yang mau di sampaikan. Gerakan tari ini tidak sama dari gerakan sehari-hari yang seperti lari, jalan, atau bersenam.
Gerak didalam tari tidaklah gerak yang realistis, tetapi gerak yang sudah di beri suatu bentuk ekspresif serta estetis. Suatu tarian sesungguhnyaialah sebuah kombinasi dari sebagian unsur, yakni wiraga (raga), Wirama (irama), serta Wirasa (rasa). Ketiga unsur ini melebur jadi sebuah bentuk tarian yang serasi. Unsur paling utama dalam tari yaitu sebuah gerak. Gerak tari senantiasa melibatkan suatu unsur anggota badan manusia. Unsur-unsur anggota badan itu di dalam membuat sebuah gerak tari bisa berdiri dengan sendiri, berhimpun maupun bersambungan. Agar lebih jelas lagi tentang pengertian seni tari, simak definisi-definisi menurut para ahli yang ada dibawah berikut.
Pengertian Seni Tari Menurut Para Ahli
1. Aristoteles
Menurut Aristoteles meyatakan bahwa tari ialah sebuah gerak ritmis yang bisa menghadirkan suatu karakter manusia saat mereka bertindak.
2. C. Sachs
Menurut C. Sachs menytakan bahwa tari ialah suatu pelafalan jiwa manusia melalui suatu gerak berirama yang mempunyai nilai estetika.
3. Cooric Hartong
Menurut Cooric Hartong menyatakan bahwa seni tari ialah sebuah gerak-gerak badan yang diberi nuansa ritmis dan dilakukan dalam suatu ruang.
4. Bagong Sudito
Menurut Bagong Sudito menyatakan bahwa seni tari ialah suatu seni yang berupa sebuah gerak ritmis yang menjadi alat ekspresi manusia.
5. Drs. I Gede Ardika
Menurut Drs. I Gede Ardika menyatakan bahwa seni tari ialah sesuatu yang bisa menyatukan banyak hal hingga semua orang bisa menyesuaikan diri atau menyelaraskan geraknya menurut caranya masing-masing.
6. Haukins
Menurut Haukins menyatakan bahwa seni tari ialah suatu ekspresi jiwa manusia yang diubah menjadi sebuah gerak oleh imajinasi si penciptanya.
7. Irmgrad Bartenieff dan Forrestine Paulay
Menurut Irmgrad Bartenieff dan Forrestine Paulay menyatakan bahwa seni tari ialahsuatu bentuk seni ekspresionostis yang menggambarkan reaksi jiwa seseorang terhadap sebuah konflik dan masalah di dunia modern.
8. Judith Lynne Hanna
Menurut Judith Lynne Hanna menyatakan bahwa ialah suatu seni plastis dari gerak yang visual terlihat sepintas.
9. K.M.A. Theodora Retno Maruh
Menurut K.M.A. Theodora Retno Maruh menyatakan bahwa seni tari ialah suatu karya seni yang tidak akan pernah bersifat kontemporer.
10. Kamala Devi Chattopadhyaya
Menurut Kamala Devi Chattopadhyaya menyatakan bahwa ialah suatu insting atau desakan emosi di dalam diri manusia yang mendorong.
Jenis-Jenis Seni Tari
Jenis-jenis tarian yang ada di nusantara terbagai menjadi Tari Tradisional, Tari Kreasi Baru dan Tari Kontemporer. berikut ini penjelasannya :
1. Tari Tradisional
Di negara kita Indonesia hampir di setiap daerah mempunyai tari tradisional. pengertian dari tari tradisional ialah suatu tarian yang berasal dari sebuah daerah dan diturunkan secara turun-temurun hingga menjadi suatu budaya dari daerah tersebut. Umumnya tari tradisional ini mengandung sebuah nilai-nilai filosofis seperti keagamaan, kepahlawanan dsb.
Tari tradisional di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu tari rakyat dan tari klasik (keraton).
- Tari Rakyat, Tarian rakyat atau tarian daerah ialah salah satu jenis tarian yang berkembang pada masyarakat biasa. Tarian rakyat lahir sebagai suatu lambang dari kebahagiaan dan sukacita. Contohnya jika pada musim panen tiba dan hasil panen melimpah maka masyarakat akan mengadakan acara dan menari bersama untuk merayakannya. Salah satu jenis tarian ini terus berkembang dan menjadi tradisi. Tarian rakyat tidak mempunyai suatu aturan-aturan baku sehingga bentuk tariannya sangat bervariasi.
- Tari Klasik (Tari Keraton) salah satu jenis ini lahir dari dalam keraton atau dalam kaum bangsawan. Karena tarian ini berkembang pada suatu lingkungan atas, maka masyarakat biasa dilarang untuk menarikan tarian ini. Berbeda dengan tarian rakyat, tari keraton ini mempunyai suatu aturan yang tertulis dan baku. Sehingga sejak zaman tari ini lahir sampai sekarang tidak ada yang berubah.
2. Tari Kreasi Baru
Tari kreasi baru ialahsalah satu jenis tari yang perkembangan dari tari tradisi yang ada. jenis tarian yang sudah ada dan biasanya dipakai untuk upacara ritual, adat dan keagamaan lalu dimodifikasi oleh sih penata tari sehingga tari ini bisa dinikmati oleh khalayak umum. Contohnya yaitu pada Tari Rapai yang merupakan sebuah perpaduan dari gerak tari yang berkembang di Aceh dan Semenanjung Malaya, yaitu Tari Seudati, Saman dan Zapin.
3. Tari Kontemporer
Tari kontemporer ialah salah satu jenis tarian modern yang berkembang di Indonesia. Tarian ini lahir sebagai sebuah reaksi atas pada seni tari klasik yang telah mencapai suatu titik akhir yang didalam perkembangan teknisnya. tari kontemporer ialah salah satu jenis tari modern yang sehingga tidak ada unsure tradisi lama lagi. Biasanya gaya tari kontemporer ini bernuansa unik dan memakai jenis music dari computer. Sedangkan tari kreasi baru ialah suatu tari tradisi yang sudah diedit tetapi tetap saja meninggalkan suatu unsur asli tradisinya.
Unsur-unsur Seni Tari
Seni tari memiliki unsur-unsur yang berhubungan dari seni tari, unsur-unsur tersebut yaitu sebagai berikut :
1. Ragam Gerak
Ragam Gerak ialah salah satu unsur yang mempunyai peran penting untuk seni tari dan unsur estetika dari tari. Gerakan dari tari berasal dari anggota tubuh. Anggota tubuh yang dapat digunakan dalam menari yaitu pada anggota tubuh bagian atas, bagian tengah dan pada bagian bawah. Anggota tubuh bagian atas terdiri dari kepala, mata dan raut wajah. Bagian anggota tubuh pada bagian tengah yaitu terdiri dari anggota lengan atas, lengan bawah, telapak tangan, jari-jari dan ruas jari. Sedangkan anggota tubuh pada bagian bawah terdiri dari Kaki. Ragam gerak pada bagian kaki hampir sama untuk tarian di bagian timur. Perbedaannya terletak pada tempo atau volume gerakannya.
2. Bentuk Iringan
Pada unsur seni tari yang kedua yaitu suatu bentuk iringan tarian bisa berupa jenis music iringan tari internal dan jenis musik iringan tari eksternal. Jenis music iringan tari internal yaitu suatu iringan yang berasal dari tubuh penari itu sendiri. Contohnya yaitu Tepukan dada dan telapak tangan pada Tarian Saman dari Aceh dan suara Cak pada tari kecak dari Bali.
Sedangkan jenis music iringan pada tari eksternal berasal dari sebuah tabuhan alat music. Contohnya di Jawa tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat yang dikenal alat music gamelan, pelog dan salendro.
3. Kostum Tari
Kostum tari ialah suatu estetika yang tidak bisa dipisahkan dari wujud tarian. Kostum pada tarian untuk upacara bentuknya lebih sederhana dan tidak mementingkan suatu estetika. Berbeda dengan kostum tarian yang digunakan pada tarian pertunjukan atau tarian tontonan. Kostum pada tarian tontonan atau pertunjukan bentuknya dirancang sedemikian rupa sehingga menimbulkan sebuah kesan keindahan maupun mendalam dari penontonnya.
4. Pola Lantai
Pola lantai ialah salah satu unsur yaitu suatu posisi yang dilakukan oleh sih penari tunggal ataupun penari kelompok. Pola lantai pada suatu tarian bisa berupa simetris, asimetris, lengkungan, garis lurus dan lingkaran.
Pada tarian upacara, pada jenis tarian yang satu ini biasa nya pola lantai berbentuk lingkaran. Menurut para ahli, pola lantai yang berbentuk sebuah lingkaran menggambarkan berkaitan erat dengan sesuatu yang sacral atau mistis. Lingkaran berpusat sebagai symbol alam dunia, berpusat kepada bagian tertentu yang ditempati oleh sautu alam gaib. Contohnya : tarian upacara dengan suatu pola lantai lingkaran yaitu tari kecak dari bali.
Fungsi Seni Tari
1. Sebagai sarana keagamaan
Di dalam kehidupan keagamaan, sejak dahulu manusia menggunakan suatu tari-tarian sebagai sarana berkomunikasi dengan Tuhan. Biasanya tari yang digunakan sebagai sarana keagamaan bersifat sakral. Di Bali masih terdapat suatu tarian-tarian keagamaan sebagai sarana komunikasi dengan para Dewa dan leluhurnya. Biasanya tarian ini dilakukan disebuah Pura-pura. Contohnya yaitu tarian Sang Hyang, Kecak, Keris, Rejang.
2.Sebagai sarana upacara adat
Tarian yang biasanya digunakan sebagai upacara adat terbagi atas 2 yaitu:
- Peristiwa Alamiah Tarian upacara adat ini bersifat alamiah biasanya berhubungan dengan suatu kejadian alam. Contohnya yaitu Tari Ngaseuk (menanam padi) dari Jawa Barat, Tari Seblang (panen padi) dari Jawa Timur, Tari Nelayan (memohon keselamatan saat berlaut) dari Irian Jaya dan lain sebagainya.
- Peristiwa Kehidupan salah satu jenis tarian upacara adat ini biasa nya pada peristiwa kehidupan umumnya yang berhubungan dengan sebuah kehidupan manusia. Contohnya yaitu: Tari Sisingaan (upacara khitanan) dari Jawa Barat, Tari Wolane (upacara perkawinan) dari Maluku, Tari Holana (menyambut kelahiran bayi) dari NTT dan Tari Ngaben (upacara kematian) dari Bali
3. Sebagai Sarana Pergaulan
Manusia ialah makhluk social yang membutuhkan suatu interaksi dengan individu lainnya sehingga muncullah suatu keakraban. Untuk mendapatkan suasana keakraban tersebut, manusia membutuhkan sebuah sarana. Salah satu dari sarana tersebut yaitu sebuah Tarian Pergaulan. Tarian pergaulan ialah jenis tarian yang dipergunakan untuk menyatakan kerukunan bermasyarakat. Salah satu contoh yang paling jelas dari tari pergaulan yaitu Tari Jaipongan dimana penari dan penonton bisa menari bersama di satu panggung. Contohnya yaitu Tari Tayub dari Jawa Timur, Tari Adu jago dari Surabaya dan Tari Manduda dari Sumatera Barat.
4. Sebagai Tontonan
Seni tari yaitu sebagai tontonan atau sebuah pertunjukan. Hampir setiap daerah di Nusantara mempunyai tarian tontonan. Tarian tontonan atau pertunjukan ialah jenis tarian yang dihadirkan sebagai hiburan semata. yang bertujuan penonton yang menyaksikan tarian ini akan merasa terhibur.
Seni tari mempunyai peranan dalam masyarakat karena seni tari salah satu fungsi nya yaitu sebagai sebuah ekpresi dan pengungkapan sebuah perasaan dari si penari. Hal ini dikarenakan manusia adalah suatu makhluk sosial yang harus saling berkomunikasi sesama manusia dan kepada sang pencipta yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Itulah penjelasan tentang √ Seni Tari : Pengertian, Jenis, Unsur, & Fungsi Serta Contohnya Lengkap. Semoga apa yang diulas diatas bermanfaat bagi prmbaca. sekian dan terimkasih.
Baca Juga Artikel Lainnya :
- √ Seni Rupa : Pengertian, Fungsi, Unsur & Jenis Serta Contohnya Lengkap
- √ Seni Teater : Pengertian, Ciri, Unsur, Fungsi , Jenis & Contohnya Lengkap
- √ Seni : Pengertian, Macam, Cabang, Fungsi, Tujuan & Contohnya Lengkap
- √ Musik : Pengertian, Fungsi, Unsur, Jenis & Manfaatnya Lengkap
- √ Seni Sastra : Pengertian, Unsur, Ciri, Jenis, Fungsi & Contohnya Lengkap