SeputarIlmu.Com – Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Kecerdasan Moral.
Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Kecerdasan Moral? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini.
Pengertian Kecerdasan Moral
Kecerdasan moral (moral quotient/moral intelligence) merupakan salah satu kemampuan seseorang untuk membedakan benar dan salah berdasarkan keyakinan yang kuat akan etika dan menerapkannya dalam tindakan.
Tujuan Kecerdasan Moral
- Mengembangkan empati (perasaan apa yang terjadi dengan orang lain secara mendalam), yaitu dengan membentuk kesadaran emosional dan kosa kata, meningkatkan kepekaan terhadap orang lain, dan Mampu memahami hal-hal dari perspektif orang lain.
- Tumbuh nurani (teguran dalam diri seseorang ketika membuat kesalahan), yaitu dengan membentuk orang yang bermoral, manfaat untuk Memperkuat ajaran nurani, dan membantu seseorang untuk membedakan apa yang benar dan apa yang salah.
- Menumbuhkan kontrol diri, yang yang mengutamakan yang Dianggap benar, selalu berusaha untuk menjadi motivator bagi dirinya sendiri, dan berpikir hati-hati sebelum membuat keputusan.
- Mengembangkan menghormati orang lain (respect), adalah untuk memberikan contoh menghormati orang lain dan memberikan sopan santun pendidikan.
- Menjaga baik (menunjukkan kekhawatiran tentang perasaan orang lain), yang yang mengajarkan nilai dan makna kebaikan, mengembangkan toleransi, serta mendorong orang untuk selalu berbuat baik.
- Mengembangkan sikap toleransi, yaitu dengan menghormati hak dan kewajiban orang lain dengan menanamkan apresiasi keanekaragaman, dan tidak mudah untuk memiliki bias (prasangka) hal tertentu akan.
- Mengembangkan keadilan, dengan mengembangkan sikap terbuka dan berperilaku secara seimbang, tanpa diskriminasi apapun.
Aspek Kecerdasan Moral
1. Integritas (Integrity)
Pada saat seseorang berbuat dengan integritas maka ia bisa menyelaraskan perilaku agar sesuai dengan prinsip universal manusia.
Seseorang bisa melakukan hal yang menurutnya baik, perbuatannya tetap berada dijalur yang benar dengan didasarkan prinsip dan keyakinan yang dianutnya.
Ciri – Ciri Integritas
- Bertindak dengan konsisten pada prinsip, nilai dan keyakinan.
- Berkata yang sebenarnya atau jujur.
- Berpegang teguh pada kebenaran.
- Memenuhi janji.
2. Tanggung Jawab (Responsibility)
- Bertanggung jawab terhadap pilihan pribadi.
- Mengakui kesalahan dan kegagalan.
- Berkomitmen untuk melayani sesama.
3. Perasaan Iba (Compassion)
Perasaan iba merupakan salah satu sikap yang penting karena peduli terhadap sesama tidak hanya menunjukkan rasa hormat seseorang pada orang lain, tapi juga menjadikan orang lain juga menghormatinya dan peduli saat ia sedang membutuhkan.
Seseorang dikatakan memiliki perasaan iba apabila peduli terhadap sesama secara aktif (actively caring about others).
Hal ini berarti seseorang melakukan sesuatu yang secara aktif mendukung pilihan pribadi dari orang lain dan peduli dengan tujuan orang tersebut.
4. Pemaaf (Forgiveness)
Pemaaf yakni sebuah prinsip penting karena tanpa toleransi pada kesalahan dan sikap kompromi, seseorang akan menjadi pribadi yang kaku, tidak fleksibel dan menimbulkan kesan buruk kepada sesama.
Ciri – Ciri Pemaaf
- Menerima Kesalahan Diri Sendiri – Menerima kesalahan diri sendiri bukan berarti mencari-cari alasan atau pembenaran untuk kesalahan yang dilakukan, tapi seseorang harus menghentikan penilaian buruk terhadap diri sendiri yang akan mengganggu pikiran saat ia tidak puas dengan diri sendiri. Hal ini karena saat sibuk menyalahkan diri sendiri dengan frustrasi, kecemasan dan penyesalan, maka tidak ada ruang bagi mental seseorang untuk belajar dari kesalahan.
- Menerima Kesalahan Orang Lain – Memaafkan orang lain bukan berarti bahwa seseorang membenarkan kesalahan orang lain juga bukan berarti ia mengubah cara pandang tentang keadilan. Pada saat seseorang memaafkan, ia membuat rasa marah dan kekecewaan menjauh. Tanpa memaafkan, kehidupan manusia tidak akan berjalan baik. Hubungan dekat dengan teman, keluarga dan rekan kerja tidak akan terjadi karena sikap memaafkan.
Komponen Kecerdasan Moral
1. Empati
Empati ialah suatu inti emosi moral yang membantu anak memahami perasaan orang lain.
Kebajikan ini membuat anak menjadi peka terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain, mendorongnya menolong orang yang kesusahan atau kesakitan, serta menuntunnya untuk memperlakukan orang dengan kasih sayang.
Emosi moral yang kuat mendorong anak bertindak benar karena ia bisa melihat kesusahan orang lain sehingga mencegahnya melakukan tindakan yang bisa melukai orang lain.
2. Hati Nurani
Hati nurani yakni sebuah suara hati yang membantu anak memilih jalan yang benar daripada jalan yang salah serta tetap berada di jalur yang bermoral dan membuat dirinya merasa bersalah saat menyimpang dari jalur yang semestinya.
Kebajikan ini membentengi anak dari pengaruh buruk dan membuatnya mampu bertindak benar walaupun tergoda untuk melakukan hal yang sebaliknya.
Kebajikan ini merupakan pondasi bagi perkembangan sifat jujur, tanggung jawab, dan integritas yang tinggi.
3. Rasa Hormat
Rasa hormat mendorong anak untuk bersikap baik dan menghormati orang lain.
Kebajikan ini mengarahkan anak untuk memperlakukan orang lain sebagaimana ia ingin orang lain memperlakukan dirinya, sehingga mencegah anak bertindak kasar, tidak adil, dan bersikap memusuhi.
Apabila anak terbiasa bersikap hormat terhadap orang lain, ia akan memperhatikan hak serta perasaan orang lain, akibatnya ia juga akan menghormati dirinya sendiri.
4. Kebaikan Hati
Kebaikan hati akan membantu anak mampu menunjukkan kepeduliannya terhadap kesejahteraan dan perasaan orang lain.
Dengan mengembangkan kebajikan ini, anak lebih belas kasih dan tidak terlalu memikirkan diri sendiri serta menyadari perbuatan baik sebagai tindakan yang benar, menunjukkan kepedulian, memberi bantuan kepada yang membutuhkan serta melindungi mereka yang kesulitan atau kesakitan.
5. Toleransi
Toleransi dapat membuat anak mampu menghargai perbedaan kualitas dalam diri orang lain, membuka diri terhadap pandangan dan keyakinan baru dan menghargai orang lain tanpa membedakan suku, gender penampilan, budaya, kepercayaan, kemampuan atau orientasi seksual.
Kebajikan ini membuat anak memperlakukan orang lain dengan baik dan penuh pengertian, menentang permusuhan, kekejaman, kefanatikan, serta menghargai orang-orang berdasarkan karakter mereka.
6. Keadilan
Keadilan akan dapat menuntun anak untuk bisa memperlakukan orang lain dengan baik, tidak memihak dan adil, sehingga ia mematuhi aturan mau bergiliran dan berbagi serta mendengarkan semua pihak secara terbuka sebelum memberi penilaian apapun.
Karena kebajikan ini meningkatkan kepekaan moral anak, ia juga akan terdorong membela pihak yang diperlakukan secara tidak adil dan menuntut agar semua orang tanpa pandang suku, bangsa, budaya, status ekonomi, kemampuan, atau keyakinan diperlakukan setara.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Kecerdasan Moral : Pengertian, Tujuan, Aspek dan Komponen Terlengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.
Baca Juga Artikel :