√ Validitas : Pengertian, Jenis, Prinsip, Cara Menghitung dan Contoh Terlengkap – Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Validitas.
Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Validitas? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini.
Pengertian Validitas
Validitas merupakan salah satu standar ukuran yang menunjukkan ketepatan dan kesahihan suatu instrumen. Validitas mengarah pada ketepatan interpretasi hasil penggunan prosedur evaluasi sesuai dengan tujuan pengukurannya.
Prinsip Validitas
- Interpretasi yang diberikan pada asesmen hanya valid terhadap derajat yang diarahkan ke suatu bukti yang mendukung kecocokan dan kebenarannya.
- Kegunaan yang dapat dibuat dari hasil asesment hanya valid terhadap derajat yang diarahkan ke suatu bukti yang mendukung kecocokan dan kebenarannya.
- Interpretasi dan kegunaan dari hasil asesment hanya valid saat nilai (values) yang dihasilkan sesuai.
- Interpretasi dan kegunaan dari hasil asesment hanya valid saat konsekuensi (consequences) dari interpretasi dan kegunaan ini konsisten dengan nilai kecocokan.
Jenis – Jenis Validitas
1. Validitas Isi
Validitas isi (Content Validity) menjabarkan sejauh mana pertanyaan, tugas atau butir dalam suatu tes atau instrumen dapat mewakili secara keseluruhan dan proposional perilaku sampel yang dikenai tes.
Validitas isi mengukur derajat kemampuan tes dalam mengukur yang mencakup substansi elemen yang ingin diukur. Validitas isi dipakai untuk mengukur kemampuan belajar, hasil belajar atau prestasi belajar.
2. Validitas Konstruk
Validitas konstruk atau Construct Validity merupakan validitas yang mempermasalahkan seberapa jauh butir tes dapat mengukur apa yang benar-benar hendak diukur yang sesuai dengan konsep khusus atau definisi konseptual yang telah ditetapkan.
Validitas konstruk berhubungan dengan kejadian dan objek yang abstrak, tetapi gejalanya dapat diamati dan diukur.
Validitas konstruk dapat dipakai dalam mengukur sikap, minat konsep diri, fokus kontrol, gaya kepemimpinan, motivasi berprestasi dan lainnya, ataupun yang sifatnya performa maksimum.
Seperti instrumen untuk mengukur bakat (tes bakat), intelegensi (kecerdasan intelektual), kecerdasan, emosional dan lainnya.
3. Validitas Kriteria
Validitas kriteria atau validitas empiris (Criterion-Related Validity) ditentukan oleh kriteria, baik kriteria internal ataupun kriteria eksternal.
Validitas kriteria didapatkan melalui hasil uji coba tes kepada responden yang setara dengan responden yang akan dievaluasi atau diteliti.
Validitas kriteria ialah sebuah ukuran validitas yang penentuannya dengan cara membandingkan skor tes dengan kinerja tertentu pada ukuran luar atau yang lain.
Contoh pemakaian validitas kriteria adalah tes intelejensi yang berkorelasi dengan rata-rata nilai akademis. Dengan asumsi, jika intelejensi seseorang tinggi, maka yang akan terjadi dia mendapatkan nilai akademis yang bagus.
4. Validitas Muka
Validitas muka (Face Validity) merupakan salah satu tipe validitas yang paling rendah signifikasinya karena hanya berdasarkan pada penilaian sepintas tentang isi alat ukur.
Apabila isi alat ukur sudah terlihat sesuai degan apa yang ingin diukur, maka dapat dikatakan validitas muka sudah terpenuhi. Validitas muka disebut juga dengan validitas rendah dari validitas isi.
Perbedaan Antara Validitas dan Reliabilitas
1. Definisi
- Validitas : Validitas ini mengacu pada sejauh mana suatu tes mengukur, dan apa yang diklaim untuk mengukur.
- Reliabilitas : Reliabilitas dapat mengacu pada konsistensi hasil tes.
2. Pengukuran
- Validitas : Validitas dapat mengukur apakah sejauh mana klaim tes untuk mengukur tercapai.
- Reliabilitas : Reliabilitas juga mengukur apakah tes memberikan hasil yang konsisten pada hasilnya.
3. Jenis
- Validitas : Ada dua jenis validitas yaitu validitas internal dan validitas eksternal
- Reliabilitas : Reliabilitas ini memiliki dua jenis yaitu: reliabilitas internal dan reliabilitas eksternal.
Cara Menghitung Validitas
Untuk dapat menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor totalnya.
Skor tiap butir soal dinyatakan skor X dan skor total dinyatakan sebagai skor Y, dengan diperolehnya indeks validitas setiap butir soal, dapat diketahui butir-butir soal manakah yang memenuhi syarat dilihat dari indeks validitasnya.
Tentukan koefisien korelasi antara skor hasil tes yang akan diuji validitasnya dengan hasil tes yang terstandar yang dimiliki oleh orang yang sama dengan menggunakan rumus korelasi produk momen seperti di bawah ini :
Hitung koefisien validitas instrumen yang diuji (r-hitung), yang nilainya sama dengan korelasi korelasi hasil langkah sebelumnya dikali koefisien validitas instrumen terstandar.
Bandingkan nilai koefisien validitas dengan nilai koefisien korelasi Pearson / tabel Pearson (r-tabel) pada taraf signifikansi a (biasanya dipilih 0,05) dan n = banyaknya data yang sesuai.
Kriterianya ialah :
- Instrumen valid, jika r-hitung = r-tabel
- Instrumen tidak valid, jika r-hitung < r-tabel
Tentukan kategori validitas instrumen yang mengacu pada pengklasifikasian validitas yang dikemukakan oleh Guilford, yaitu :
- 0,80 < rxy 1,00 validitas sangat tinggi (sangat baik)
- 0,60 < rxy 0,80 validitas tinggi (baik)
- 0,40 < rxy 0,60 validitas sedang (cukup)
- 0,20 < rxy 0,40 validitas rendah (kurang)
- 0,00 < rxy 0,20 validitas sangat rendah (jelek)
- rxy 0,00 tidak valid
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Validitas : Pengertian, Jenis, Prinsip, Cara Menghitung dan Contoh Terlengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.
Baca Juga Artikel :
- √ Bea Cukai : Pengertian, Fungsi, Ciri, Tugas dan Aspek Terlengkap
- √ Audit : Pengertian, Tujuan, Proses, Standar dan Jenis Terlengkap
- √ Solvabilitas : Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Jenisnya Terlengkap
- √ Giro : Pengertian, Manfaat, Jenis, Sifat, Syarat dan Contoh Terlengkap
- √ Bursa Efek : Pengertian, Fungsi, Tugas, Tujuan, Sejarah dan Kewajiban Terlengkap