SeputarIlmu.Com – Setiap makhluk hidup harus membutuhkan suatu energi untuk hidup. Makhluk hidup ini mendapatkan energi dari suatu makanan yang mereka makan, dan semua makhluk hidup mendapatkan energi dari makanan. Pada kesempatan kali akan mengulas dan menjelaskan tentang rantai makanan secara lengkap. Oleh karena itu marilah simak ulasan yang ada dibawah ini.
Pengertian Rantai Makanan
Rantai Makanan adalah suatu proses makan dimakan antar makhluk hidup yang mana di dalamnya ada yang berperan sebagai produsen, konsumen, dan dekomposer. Hal ini bertujuan untuk bisa mempertahankan kelangsungan hidup masing-masing pada makhluk hidup tersebut.
Dalam suatu rantai makanan, makhluk hidup memiliki peran yang berbeda beda seperti produsen, konsumen dan juga dekomposer atau pengurai, sedangkan setiap tingkat dari suatu rantai makanan dalam sebuah ekosistem dinamakan dengan tingkat trofik.
Dalam tingkat trofik pertama, suatu organisme yang bisa menghasilkan zat makanan yakni tumbuhan yang disebut dengan produsen. Sedangkan organisme dalam tingkat tropik kedua juga disebut dengan konsumen primer atau konsumen tingkat satu yang umumnya ditempati hewan herbivora atau pemakan tumbuhan.
Sedangkan organisme bisa menduduki tingkat tropik ketiga yang dinamakan juga dengan konsumen sekunder yakni hewan karnivora atau hewan pemakan daging dan begitu seterusnya. Sedangkan organisme yang menduduki peringkat tertinggi atau terakhir disebut juga dengan konsumen puncak yakni omnivora.
Manfaat Rantai Makanan dalam Ekosistem
1. Interaksi Langsung Antar Spesies
Rantai makanan ini berguna untuk interaksi langsung antar spesies. Interaksi langsung akan terjadi saat dua spesies tidak akan berinteraksi secara langsung namun dipengaruhi dengan spesies ketiga. Spesies nantinya bisa saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain dari berbagai cara.
Contohnya, predasi bisa mempengaruhi persaingan diantara spesies dalam suatu jaringan makanan seperti zona intertidal yakni rumah untuk keong, kerang, manfaat remis dan sebagainya yang kemudian dimangsa oleh predator laut.
2. Memberi Bentuk Dalam Ekosistem
Ekosistem ini hadir agar bisa memanfaatkan sumber energi dan juga siklus materi. Diawali dari matahari yang kemudian digunakan untuk organisme fotosintesis kemudian mengalir lewat tingkat trofik dan materi akan digunakan berkali kali.
Energi tersebut sangat penting dalam pertumbuhan dan fungsi yang akan diakses oleh organisme heterotrof dimana tidak bisa menghasilkan bahan bakar sendiri. Untuk itulah suatu rantai makanan menjadi elemen mendasar untuk mendefinisikan dan memberi bentuk dalam sebuah ekosistem.
3. Mendukung Pemangsa Puncak
Rantai makanan ini juga sangat penting untuk mendukung pemangsa dan puncak dimana beberapa diantaranya merupakan hewan pemangsa langka yang hampir punah.
Rantai makanan ini juga menjadi sangat penting khususnya fungsi dari tanaman hijau yang tak terhitung jumlahnya dan dimana secara alami akan mendukung sejumlah kecil pemangsa puncak seperti harimau dan lainnya.
Hal ini akan terjadi karena tumbuhan menjadi sumber pakan bagi hewan herbivora seperti kambing, manfaat sapi perah untuk manusia, domba dan lain sebagainya.
Sedangkan beberapa hewan herbivora ini juga menjadi sangat penting untuk kelangsungan hidup pemangsa puncak dengan cara memangsa hewan herbivora tersebut agar bisa bertahan hidup.
4. Membantu Ekosistem
Rantai makanan juga berperan penting dalam membantu mengatur suatu ekosistem. Predator memang tidak selalu secara langsung bisa mengendalikan suatu ukuran populasi mangsa mereka.
Namun predator bisa juga meningkatkan kesehatannya dengan cara menyingkirkan individu yang berpenyakit atau mengalami suatu gangguan. Dengan ini, jumlah predator dalam rantai makanan ini tetap bisa dikendalikan yang akan terus terjadi secara berkelanjutan.
5. Menyediakan Makanan
Dalam tingkat tropik pertama yakni suatu organisme memiliki tugas untuk menyediakan makanan berupa tumbuhan hijau. Tumbuhan hijau akan mampu untuk menghasilkan zat makanan sendiri dengan bahan sederhana yang ada di lingkungan seperti gas, air, klorofil, cahaya matahari dan karbon dioksida melalui manfaat dari fotosintesis.
Dengan ini peran tumbuhan dalam suatu rantai makanan adalah untuk menyediakan sumber makanan bagi konsumen herbivora atau pemakan tumbuhan.
6. Menggunakan Zat Makanan
Dalam tingkat tropic kedua yakni suatu organisme akan menggunakan zat makanan yang sudah dihasilkan manfaat tumbuhan hijau sebagai produsen.
Organisme dalam tingkat ini yang disebut juga dengan konsumen primer atau konsumen pertama seperti hewan pemakan tumbuhan akan bisa menggunakan zat makanan tersebut agar bisa bertahan hidup.
7. Mengurai Senyawa Organik
Dalam rantai makanan, dekomposer ini berguna untuk mengurai senyawa organik dalam organisme yang sudah mati pada hewan atau tumbuhan agar bisa dikembalikan pada alam.
Senyawa organik ini yang nantinya sudah terurai oleh dekomposer akan menambah kekayaan mineral tanah atau perairan dimana manfaat pada tanah dan air sangat dibutuhkan tumbuhan agar bisa kembali tumbuh dan berkembang biak.
Manfaat rantai makanan dalam suatu ekosistem memiliki hubungan yang saling berkaitan dan membutuhkan antara satu dengan yang lain agar keseimbangan suatu ekosistem bisa terjaga dengan baik.
Untuk itu, suatu proses makan dan dimakan tetap harus dijaga dengan baik agar rantai makanan tidak sampai terputus yang juga sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia.
Urutan dalam Rantai Makanan
1. Produsen
Produsen adalah suatu makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri. Produsen ini mendapatkan energi dari makanan yang dibuat dengan bantuan cahaya matahari.
Produsen juga akan menjadi sumber makanan untuk makhluk hidup lain. Semua tumbuhan hijau dan plankton tumbuhan (fitoplankton) merupakan suatu produsen.
2. Konsumen
Konsumen adalah suatu makhluk hidup yang mendapatkan makanan dari makhluk hidup lain. Konsumen tingkat I memakan yaitu produsen, konsumen tingkat II memakan konsumen tingkat I, dan seterusnya.
Konsumen pada tingkat IV disebut juga konsumen puncak. Tidak ada hewan yang akan memakan konsumen puncak. Manusia dan burung elang adalah contoh suatu konsumen puncak.
Konsumen tingkat I ialah hewan pemakan tumbuhan (herbivora). Konsumen tingkat II, III, dan IV merupakan pemakan daging (karnivora), dan beberapa diantaranya yaitu pemakan segalanya (omnivora).
3. Pengurai
Setiap makhluk hidup yang mati dan sisa-sisa makanan akan dapat diuraikan oleh makhluk hidup pengurai. Bakteri dan jamur merupakan sebuah pengurai.
Pengurai ini bertugas menguraikan sisa-sisa makhluk hidup sehingga menjadi hancur. Sisa-sisa makhluk hidup ini yang sudah hancur akan diuraikan menjadi lebih kecil lagi sehingga bisa diserap oleh tanah.
Hasil penguraian tersebut akan menjadi zat-zat hara yang berguna bagi bakteri, jamur, dan tumbuhan. Tumbuhan ini menggunakan zat hara untuk membuat makanan.
Setiap hewan ini memlilki makanan yang bermacam-macam, baik berupa hewan lain maupun tumbuhan. Setiap tumbuhan atau hewan juga akan menjadi makanan bagi hewan yang berbeda-beda.
Maka, suatu rantai makanan yang terbentuk pun tidak hanya satu. Suatu ekosistem juga memiliki beberapa rantai makanan. Kumpulan rantai makanan tersebut dinamakan juga jaring-jaring makanan.
Komponen Rantai Makanan
Dalam suatu piramida rantai makanan anda akan menemukan kata produsen, konsumen dan dekomposer. Produsen adalah suatu makhluk hidup yang dapat memproduksi makanan sendiri contohnya adalah tumbuhan.
Tumbuhan ini dapat menghasilkan makanan sendiri yang dapat digunakan sebagai sumber energi bagi konsumen. Konsumen adalah suatu makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan energi konsumen bergantung pada suatu produsen atau makhluk lainnya.
** Konsumen terbagi menjadi 3 bagian yakni :
1. Konsumen Primer
Ialah konsumen pertama yang mana ia mendapat energi langsung dari produsen. Contohnya adalah suatu makhluk hidup yang termasuk herbivora seperti sapi, kerbau, kelinci dll.
2. Konsumen Sekunder
Merupakan konsumen kedua yang mendapatkan sumber energi atau makanan dari konsumen pertama. Contohnya adalah pada hewan pemakan daging atau sering disebut juga sebagai karnivora. Contohnya adalah seekor kucing, anjing, ular dll.
3. Konsumen Tersier
Yaitu konsumen yang mendapatkan sumber energi dengan memakan konsumen kedua. Contohnya adalah pada burung elang, alap – alap, harimau, singa dll.
Dekomposer adalah suatu organisme yang berperan menguraikan zat organik menjadi zat anorganik. Dekomposer dapat menguraikan bangkai dan tumbuhan yang sudah mati lalu nutrisi yang terdapat di dalamnya akan digunakan oleh produsen atau tumbuhan sebagai sumber nutrisi.
Macam-Macam Rantai Makanan
berdasarkan organisme yang mengawali, suatu rantai makanan ternyata dibagi menjadi beberapa tipe yaitu rantai perumput, rantai detritus, rantai parasit, dan rantai saprofit.
Berikut perbedaan masing-masing tipe diantaranya :
1. Rantai Makanan Perumput atau Grazing Food Chain
Rantai makanan yang satu ini paling sering ditemui dan dapat dikenali. Rantai makanan ini juga dimulai dari tumbuh-tumbuhan sebagai produsen pada tingkat trofik pertamanya.
Contoh dari siklus rantai makanan yang satu ini yaitu :
rumput ==> belalang ==> burung ==> ular
2. Rantai Makanan Detritus
Rantai makanan yang satu ini tidak akan dimulai dari suatu tumbuhan, tetapi dimulai dari detritivor. Detritivor yaitu suatu organisme heterotrof yang mendapatkan suatu energi dengan cara memakan sisa-sisa dari makhluk hidup.
Contoh dari siklus rantai makanan detritus yaitu :
serpihan daun atau sampah ==> cacing tanah ==> ayam ==> manusia
Detritus adalah suatu fragmen (hancuran) dari organisme (hewan dan tumbuhan) yang mati dan sisa organisme seperti pada kotoran hewan, daun, ranting yang gugur yang dapat diuraikan oleh pengurai (dekomposer). Kemudian yang termasuk Organisme pemakan detritus disebut juga detritivor, misalnya cacing, rayap, keluwing dan sebagainya.
3. Rantai Makanan Parasit
Parasit adalah suatu istilah bagi organisme yang hidup dengan cara merugikan organisme lain (inang). Ciri khas tipe rantai makanan ini adalah terdapat suatu organisme kecil yang memangsa organisme besar.
Perhatikan contoh rantai makanan parasit sebagai berikut :
kerbau ==> kutu ==> burung jalak ==> elang
4. Rantai Makanan Saprofit
Ciri-ciri rantai saprofit ini dimulai dari penguraian jasad mati makhluk hidup oleh organisme saprofit. Contoh organisme saprofit adalah pada bakteri, jamur, dan lumut kerak.
Saprofit adalah suatu istilah bagi organisme yang mampu mengurai sisa-sisa organisme yang telah mati. Organisme saprofit berbeda juga dengan detritifor. Saprofit dapat mengurai bahan organik sisa jasad mati menjadi bahan anorganik (mineral) yang diserap lagi oleh tumbuhan.
Perhatikan contoh rantai makanan saprofit sebagai berikut :
Kayu lapuk -> jamur -> ayam -> rubah
Jaring-Jaring Makanan
Dalam suatu ekosistem umumnya tidak hanya terdiri atas satu rantai makanan, akan tetapi banyak rantai makanan. Tumbuhan hijau tidak hanya dimakan oleh satu organisme saja, tetapi dapat dimakan juga oleh berbagai konsumen primer.
Misalnya pada bunga sepatu daunnya dimakan ulat, ulat juga makan daun sawi. Daun sawi juga akan dimakan belalang, belalang dimakan katak dan burung pipit, burung pipit juga makan ulat, burung pipit dimakan burung elang.
Daun sawi juga dimakan oleh tikus, tikus dimakan oleh seekor burung elang. Akibatnya dalam suatu ekosistem tidak hanya terdapat pada satu rantai makanan saja tetapi banyak bentuk rantai makanan. Rantai-rantai makanan yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain juga disebut jaring-jaring makanan.
1. Piramida Ekologi
Piramida ekologi yaitu suatu diagram piramida yang dapat menggambarkan suatu hubungan antara tingkat trofik satu dengan tingkat trofik lain, secara kuantitatif pada suatu ekosistem. Pada piramida ini suatu organisme yang menempati tingkat trofik bawah relatif banyak jumlahnya.
Makin tinggi tingkat trofiknya jumlah individunya juga semakin sedikit . Tingkat trofik tersebut terdiri atas produsen, konsumen primer, konsumen sekunder, konsumen tertier.
Produsen selalu menempati tingkat trofik yang pertama atau paling bawah. Sedangkan herbivora atau konsumen primer akan menempati tingkat trofik kedua, konsumen sekunder menempati tingkat trofik ketiga, konsumen tertier menempati tingkat trofik ke empat atau puncak piramida.
2. Piramida Energi
Piramida energi adalah suatu piramida yang menggambarkan hilangnya energi pada saat perpindahan energi makanan di setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem.
Pada piramida energi ini tidak hanya jumlah total energi yang digunakan organisme pada setiap taraf trofik rantai makanan tetapi juga menyangkut peranan pada berbagai organisme di dalam transfer energi . Dalam penggunaan energi, makin tinggi tingkat trofiknya maka akan makin efisien penggunaannya.
Namun panas yang akan dilepaskan pada proses tranfer energi menjadi lebih besar. Hilangnya panas pada suatu proses respirasi juga makin meningkat dari organisme yang taraf trofiknya rendah ke organisme yang taraf trofiknya akan lebih tinggi.
Sedangkan untuk produktivitasnya, makin ke puncak tingkat trofik ialah makin sedikit, sehingga energi yang tersimpan semakin sedikit juga. Energi dalam suatu piramida energi dinyatakan dalam kalori per satuan luas per satuan waktu.
3. Piramida Biomassa
Piramida biomassa yaitu suatu piramida yang dapat menggambarkan berkurangnya transfer energi pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Pada piramida biomassa setiap tingkat trofik akan menunjukkan berat kering dari seluruh organisme di tingkat trofik yang dinyatakan dalam gram/m2.
Umumnya bentuk suatu piramida biomassa akan mengecil ke arah puncak, karena perpindahan energi antara tingkat trofik tidak efisien. Tetapi piramida biomassa dapat juga berbentuk terbalik.
Misalnya di lautan terbuka produsennya adalah suatu fitoplankton mikroskopik, sedangkan konsumennya adalah makhluk mikroskopik sampai makhluk besar seperti paus biru dimana biomassa paus biru melebihi produsennya.
Puncak piramida biomassa juga memiliki biomassa terendah yang berarti jumlah individunya sedikit, dan umumnya individu karnivora pada puncak piramida bertubuh besar.
4. Piramida Jumlah
Adalah suatu piramida yang menggambarkan suatu jumlah individu pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem.
Piramida jumlah ini umumnya berbentuk menyempit ke atas. Organisme piramida jumlah mulai pada tingkat trofik terendah sampai puncak yang sama seperti piramida yang lain yaitu produsen, konsumen primer dan konsumen sekunder, dan konsumen tertier.
Artinya jumlah pada tumbuhan dalam taraf trofik pertama lebih banyak dari pada hewan (konsumen primer) di taraf trofik kedua, jumlah suatu organisme kosumen sekunder lebih sedikit dari konsumen primer, serta jumlah suatu organisme konsumen tertier lebih sedikit dari organisme konsumen sekunder.
Contoh Rantai Makanan
Berikut ini merupakan beberapa contoh rantai makanan yang terdapat pada berbagai jenis habitat. Anda dapat mengenalnya lebih lagi dalam beberapa rantai makanan dan makhluk hidup yang berperan di dalamnya ialah :
1. Contoh Rantai Makanan di Sawah
Ekosistem di sawah ialah termasuk dalam suatu ekosistem buatan dengan keanekaragaman hayati yang rendah. Di sawah banyak terdapat tumbuhan yang dapat di dominasi oleh tanaman padi salah satunya. Oleh karena itu, di sana juga banyak dijumpai organisme pemakan padi seperti jangkrik, burung emprit dsb.
Padi adalah salah satu tanaman pangan yang banyak di tanam oleh sebagian besar petani. Hal ini dikarenakan padi merupakan makanan pokok yang ada di Indonesia.
Dalam suatu ekosistem sawah padi berperan sebagai produsen. Selain padi, produsen yang terdapat di sawah antara lain ialah rumput.
Contoh rantai makanan di sawah :
- Padi → Burung Pipit → Ular → Elang → Pengurai
- Rumput → Belalang → Tikus → Ular → Pengurai
- Padi → Belalang kecil→ Katak → Ular→ Elang → Pengurai
2. Contoh Rantai Makanan di Laut
Di dalam suatu ekosistem laut dapat kita jumpai berbagi keanekaragaman hayati yang tinggi. Hal ini akan senada dengan ukuran laut yang sangat luas.
Bahkan, seluruh isi di bumi ini yang paling banyak ialah air. Laut adalah salah satu ekosistem alami yang sangat luas.
Ada pun rantai makanan di laut dapat kita jumpai juga sebagai proses makan dan di makan pada makhluk hidup yang ada di laut.
** Makhluk hidup yang ada di laut diantaranya :
- Fitoplankton merupakan suatu makhluk hidup bersel satu dengan ukuran kecil dan melayang – layang di tengah laut. Fitoplankton dalam suatu ekosistem laut memiliki peran sebagai produsen.Fitoplankton dapat juga membuat makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari. Hal ini dikarenakan fitoplankton mempunyai klorofil untuk fotosintesis.
- Zooplankton adalah salah satu hewan dengan ukuran kecil yang hidupnya melayang – layang di dalam air. Hal ini sama juga dengan fitoplankton meskipun ukurannya lebih besar dan organisme ini tidak memiliki klorofil sehingga ia dapat berperan sebaagi konsumen tingkat pertama yang memakan fitoplanktor sebagai sumber energi.
- Predator merupakan salah satu hewan yang menempati posisi tertinggi dalam suatu piramida rantai makanan dalam ekosistem laut.Salah satu contohnya adalah seekor ikan paus. Ikan tersebut akan memakan ikan – ikan besar dan ikan – ikan kecil sebagai sarana untuk mendapatkan suatu energi karena ia tidak mampu membuat makanan sendiri.
Dekomposer juga berperan untuk menguraikan makhluk hidup yang telah mati menjadi lebih kecil – kecil agar dapat digunakan oleh fitoplankton sebagai bahan yang untuk membuat makanan sebagai sumber energi.
Salah satu contohnya adalah sejenis bentos yang tinggal di dasar laut. Bentos ini memiliki peran penting dalam memelihara keseimbangan dan kestabilan rantai makanan di dalam suatu ekosistem laut.
Contoh rantai makanan di laut :
1. Energi Matahari → Alga → Ikan kecil → Ikan Tuna → Hiu → Pengurai
2. Energi Matahari → Fitoplankton → Zooplankton → Udang kecil→ Ikan → Singa Laut → Hiu → Pengurai
3. Energi Matahari → Fitoplankton → Zooplankton → Udang kecil → Gurita → Manusia
4. Plankton → Ikan yang Kecil→ Ikan tuna → Manusia → Dekomposer
3. Contoh Rantai Makanan di Sungai
Ekosistem sungai merupakan suatu ekosistem yang di dalamnya terdapat tumbuhan dan hewan yang mampu hidup pada air yang mengalir. Di sana juga akan terdapat interaksi antara makhluk hidup di sana yang saling memakan antar komponen dalam suatu rantai makanan.
Di dalam suatu ekosistem sungai dapat kita jumpai berbagai organisme hidup seperti alga dan fitoplankton yang berperan sebagai produsen.
Hal ini juga dikarenakan kedua organisme tersebut dapat membuat makanan sendiri atau yang sering dikenal sebagai organisme autotrof.
Contoh rantai makanan di sungai :
1. Matahari → alga → ikan kecil → burung bangau→ buaya → pengurai
2. Matahari→ alga→ ikan salmon → beruang pengurai
3. Matahari→ Fitoplankton → yuyu→ burung bangau→ pengurai
4. Contoh Rantai Makanan di Hutan
Hutan merupakan salah satu bentuk contoh suatu ekosistem alami. Banyak sekali keanekaragam hayati yang dapat ditemukan di sana.
Oleh karena itu, di dalamnya tentu akan terjadi suatu interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan. Tentunya mereka juga saling menguntungkan satu sama lain.
Contoh rantai makanan di hutan :
1. Matahari→ rumput → kambing → ular → elang→ pengurai
2. Matahari→ tanaman→ tikus → ular→ elang→ pengurai
3. Matahari → rumput → kambing→ harimau→ pengurai
Matahari ini merupakan salah satu sumber energi bagi tanaman untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Rumput dan tanaman dalam suatu ekosistem di hutan berperan sebagai produsen yang menjadi sumber energi bagi konsumen tingkat pertama.
Sebagai produsen, tanaman akan memanfaatkan energi matahari untuk membantu proses fotosintesis. Di dalam rantai makanan tanaman sebagai suatu produsen berada pada trofik terendah.
Rantai makanan yang terdapat di hutan juga sangatlah kompleks mengingat banyaknya makhluk hidup yang tinggal di sana dan banyaknya keanekaragaman hayati. Hal tersebut akan menimbulkan adanya interaksi antara tanaman dan hewan yang hidup di hutan.
Dalam interaksi antar makhluk hidup yang saling makan memakan ini terdapat perpindahan energi antar organisme biotik di dalam ekosistem hutan. Perpindahan energi tersebut tentu saja memiliki tujuan untuk menjaga keseimbangan di dalam ekositem hutan.
5. Contoh Rantai Makanan di Kebun
Kebun merupakan salah satu contoh suatu ekosistem buatan yang sengaja dibuat oleh manusia. Pada umumnya kebun akan lebih banyak ditanami tanaman budidaya seperti sayuran dan buah. Ukuran kebun ini akan menyesuaikan dengan selera masing – masing pemilik yang akan membuatnya.
Di dalam kebun tentu saja terdapat berbagai macam suatu interaksi antara faktor biotik dengan lingkungan. Di dalamnya akan terdapat suatu proses makan memakan dalam satu rantai makanan.
Dalam hal ini, tanaman akan berperan juga sebagai produsen yang dapat membuat makanan sendiri atau sering dikenal juga sebagai organisme autotrof dengan bantuan sinar matahari. Energi tersebut akan ditransfer ke suatu makhluk hidup yang lain dalam satu rantai makanan di suatu kebun.
Contoh rantai makanan di kebun :
1. Energi matahari → tanaman budidaya→ belalang → katak → Ular → dekomposer
2. Energi matahari → tanaman→ ayam→ musang→ dekomposer
3. Energi matahari → tanaman → ulat → serangga → burung → ular → dekomposer
6. Contoh Rantai Makanan di Danau
Danau merupakan salah satu ekosistem yang alami. Namun ada juga danau yang memang sengaja saja dibuat oleh manusia. Salah satu contohnya ialah waduk. Waduk ini sengaja dibuat manusia untuk membantu proses pengairan di suatu tempat.
Danau ini berfungsi sebagai sarana untuk menyediakan air bersih, pembangkit listrik tenaga air, untuk irigasi, budidaya ikan, tempat rekreasi, mencegah terjadinya banjir dan erosi. Selain itu, danau juga dapat digunakan untuk habitat dan tempat tinggal bagi suatu tanaman dan hewan, sarana transportasi dan lain – lain.
Danau terbagi atas empat daerah, yaitu diantaranya daerah litoral atau daerah dangkal, daerah limnetik, daerah profundal dan daerah bentik. Pada daerah litoral dapat saja ditemukan tumbuhan air yang berakar dan daun muncul di permukaan dan ganggang. Selain itu, dapat juga ditemukan pula siput, serangga, ikan, amphibi, reptil dan lain – lain.
Pada daerah limnetik dapat juga ditemukan organisme hidup seperti fitoplankton, ganggang dan sianobakteri, ikan – ikan kecil, ikan besar, ular, kura – kura dan lain – lain. Pada daerah yang profundal ditemukan organisme hidup seperti cacing dan mikroba. Pada daerah bentik dapat juga dijumpai adanya bentos dan sisa – sisa organisme mati.
Contoh rantai makanan di danau :
1. Matahari → fitoplankton → zooplankton → larva capung → ikan air tawar → burung→ pengurai
2. Matahari→ fitoplankton→ ikan air tawar → ular → burung → pengurai
7. Contoh Rantai Makanan di Kolam
Komponen suatu rantai makanan di kolam tidak sebanyak dengan rantai makanan yang terdapat di dalam ekosistem alami. Hal ini dikarenakan pada suatu ekosistem kolam organisme yang ada di dalamnya ditentukan oleh pemiliknya. Hal inilah yang menjadikan kolam adalah termasuk dalam ekosistem buatan.
Kolam merupakan salah satu ekosistem buatan yang sengaja dibuat oleh manusia dan didesain yang menyerupai habitat aslinya. Pada umumnya kolam ini dibuat untuk dijadikan sebagai lahan untuk budidaya ikan. Pada umumnya juga komponen organisme yang ada di kolam terdiri atas komponen biotik dan abiotik.
Meskipun kolam termasuk dalam suatu ekosistem buatan namun di dalamnya terdapat interaksi antar organisme yang ada di dalamnya. Interaksi tersebut dapat berupa makan memakan antar suatu organisme.
Di dalamnya terdapat juga produsen yang berupa fitoplankton, alga atau organisme lainnya yang akan menjadi sumber energi bagi ikan. Di dalam kolam juga akan terjadi aliran energi dalam rantai makanan.
Contoh rantai makanan di kolam :
1. Energi surya → serangga air → katak→ ular → musang → pengurai
2. Energi surya → alga → ikan yang kecil → ikan lele → manusia → pengurai
3. Energi surya → pitoplankton → ikan kecil → bangau → pegurai
4. Energi surya → alga → ikan kecil → ular → elang → pengurai
8. Contoh Rantai Makanan di Padang Rumput
Ekosistem pada padang rumput sering disebut juga dengan ekosistem sabana. Padang rumput ini merupakan salah satu ekosistem alami.
Ekosistem tersebut akan terbentuk akibat adanya iklim subtropis atau iklim subtropis. Padang rumput juga terbentuk bersamaan dengan curah hujan antara 25 – 30 cm pada setiap tahunnya.
Pada padang rumput organisme yang dapat berperan untuk menguraikan bahan organik adalah organisme heterotrof. Mereka akan menguraikan hewan yang mati, daun, pohon dan lain – lain. Contoh suatu organisme tersebut adalah jamur dan bakteri. Kedua organisme tersebut akan membantu menguraikan sisa bahan organik.
Selanjutnya, bahan – bahan organik dan sisa – sisa tumbuhan akan membusuk sehingga bagus juga untuk menyusun tanah di padang rumput sehingga tanaman akan subur.
Tanaman tersebut akan menjadi sumber makanan bagi organisme yang hidup di padang rumput. Akhirnya timbullah suatu interaksi yang akan membentuk sebuah rantai makanan.
Contoh rantai makanan di padang rumput :
1. Matahari → rumput → kambing → manusia → pengurai.
2. Matahari → rumput →kuda → singa → dekomposer.
3. Matahari → rumput →zebra → singa → pengurai.
9. Contoh Rantai Makanan Detritus
Detritus adalah suatu bahan yang dihasilkan dari suatu proses pelapukan bahan – bahan organik. Detritus ini dapat dijumpai dalam bentuk daun yang gugur, batang pohon yang telah mati, bangkai hewan dan lain – lain. Organisme yang berperan sebagai detritivor antara lain ialah seekor rayap, cacing tanah, keluwing dan teripang.
Rantai makanan detrifus juga dimulai dengan detritus yang berperan sebagai trofik awal. Detritus akan dimakan oleh detritivora kemudian detritivora juga akan dimakan oleh karnivora.
Contoh rantai makanan detritus yaitu :
1. Guguran daun → cacing kecil→ ayam → manusia
2. Seresah→ cacing → bebek → manusia
10. Contoh Rantai Makanan Di Ekosistem Gurun
Dalam suatu ekosistem pasti terdapat suatu rantai makanan. Setiap makhluk hidup yang terdapat dalam suatu rantai makanan memiliki peran yang berbeda – beda. Hal ini juga dikarenakan dalam rantai makanan ada yang berperan sebagai produsen, konsumen dan pengurai.
Dalam ekosistem gurun, kaktus dan beberapa tumbuhan yang dapat bertahan pada lingkungan yang gersang adalah sumber produsen.
Pada suatu rantai makanan di gurun produsen merupakan sumber makanan bagi konsumen tingkat 1. Contohnya ialah seekor kelinci Cottontail, tikus kangguru, tikus berduri, gerbil dan lain – lain.
Konsumen tingkat 1 ini akan menjadi sumber makanan bagi konsumen tingkat 2. Contoh hewan yang termasuk dalam konsumen tingkat 2 ialah pada hewan – hewan karnivora seperti kadal bertanduk, ular, burung, laba – laba, rubah kit dan lain – lain.
Konsumen tingkat 3 juga memperoleh sumber energi dari konsumen tingkat 2. Contoh hewan yang termasuk dalam konsumen tingkat 3 ialah seekor coyote, burung pemangsa, singa gunung, rubah dan lain – lain. Dalam rantai makanan di daerah gurun konsumen tingkat 3 merupakan suatu puncak dari predator.
Contoh Rantai Makanan Di Ekosistem Gurun yakni :
1. Energi matahari → rumput → serangga yang kecil → tikus → ular → pengurai
2. Energi matahari → kaktus → pengurai
3. Energi matahari → rumput → belalang kecil → kadal → ular → elang → pengurai.
Demikian penjelasan tentang √ Rantai Makanan : Pengertian, Manfaat, Urutan, Komponen, Jaring, Macam & Contohnya Lengkap. Semoga bisa bermanfaat dan berguna bagi teman-teman sekalian. Terima kasih.
Baca Juga Artikel Lainnya :
- √ Jaring-Jaring Makanan : Pengertian, Fungsi dan Contoh Lengkap
- √ Piramida Makanan : Pengertian, Macam dan Contohnya Lengkap
- √ Ekosistem : Pengertian, Komponen, Tipe, Macam & Contohnya Lengkap
- √ Pengertian Abiotik Adalah : Fungsi, Macam Komponen & Contohnya Lengkap
- √ Pengertian Biotik Adalah : Macam, Komponen & Contohnya Lengkap