SeputarIlmu.Com – Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Rasio Keuangan.
Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Rasio Keuangan? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini.
Pengertian Rasio Keuangan
Rasio Keuangan merupakan salah satu alat analisis untuk membandingkan angka-angka yang terdapat pada laporan keuangan dan juga untuk melihat atau mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta menilai kinerja manajemen perusahaan tersebut dalam satu periode tertentu.
Manfaat Rasio Keuangan
- Rasio keuangan merupakan angka-angka dan ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan; dan merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.
- Memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap keadaan suatu perusahaan tertentu.
- Memberikan gambaran kepada investor dan kreditor tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan perusahaan dari suatu periode ke periode berikutnya. Dengan membandingkan rasio keuangan antara perusahaan dan antar industri, investor dapat lebih menentukan investasi terbaik.
- Dapat menentukan efisiensi kinerja dari manajer perusahaan yang diwujudkan dalam catatan keuangan dan laporan keuangan untuk mengevaluasi kemana perusahaan dapat memperbaiki diri. Misalnya, jika perusahaan memiliki margin kotor yang rendah, manajer dapat mengevaluasi bagaimana meningkatkan margin kotor mereka.
- Memungkinkan manajer keuangan untuk meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur pada saat mencari tambahan dana.
- Dapat digunakan untuk membuat keputusan, pertimbangan dan prediksi berdasarkan tren tentang pencapaian perusahaan dan prospek pada masa datang.
- Menstandarkan ukuran penilaian perusahaan sehingga memudahkan dalam mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain.
- Mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan perusahaan di bidang keuangan
- Membantu dalam pengawasan perusahaan
- Melihat perkembangan usaha perusahaan selama beberapa waktu.
- Mengevaluasi strategi untuk peningkatan profit di periode selanjutnya
- Mengevaluasi laporan keuangan
Jenis – Jenis Rasio Keuangan
- Liquidity Ratios atau Rasio Likuiditas merupakan salah satu rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.
- Laverage atau Solvency Ratios ialah suatu rasio yang menggabarkan kesangupan atau kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang.
- Activity ratios atau Rasio Aktivitas adalah sebuah rasio yang menunjukkan tingkat efektifitas dalam penggunaan aktivitas atau kekayaan asset
- Probability Ratios atau Rasio Profitabilitas dan Rasio Profitabilitas yakni beberapa rasio yang menunjukkan tingkat perolehan keuntungan dibandingkan penjual atau aktiva
- Investment Ratios atau Rasio Investasi yaitu semua rasio yang menunjukan rasio investasi dalam surat berharga seperti saham dan oblogasi.
Rumus Rasio Keuangan
1. Rasio Likuiditas
- Cash Ratio
Merupakan perbandingan antara kas dan aktiva lancar dengan hutang lancar yang dapat segera dijadikan uang kas dengan hutang lancar.
Kas yang dimaksud adalah uang milik perusahaan yang disimpan di kantor dan juga di bank dalam bentuk rekening koran.
Fungsi
- Untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam hal membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang tersimpan di bank.
Rumus
Cash Ratio = [(Kas + Setara Kas) : Hutang Lancar] x 100%
2. Rasio Solvabilitas
- Total Debt to Total Assets Ratio
Rasio ini biasa disebut juga dengan rasio hutang (debt ratio), yang mana pada rasio ini mengukur presentase besarnya dana yang berasal dari hutang.
Hutang yang dimaksud ini adalah seluruh hitang yang dimiliki perusahaan baik yang berjangka panjang ataupun jangka pendek.
Fungsi
- Untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menjamin hutang-hutangnya dengan aktiva yang dimilikinya.
Rumus
Debt Ratio = (Total Hutang : Total Aktiva) x 100%
- Debt to Equity Ratio
Perbandingan hutang yang dimiliki suatu perusahaan dengan modal yang dimilikinya. Ketika nilai rasio mencapai 100% atau lebih,
Berarti perusahaan memiliki modal yang lebih sedikit dibanding dengan total hutangnya. Semakin kecil rasio ini maka akan semakin baik.
Fungsi
- Rasio ini berfungsi untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai oleh pihak kreditur dibandingkan dengan equity.
Rumus
Debt to Equity Ratio = (Total Hutang : Modal) x 100%
3. Rasio Rentabilitas
- Profit Margin
Rasio profit margin menghitung kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan yang sudah ditentukan.
Rasio ini dapat membuat pengguna menginterpretasikan kemampuan perusahaan untuk menekan biaya pada periode yang sudah ditentukan.
Fungsi
- Untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam hal menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.
Rumus
Profit Margin = (Laba Bersih : Penjualan) x 100%
- Gross Profit Margin
Gross profit margin yaitu sebuah perbandingan antara laba kotor yang didapat oleh perusahaan dengan tingkat penjualan yang tercapai pada periode yang sama. Rasio ini meunjukkan laba kotor yang dapat diperoleh dari setiap penjualan.
Fungsi
- Untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba kotor dari setiap penjualan.
Rumus
Gross Profit Margin = (Laba Kotor : Penjualan Bersih) x 100%
- Net Profit Margin
Rasio ini disebut juga sebagai margin laba bersih yang digunakan sebagai alat ukur rupiah laba bersih yang diperoleh dalam setiap satu rupiah penjualan dan mengukur seluruh efisiensi produksi, administrasi, maupun manajemen pajak.
Semakin tinggi rasio maka menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba yang cukup tinggi pada tingkat penjualan yang telah ditentukan.
Fungsi
- Untuk mengukur nilai rupiah laba bersih yang dihasilkan oleh satu rupiah penjualan dan mengukur seluruh efisiensi produksi, pemasaran, maupun manajemen pajak.
Rumus
Net Profit Margin = (Laba Bersih setelah pajak : Penjualan Bersih) x 100%
- ROI (Return On Investment)
Merupakan suatu kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk menutup investasi yang telah dikeluarkan. Penghitungan rasio ini menggunakan laba bersih setelah pajak.
Fungsi
- Untuk mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan pendapatan bersih.
Rumus
ROI = (Laba bersih setelah pajak : Investasi) x 100%
- Return On Assets
Yakni sebuah kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba dengan seluruh aktiva yang dimiliki. Laba yang dihasilkan adalah laba sebelum bunga dan pajak.
Fungsi
- Untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba dengan total aktiva yang ada dan setelah biaya modal yang dikeluarkan dari analisis.
Rumus
ROA = (Laba sebelum bunga dan pajak : Total aktiva) x 100%
4. Rasio Aktivitas
- Perputaran Piutang
Mengukur egektivitas pengelolaan piutang yang dimiliki perusahaan, dengan cara menghitung rata-rata piutang yang dikumpulkan dalam satu tahun.
Fungsi
- Untuk mengukur efektivitas pengelolaan piutang yang dimiliki perusahaan.
Rumus
Perputaran Putang = Penjualan Bersih : Rata-rata Piutang Dagang
- Perputaran Persediaan
Perputaran persediaan merupakan rasio yang mencerminkan likuiditas suatu perusahaan dengan cara mengukur tingkat efisiensi pengelolaan dan penjualan persediaan yang dimiliki.
Jika hasil perhitungan rasio tinggi atau lebih dari 1, maka perusahaan dipercaya memiliki efektivitas perputaran persediaan dan kinerja manajemen perusahaan yang baik.
Fungsi
- Untuk mengukur efisiensi pengelolaan yang dilakukan dan penjualan persediaan yang dimiliki.
Rumus
Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan : Rata-rata persediaan
- Perputaran Aktiva Tetap
Rasio yang mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh penjualan berdasarkan pada aktiva tetap perusahaan. Rasio ini menilai efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva tetap.
Fungsi
- Untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh penjualan berdasarkan aktiva tetap.
Rumus
Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan : Aktiva Tetap
- Perputaran Total Aktiva
Rasio ini menghitung efektivitas penggunaan total aktiva. Apabila hasil perhitungan rasio tinggi, maka menunjukkan bahwa manajemen perusahaan tersebut dinilai baik.
Namun, apabila hasil perhitungan rasio rendah, maka perusahaan harus membuat evaluasi manajemen strategi, pemasaran dan juga pengeluaran investasi.
Fungsi
- Untuk menghitung efektivitas penggunaan total aktiva suatu perusahaan.
Rumus
Perputaran Total Aktiva = Penjualan : Total Aktiva
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Rasio Keuangan : Pengertian, Manfaat, Jenis & Rumus Terlengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.
Baca Juga Artikel :