Siklus Air

SeputarIlmu.Com – Bumi merupakan sebuah planet di tata surya yang mana permukaannya terdiri dari dua bentuk, yakni daratan dan juga perairan. Bumi jika dilihat dari luar angkasa warnanya akan seperti kelereng, yakni ada biru, putih, dan juga coklat.

Biru juga menandakan perairan, putih adalah ombak- ombaknya, dan coklat adalah daratan yang digunakan sebagai tempat tinggal manusia. Apabila kita melihat Bumi dari kejauhan, itu akan tampak bahwa perairan lebih besar daripada daratan.

Hal itu berarti Bumi ini kaya akan sumber air nya. Sumber air di Bumi ini bermacam- macam, bukan hanya samudera atau macam- macam laut, namun juga macam- macam danau, sungai, rawa, mata air, dan lain-lain.

√ Siklus Air : Pengertian, Unsur, Jenis, Tahapan, Macam dan Fungsi [ TERLENGKAP ]


Pengertian Siklus Hidrologi atau Air

Air ialah jenis sumber daya alam yang sangat vital di Bumi. Bukan hanya bagi manusia, namun juga bagi semua makhluk hidup. Tanpa adanya air, makhluk hidup tidak akan pernah dapat bertahan hidup lama. Makhluk hidup sangat membutuhkan air, bukan hanya untuk dapat memenuhi cairan di dalam tubuh saja, namun juga berbagai kepentingan lain. Untung saja air ini temasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui.

Sehingga untuk mendapatkan air kembali, kita tidak akan membutuhkan waktu bertahun- tahun lamanya seperti jika barang tambang habis. Air ini sebagai sumber daya alam yang dapat diperbaharui ini mengalami suatu siklus. Siklus air ini juga disebut sebagai siklus hidrologi.

Mungkin sebagian dari kita juga sudah seringkali mendengar tentang siklus hidrologi. Siklus Hidrologi ialah salah satu bahasan dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains. Siklus Hidrologi ini adalah salah satu dari 6 siklus biogeokimia yang berlangsung di dalam Bumi.

Siklus Hidrologi merupakan suatu siklus atau sirkulasi air yang berasal dari Bumi kemudian menuju ke atmosfer dan kembali lagi ke Bumi yang berlangsung secara terus menerus. Karena bentuknya yang memutar dan berlangsung secara terus- menerus inilah yang menyebabkan air seperti tidak pernah habis.

Siklus ini juga mempunyai peranan sangat penting bagi kelangsungan hidup makhluk di Bumi. Karena adanya siklus inilah ketersediaan air di Bumi akan selalu terjaga. Dan karena itu siklus hidrologi inilah keseimbangan ekosistem di Bumi bisa selalu terjaga.

Ilmu Hidrologi terbagi ke dalam beberapa jenis, yakni :

  • Geohidrologi adalah suatu ilmu hidrologi yang satu ini membahas tentang air yang berada di dalam tanah.
  • Hidrometeorologi yaitu ilmu hidrologi yang membahas tentang air berwujud gas yang letaknya di udara.
  • Potamologi yakni ilmu hidrologi yang membahas tentang aliran air khususnya aliran di permukaan.
  • Limnologi adalah ilmu yang mempelajari tentang permukaan air yang tenang seperti danau.
  • Kriologi  merupakan ilmu yang mempelajari tentang air padat seperti salju dan es.

Air ini menutupi sekitar 71 % permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik persediaan air di dalam bumi. Sejumlah besar air ini juga diperkirakan terdapat di Kutub Utara dan Kutub Selatan Planet Mars. Siklus hidrologi ini tak hanya ada dengan tujuan untuk mempertahankan ketersediaan air, namun siklus ini juga bisa menjaga intensitas hujan.

Tak hanya itu saja, siklus air ini juga menjaga suhu dan cuaca yang ada di bumi agar semuanya tetap teratur. Siklus air juga akan membantu keseimbangan suatu ekosistem yang ada di bumi sehingga semua lingkup kehidupan akan berjalan tanpa hambatan.


Pengertian Hidrologi Menurut Para Ahli

1. Singh

Hidrologi adalah suatu ilmu yang membahas tentang karakteristik menurut waktu dan ruang tentang kuantitas dan kualitas air dibumi termasuk suatu proses hidrologi, pergerakan, penyebaran, sirkulasi tampungan, eksplorasi, pengembangan dan manajemen.


2. Marta dan Adidarma

Hidrologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang terjadinya suatu pergerakan dan distribusi air di bumi baik diatas ataupun di bahwa permukaan bumi, tentang sifat kimia dan fisika air dengan suatu reaksi terhadap suatu lingkungan dan hubungannya dengan kehidupan.


3. Ray K. Linsley dalam Yandi Hermawan (1986)

Hidrologi yaitu suatu ilmu yang membicarakan tentang air yang ada dibumi yakni mengenai tentang kejadian, perputaran dan pembagiannya, sifat fisika dan kimia serta reaksinya terhadap suatu lingkungan termasuk hubungan dengan kehidupan.


Unsur Air

Air adalah substansi kimia dengan rumus H2O. Satu molekul air terdiri dari atas dua atom hidrogen yang terikat pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak ada warna, tidak berasa, dan tidak berbau pada kondisi yang normal. Kondisi yang dimaksud ialah pada tekanan 100 kPa (1 bar) dan pada suhu 273,15 Kelvin. Air juga merupakan suatu zat pelarut yang penting yang memiliki suatu kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia seperti asam, garam, beberapa jenis gas, dan molekul-molekul organic tertentu.


Jenis-Jenis Air

1. Air Permukaan

Air permukaan ialah jenis air yang merupakan suatu tampungan air hujan yang mengalir di atas bumi dan tidak terserap ke dalam tanah karena tanah di bawahnya yang bersifat rapat sehingga air tersebut akan tergenang dan adakalanya mengalir ke bagian yang lebih rendah. Air permukaan terbagi dari air sungai, air danau, dan air laut.


2. Air Angkasa

Air angkasa ialah air yang berasal dari udara dan jatuh ke suatu permukaan bumi. Komposisi air yang terdapat di lapisan udara bumi berjumlah sekitar 0,001 % dari total air di suatu permukaan bumi. Air angkasa terbagi atas air hujan, air salju, dan air es.


3. Air Tanah

Air tanah adalah seluruh air yang terkandung di dalam lapisan tanah. Air di lapisan tanah juga menyumbang 0,6 % dari total air keseluruhan di bumi. Umumnya kedalaman air tanah ini berkisar 9 sampai 15 meter di bawah permukaan tanah.

  • Air Tanah Freatik adalah air tanah dangkal yang berada tidak jauh dari suatu permukaan tanah.
  • Air Tanah Dalam ialah air yang terletak di bawah lapisan tanah kedap air pertama.
  • Air Tanah Meteorit ( Vados ) yaitu air tanah yang berasal dari air hujan dan sebelumnya terjadi penguapan air di atmosfer yang membuat air ini bercampur debu meteor.
  • Air Tanah Magma ( Juvenil ) yakni air yang terbentuk secara kimiawi di dalam tanah karena pengaruh magma.
  • Air Konat merupakan air tanah yang terjebak di suatu batuan selama beribu-ribu tahun sehingga sering juga disebut dengan istilah Air Purba.

Tahapan-Tahapan Siklus Air

Suatu siklus pastilah mempunyai beberapa tahapan yang berangkai. Tahapan- tahapan tersebut jika tergabung antara satu dengan yang lainnya maka akan terciptalah suatu siklus. Dengan kata lain, siklus ini terjadi karena adanya tahapan- tahapan yang saling berkaitan satu sama lain dan bentuknya ialah memutar.

Tahapan Siklus Hidrologi

Siklus Air ini setidaknya mencakup 9 tahapan yakni sebagai berikut :

1. Evaporasi

Tahapan pertama dalam siklus hidrologi ini ialah evaporasi. Evaporasi merupakan suatu istilah lain dari penguapan. Siklus hidrologi akan dimulai dari adanya penguapan.

Penguapan yang mengawali terjadinya siklus hidrologi yaitu penguapan dari air yang ada di Bumi, seperti samudera, laut, danau, rawa, sungai , bendungan, bahkan di areal persawahan. Semua air tersebut akan berubah dan menjadi uap air karena adanya pemanasan dari sinar matahari. Hal inilah juga disebut dengan evaporasi atau penguapan.

Evaporasi ini akan mengubah bentuk air yang semula cair akan menjadi uap air yang berwujud gas. Karena menjadi wujud gas, hal ini dapat memungkinkan bahwa gas tersebut dapat naik ke atas (ke atmosfer) karena terbawa oleh angin.

Semakin panas sinar matahari yang diterima, maka akan semakin banyak air yang dapat berubah menjadi uap air, dan semakin banyak pula yang terbawa ke lapisan atmosfer Bumi.


2. Transpirasi

Selain evaporasi, ada juga bentuk penguapan lainnya yakni penguapan yang berasal dari suatu jaringan makhluk hidup. Penguapan yang terjadi pada jaringan makhluk hidup ini disebut sebagai transpirasi. Transpirasi ini akan terjadi di jaringan hewan maupun tumbuhan.

Sama halnya dengan evaporasi, proses transpirasi ini juga mengubah air yang berwujud cair dari jaringan makhluk hidup tersebut menjadi uap air.

Uap air ini juga akan terbawa ke atas, yaitu ke atmosfer. Namun, biasanya penguapan yang terjadi juga karena transpirasi ini jumlahnya lebih sedikit atau lebih kecil daripada penguapan yang terjadi karena evaporasi.


3. Evapotranspirasi

Evapotranspirasi ini adalah gabungan dari evapotasi dan juga transpirasi. Sehingga dapat dikatakan juga bahwa evapotranspirasi ini merupakan total suatu penguapan air atau penguapan air secara keseluruhan, baik yang ada di permukaan Bumi atau tanah maupun pada jaringan makhluk hidup. Dalam siklus hidrologi, evapotranspirasi ini sangatlah yang mempengaruhi jumlah uap air yang ternagkut ke atas atau ke atmosfer Bumi.


4. Sublimasi

Tahapan yang lainya ialah sublimasi. Jadi selain melalui proses penguapan, naiknya uap air ke atmosfer ini juga terjadi melalui suatu proses sublimasi. Apakah sublimasi itu? Sumblimasi merupakan suatu proses perubahan es di kutub atau di puncak gunung menjadi uap air, tanpa harus melalui suatu proses cair terlebih dahulu.

Sublimasi ini juga tidak sebanyak penguapan (evaporasi maupun transpirasi), namun meski sedikit tetap saja sublimasi ini akan berkontribusi erat terhadap jumlah uap air yang terangkat ke atmosfer. Dibandingkan dengan evaporasi maupun transpirasi, suatu proses sublimasi ini berjalan lebih lambat dari pada keduanya. Sublimasi ini terjadi pada tahap sikulus hidrologi yang panjang.


5. Kondensasi

Kondensasi merupakan suatu proses berubahnya uap air menjadi partikel- partikel es. Ketika uap air dari suatu proses evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, dan sublimasi sudah mencapai ketinggian tertentu, uap air tersebut akan berubah menjadi suatu partikel-partikel es yang berukuran sangat kecil melalui proses konsendasi.

Perubahan wujud ini terjadi karena adanya pengaruh suhu udara yang sangat rendah saat berada di ketinggian tersebut. Suatu partikel- partikel es yang terbentuk tersebut akan saling mendekati satu sama lain dan bersatu hingga membentuk sebuah awan.

Semakin banyak partikel es yang bersatu, maka akan semakin tebal juga hitam awan yang akan terbentuk. Inilah hasil dari suatu proses kondensasi.


6. Adveksi

Adveksi ini akan terjadi setelah partikel- partikel es membentuk sebuah awan. Adveksi suatu merupakan perpidahan awan dari satu titik ke titik lainnya namun masih dalam satu horisontal. Jadi setelah partikel- partikel es ini membentuk sebuah awan yang hitam dan gelap, awan tersebut dapt berpindah dari satu titik ke titik yang lain dalam satu horizontal.

Proses adveksi ini juga terjadi karena adanya angin maupun perbedaan tekanan udara sehingga mengakibatkan awan tersebut berpindah.

Proses adveksi ini akan memungkinkan awan akan menyebar dan berpindah dari atmosfer yang berada di lautan menuju atmosfer yang ada di daratan. Namun perlu diketahui juga bahwa tahapan adveksi ini tidak selalu terjadi dalam proses hidrologi, tahapan ini tidak terjadi dalam siklus hidrologi pendek.


7. Presipitasi

Awan yang telah mengalami suatu proses adveksi tersebut selanjutnya akan mengalami presipitasi. Presipitasi merupakan suatu proses mencairnya awan hitam akibat adanya pengaruh suhu udara yang tinggi. Pada tahapan inilah akan terjadinya hujan.

Sehingga awan hitam yang dapat tebentuk dari partikel es tersebut mencair dan air tersebut jatuh ke Bumi manjadi sebuah hujan. Namun, tidak semua presipitasi akan menghasilkan air.

Apabila presipitasi ini terjadi di daerah yang mempunyai suhu terlalu rendah, yakni sekitar kurang dari 0áµ’ Celcius, maka suatu prepitisasi akan menghasilkan hujan salju. Awan yang banyak mengandung air tersebut akan turun ke litosfer dalam bentuk yang berupa butiran- butiran salju tipis. Hal ini juga dapat kita temui di daerah yang mempunyai iklim sub tropis, dimana suhu yang dimiliki tidak akan terlalu panas seperti di daerah yang mempunyai iklim tropis.


8. Run Off

Tahapan run off ini akan terjadi ketika sudah di permukaan Bumi. Ketika awan sudah mengalami suatu proses presipitasi dan menjadi air yang jatuh ke Bumi, maka air tersebut akan mengalami suatu proses run off. Run off atau limpasan ini merupakan suatu proses pergerakan air dari tempat yang tinggi menjuju ke tempat yang lebih rendah yang terjadi di permukaan Bumi.

Pergerakan air tersebutjuga dapat terjadi melalui saluran- saluran, seperti saluran got, sungai, danau, muara sungai, hingga samudera. Proses ini yang menyebabkan air telah melalui siklus hidrologi akan kembali menuju ke lapisan hidrosfer Bumi.


9. Infiltrasi

Proses selanjutnya adalah suatu proses infiltrasi. Air yang sudah berada di Bumi akibat suatu proses presipitasi, tidak semuanya mengalir di permukaan Bumi dan mengalami run off. Sebagian dari air tersebut akan bergerak menuju ke pada pori- pori tanah, merembes, dan terakumulasi menjadi air tanah.

Sebagian air yang dapat merembes ini hanyalah sebagian kecil saja. Suatu proses pergerakan air ke dalam pori- pori tanah ini disebut juga sebagai proses infiltrasi. Proses infiltrasi secara lambat akan membawa air tanah untuk menuju kembali ke laut.

Setelah melalui proses run off dan infiltrasi, kemudian air yang telah mengalami suatu siklus hidrologi akan kembali berkumpul ke lautan. Dalam waktu yang berangsur- angsur, air tersebut juga akan kembali mengalami siklus hidrologi yang baru, dimana diawali dengan suatu evaporasi. Dan itulah kesembilan dari tahapan suatu siklus hidrologi.


Macam-macam Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi yang tahapan- tahapannya telah dijelaskan di atas juga ternyata tidak hanya terdiri atas satu macam saja. Siklus hidrologi ini terdiri dari beberapa macam. Macam- macam siklus hidrologi ini juga dilihat dari panjang atau pendeknya proses siklus hidrologi tersebut.

Berdasarkan proses panjang dan pendeknya, siklus hidrologi ini dapat dibagi menjadi 3 macam, yakni sebagai berikut :

1. Siklus Hidrologi Pendek

Siklus hidrologi pendek merupakan suatu siklus hidrologi yang tidak mengalami proses adveksi. Uap air yang terbentuk melalui siklus hidrologi akan diturunkan melalui hujan yang akan terjadi di daerah sekitar laut tersebut.

Siklus Hidrologi Pendek

Penjelasan mengenai suatu siklus hidrologi pendek ini ialah sebagai berikut :

  • Air laut yang telah terkena pemanasan sinar matahari akan mengalami penguapan dan menjadi uap air.
  • Uap air tersebut juga akan mengalami kondensasi dan membentuk awan.
  • Awan yang terbentuk tersebut juga akan menjadi hujan di sekitar permukaan laut tersebut.

2. Siklus Hidrologi Sedang

Siklus yang selanjutnya ialahsuatu  siklus hidrologi sedang. Suatu siklus hidrologi sedang merupakan siklus hidrologi yang umum terjadi di Indonesia. Hasil dari siklus hidrologi sedang ini yaitu turunnya hujan di atas daratan. Hal ini karena suatu proses adveksi akan membawa awan yang terbentuk ke atas daratan.

Siklus Hidrologi Sedang

Penjelasan mengenai suatu siklus hidrologi sedang ini adalah sebagai berikut :

  • Air laut yang telah terkena pemanasan sinar matahari akan mengalami penguapan dan menjadi uap air.
  • Uap air yang sudah terbentuk mengalami suatu proses adveksi karena adanya angin dan tekanan udara, sehingga bergerak menuju ke daratan
  • Di atmosfer daratan, uap air tersebut juga akan membentuk awan dan kemudian akan berubah menjadi hujan
  • Air hujan yang jatuh di permukaan Bumi atau daratan akan mengalami suatu run off, menuju ke sungai dan kembali ke laut.

3. Siklus Hidrologi Panjang

Siklus yang selanjutnya adalah suatu siklus hidrologi panjang. Siklus hidrologi panjang merupakan suatu siklus hidrologi yang umum terjadi di daerah beriklim sub tropis atau di daerah pegunungan. Melalui siklus hidrologi panjang ini hujan tidak akan langsung berbentuk air, namun turun dalam bentuk salju ataupun gletser terlebih dahulu.

Siklus Hidrologi Panjang

Penjelasan mengenai suatu siklus hidrologi sedang ini adalah sebagai berikut :

  • Air laut yang sudah terkena pemanasan sinar matahari akan mengalami penguapan dan menjadi uap air.
  • Uap air yang telah terbetuk tersebut akan mengalami proses sublimasi.
  • Kemudian terbentuklah suatu awan yang mengandung kristal- kristal es.
  • Awan mengalami suatu proses adveksi dan kemudian bergerak ke daratan.
  • Awan akan mengalami suatu presipitasi dan turun sebagai salju.
  • Salju ini akan terakumulasi menjadi gletser.
  • Gletser tersebut akan mencair karena adanya suatu pengaruh suhu udara dan membentuk aliran sungai.
  • Air dari gletser dan mengalir di sungai tersebut juga kemudian akan kembali ke laut.


Fungsi Siklus Hidrologi

1. Untuk Kehidupan Manusia

  • Kebutuhan Pokok. Banyak konsumsi air ini juga dapat menyehatkan pencernaan dan melancarkan metabolisme tubuh. Air juga menunjang berbagai kegiatan pada organ di dalam tubuh. Tanpa konsumsi air, metabolisme tubuh menjadi tidak akan seimbang.
  • Kebutuhan Sekunder. Air ini juga dapat memenuhi kebutuhan sekunder manusia. Air merupakan salah satu faktor pendukung dalam suatu kegiatan hari-hari manusia seperti mandi, mencuci, memasak, dan lain-lain.
  • Kesehatan Tubuh
    • Air putih dapat mengatasi sembelit.
    • Air putih dapat meningkatkan suatu sirkulasi darah.
    • Air putih dapat mengobati panas dalam juga.
    • Banyak minur air putih dapat mencegah stroke dan serangan jantung.
    • Air putih ini dapat mengobati batuk, sariawan, dan panas dalam.

2. Untuk Hewan

Hewan ini juga membutuhkan air untuk keberlangsungan hidupnya. Tubuh hewan juga akan membutuhkan banyak air untuk melancarkan aktivitas metabolismenya.


3. Untuk Tumbuhan

Bagi tumbuhan, air digunakan untuk suatu proses fotosintesis. Proses fotosintesis berlangsung di daun. Air akan dibawa dari tanah menuju batang hingga ke daun dan kemudian digunakan untuk suatu proses fotosintesis.


Itulah penjelasan tentang √ Siklus Air : Pengertian, Unsur, Tahapan, Macam & Fungsinya Lengkap. Siklus hidrologi ini juga sangat berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di bumi ini.

Melalui siklus ini, ketersediaan air di tanah bumi juga dapat terjaga. Air adalah sebagai sumber daya alam yang dapat diperbaharui ini mengalami suatu siklus. Karena adanya siklus inilah maka ketersediaan air di bumi bisa selalu terjaga. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi Anda. Sekian dan Terima Kasih.


Baca Juga Artikel lainnya :

/* */